Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Ayat-ayat dalam Al-Qur’an sebagian disebut sebagai surat-surat atau ayat-ayat Makkiyah, dan sebagian lainnya Madaniyah. Penyebutan itu didasarkan pada pembagian periode hijrahnya Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dari Mekkah ke Madinah. Maka surat atau ayat yang turun sebelum hijrah disebut sebagai ayat-ayat Makkiyah dan yang turun setelahnya disebut Madaniyah. Kedua tipe ayat-ayat Al-Quran ini ternyata memiliki karakteristik yang berbeda dan ...

Al-Quran sebagai kitab suci yang berisikan wahyu Allah yang sifatnya universal. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup umat manusia. selain itu Al-Quran memiliki banyak sekali keistimewaan, seperti halnya susunan kaidah bahasa yang unik, sastra yang sangat bagus, dan makna yang sangat indah jika kita dapat memahaminya. Namun, tidak jarang ada beberapa ayat yang masih mubham atau ...

Mukjizat terbesar yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw tidak lain adalah Al-Qur’an. Ayat- ayat di dalamnya merupakan pernyataan yang sempurna dan tidak dapat dipatahkan kebenarannya. Sehingga, mustahil sekali jika di dalamnya tedapat kontradiksi, tidak beraturan, bahkan saling bertentangan antara satu ayat dengan ayat lainnya. Harmoni pesan kalam ilahi menjadi hal penting untuk dijadikan permeungan pengkaji Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an ...

Di dalam ‘ulumul qur’an, terdapat pembahasan mengenai tikrar, di antaranya mengenai tikrar kisah.Yang dimaksud tikrar adalah pengulangan. Kisah para nabi yang diulang misalnya; seperti kisah nabi Musa, nabi Adam, nabi Nuh, nabi Hud, nabi Saleh, nabi Ibrahim, nabi Luth, dan lain-lain. Berbeda dengan nabi-nabi lain yang kisahnya diulang-ulang, muncul pertanyaan tentang mengapa kisah nabi Yusuf tidak diulang? Kisahnya yang sangat ...

Seorang Muslim wajib mengimani bahwa; alam dunia adalah tempat beramal sebagai persiapan di alam akhirat kelak. Itulah mengapa, dalam syariat Islam, adanya perintah dan larangan sebagai konsekuensi yang harus dipatuhi dan diikuti. Sebab untuk mendapatkan surga, tidaklah mudah. Artikel ini akan membahas istifham inkari dalam qs. Al-Qiyamah ayat 36. Tentang adanya hari akhir, Allah senantiasa mengecam kepada siapa saja yang ...

Kajian Al-Dakhil dalam penafsiran Al-Quran disebabkan dua faktor. Pertama, ketika Rasulullah berdakwah kepada para ahli kitab bangsa Yahudi seperti Bani Quinuqa’, Bani Nadir, dan Bani Quraizah, dari sinilah kemudian menjadi penyebab masuknya dakhil ke dalam suatu penafsiran. Karenanya, di dalam suatu pertemuan tersebut terjadi interaksi antara Nabi Muhammad serta para sahabat dengan ahli kitab. Kedua, masuknya para kaum Yahudi keagama ...

Perlu kita ketahui bahwa seseorang tidak boleh sembarangan dalam menafsirkan al-Qur’an. Apalagi dengan motif tertentu, seperti kepentingan pribadi, hawa nafsu, apalagi agar tidak dikatakan bodoh. Orang semacam ini dikatakan dalam hadis Nabi Saw. yang diceritakan Ibnu Abbas “barang siapa yang menafsiri Alquran dengan akalnya, maka tempatnya adalah neraka”. (H.R. Tirmidzi). Dua Macam Tafsir Prihal menafsiri Alquran, para ulama membagi dua ...

Apa sih Munasabah itu? Menurut as-Suyuthi makna munasabah secara etimologi berarti al-Musyakalah (keserupaan) dan al-Muqarabah (kedekatan). Istilah ini diungkapkan dengan kata rabth (pertalian). Adapun beberapa pendapat mengenai pengertian dari munasabah, sebagai berikut: Menurut az-Zarkasi, Munasabah adalah suatu hal yang dapat dipahami. Tatkala dihadapkan dengan akal, maka akal itu pasti akan menerimanya. Menurut ibn al-Arabi, keterikatan ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga seolah-olah merupakan ...

Al-Qur’an turun sebagai petunjuk bagi umat manusia. Namun al-Qur’an tidak begitu saja bisa dipahami isinya oleh manusia. Maka, lahirlah penafsiran al-Qur’an oleh manusia sebagai upaya untuk memahami al-Qur’an. Sebagai upaya manusia, maka penafsiran al-Qur’an itu tidak hanya satu. Dalam hal ini, Prof. Dr. phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. menawarkan sebuah pendekatan untuk memahami al-Qur’an yaitu pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā. Pendekatan ini merupakan upaya ...

Telah diketahui secara umum, terutama oleh seluruh kalangan ulama maupun para cendekiawan muslim, bahwa Syeikh Islam Ibnu Taymiyah merupakan salah satu ulama besar yang memiliki banyak kontribusi dalam peradaban Islam. Sebagaimana banyak yang menyebutkan bahwa beliau merupakan pembaharu di abad pertengahan. Hal tersebut tidak lepas transisi atau bergesernya kekuatan Islam setelah serbuan Mongol dari Dinasti Abbasiyah menuju Dinasti Mamluk. Selain ...