Dari pemahaman yang diterimaoleh masyarakat luas. Perundungan didefinisikan dengan perilaku agresif yang terus menerus dilakukan oleh seseorang/kelompok; dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi individu lain yang dianggap lebih lemah atau rentan. perundungan tidak hanya dilakukan secara fisik melainkan juga berbentuk secara verbal, social dan cyber (cyberbullying) dengan teknologi yang sangat canggih dan mudah tersebar ke seluruh penjuru.
Fenomena Perundungan tentu lebih marak di kalangan remaja millenial. Tidak pandang bulu, di Lembaga formal maupun Lembaga non-formal seperti pesantren juga tidak sedikit kita temui. Beberapa kasus meinggalnya santri atau hilangnya beberapa siswa tidak lain dan tidak bukan adalah karena perundungan. Maraknya hal ini bisa menjadi pemicu pada kesehatan mental, fisik dan emosional korban perundungan. Hal ini bisa menyebabkan stress, kecemasan, depresi, rendahnya self-esteem, kesulitan belajar bahkan beresiko merusak/bunuh diri.
Edukasi Pencegahan Perundungan
Dari fenomena yang banyak terjadi, penddidikan berkarakter dan edukasi tentang Perundungan sangat perlu ditegaskan dalam hal ini. Mencegah kasus ini membutuhkan peran dari seluruh komunitas, mulai dari pendidik, orang tua dan anggota masyarakat. Tentu juga, edukasi terhadap diri sendiri, semisal dalam menyikapi perbedaan yang ada, dan lain sebagainya. Seleras dengan hal ini, berikut beberapa tips persepeftif Al-Qur’an yang bisa dijadikan acuan dalam memandang kasus bullying.
1. Mendidik tentang kasih sayang dan empati
Mendidik individu untuk memiliki kasih sayang dan rasa empati yang tinggi merupakan satu langkah dalam pencegahan kasus perundungan. Banyak kasus perundungan yang terjadi akibat ketidakpedulian antar pelaku dan korban. Alasan fundamentalnya adalah karena banyak para pelaku yang tidak memahami atau menghargai pengalaman emosional satu sama lain. Akibatnya, secara tidak sengaja bisa melukai baik fisik maupun psikis korban. Hal ini selaras dengan ayat Al-Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 96 untuk berperan aktif dalam mendidik tentang empati dan kasih sayang:
Artinya: “dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”
2. Menjauhi kezaliman
Satu tips yang bisa kita terapkan dalam pencegahan kasus perundungan adalah menjauhi kezaliman. Orang yang berperilaku zalim mengindikasi bahwa dia kurang empati. jika terus dibiarkan hal ini bisa menciptakan lingkungan yang tidak sehat yang kemudian bisa menormalisasi tindakan kekerasan karena pengaruh lingkungan yang sangat kental. Sehingga, Al-Qur’an dalam surah Al-Isra’ ayat 23 memerintahkan untuk tidak berbuat zalim kepada sesama:
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”
***
3. Membangun komunitas yang ramah dan mendukung
Dengan pendekatan ini, harapannya adalah tercipta lingkungan dimana perundungan tidak hanya dapat dicegah tapi juga diberlakukan dengan serius jika terjadi. Sehingga, mendorong masyarakat untuk hidup lebih aman. Peendekatan ini selaras dengan qur’an surah Al-Hujurat ayat 10:
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”
Membangun komunitas yang ramah dan mendukung membutuhkan upaya kolaboratif yang komprehensif. Hal ini bisa mencakup beberapa hal seperti; Pendidikan dan kesadaran bagi seluruh komunitas, promosi keterlibatan peran orang tua, pembentukan keterampilan social pada anak-anak dan remaja, pengawasan dan intervensi sekolah yang efektif, pembangunan budaya sekolah yang positif dan inklusif, kolaborasi dengan pihak luar, serta evaluasi dan pemantauan program secara terus menerus.
4. Menyelesaikan konflik dengan damai
Pendekatan ini selaras dengan perintah Allah, Qur’an surah Al-Anfal ayat 61:
Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya dialah ang maha mendengar lagi maha mengetahui”
Konsep ini melibatkan komunikasi terbuka, mediasi, pengembangan keterampilan konflik, promosi toleransi terhadap keberagaman, penegakan hukum yang adil dan tentunya pengembangan lingkungan positif di komunitas. Dengan memfasilitasi mediasi yang dipimpin mediator netral mendorong individu untuk berdialog secara jujur dan empati. Sehingga, kedua belah pihak menemukan solusi yang sama menguntungkan. Pelatihan keterampilan konflik dalam hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang sehat, sementara promosi nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman membantu mencegah konflik yang muncul dari sikap diskriminatif.
***
5. Berani speek-up
Edukasi ini melibatkan tentang pentingnya melaporkan tindakan kekerasan, memberdayakan individu untuk merasa diperkuat dan berani berbicara, menyediakan saluran yang aman untuk melaporkan perundungan tanpa takut serta mengajarkan individu untuk melaporkan kepada otoritas/pihak yang tepat. Dalam hal ini, berani speek-up menjadi penting agar setiap orang merasa didukung dan dihargai dalam melawan perilaku yang tidak pantas. Selaras dengan kandungan surah An-Nisa’ ayat 135:
Artinya; “wahai orang-orang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap diri kamu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya)”
Kesimpulan
Demikian beberapa tips yang bisa diimplikasikan sebagai edukasi dalam tindakan perundungan dalam perspektif Al-Qur’an. Tindakan Perundungan dari perspektif manapun tidak akan mendapatkan pembenaran, selain tidak selaras dengan nilai kemanusiaan juga sangat merugikan baik pelaku maupun korban.
Pengimplimentasian yang paling sederhana sebagai individu yang bertuhan adalah dengan menyadari bahwa dunia ini tidak semua berjalan sesuai dengan kemauan dan kehendak. Allah menciptakan keragaman dari berbagai sudut pandang untuk menjadikan kita hamba yang penuh dengan kasih sayang. Yang demikian juga merupakan tanda-tanda (kebesaran) Allah, bagi kaum yang berpikir. Satu Suara, Satu Aksi: Stop Perundungan, Mulai dari Sekarang! Barakallhu fiikum.
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.