Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Umat Islam meningkatkan amalan ibadah dan kebaikan. Salah satu bentuk ibadah yang tak kalah penting adalah wirausaha. Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk membangun ketangguhan ekonomi umat. Satu contoh dari Masjid Jogokarian, Yogyakarta.
Landasan Al-Qur’an
Beberapa ayat Alquran menekankan pentingnya wirausaha:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
Artinya: “bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya.”
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT mendorong hamba-Nya untuk berusaha dan bekerja keras dalam mencari nafkah. Wirausaha merupakan salah satu bentuk usaha yang mulia dan sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Ketangguhan Ekonomi Masjid Jogokarian
Masjid Jogokarian terkenal dengan keunikannya dalam pengelolaan keuangan dan ekonominya. Pada bulan Ramadhan, ketangguhan ekonomi masjid ini semakin terlihat. Berikut beberapa contohnya:
1. Sistem Zakat yang Efisien: Masjid Jogokarian memiliki sistem zakat yang terstruktur dan efisien. Penerimaan zakat untuk fakir miskin di sekitar masjid dan tepat sasaran.
2. Swasembada Pangan: Masjid ini memiliki program ketahanan pangan, seperti kebun dan kolam ikan, yang membantu memenuhi kebutuhan pangan jamaah dan masyarakat sekitar.
3. Ekonomi Berbasis Syariah: Masjid Jogokarian menerapkan sistem ekonomi syariah, seperti jual beli tanpa riba dan sedekah jariyah. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi jamaah dan masyarakat.
***
4. Kemandirian Finansial: Masjid ini tidak bergantung pada donatur luar. Pendapatan masjid berasal dari berbagai usaha, seperti zakat, infaq, sedekah, dan usaha mandiri.
5. Pengelolaan Keuangan yang Transparan: Masjid Jogokarian memiliki sistem keuangan yang transparan dan akuntabel. Laporan keuangan masjid dipublikasikan secara berkala kepada jamaah dan masyarakat.
6. Semangat Berbagi: Pada bulan Ramadhan, masjid ini mengadakan berbagai kegiatan sosial, seperti buka puasa bersama, santunan anak yatim, dan pembagian zakat.
Ketangguhan ekonomi Masjid Jogokarian Jogja menjadi kuat dengan wirausaha yang dilakukan. Terkhusus di bulan Ramadan kegiatan ini dapat bernilai ibadah dengan berbagai manfaat. Seperti meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperkuat ukhuwah Islamiyah, menebar manfaat, meningkatkan disiplin dan etos kerja.
Kesimpulan
Wirausaha berperan penting dalam membangun ketangguhan ekonomi umat Islam. Di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan, wirausahawan mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan tujuan Islam untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Masjid Jogokarian menunjukkan ketangguhan ekonomi yang luar biasa selama bulan Ramadan. Sistem pengelolaan keuangan dan ekonominya yang terstruktur, efisien, dan berbasis syariah menjadi kunci utama. Masjid ini menjadi contoh bagi masjid lain dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi.
Tulisan ini merupakan hasil kerja sama antara Tanwir.ID dan SUMU (Serikat Usaha Muhammadiyah)
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.