Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Surat Al-Baqarah 63-66

Darah
sumber: unsplash.com

Tafsir At-Tanwir Surat Al-Baqarah Ayat 63-66

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ ٱلطُّورَ خُذُوا۟ مَآ ءَاتَيْنَٰكُم بِقُوَّةٍ وَٱذْكُرُوا۟ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .63

ثُمَّ تَوَلَّيْتُم مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ ۖ فَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُۥ لَكُنتُم مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ .64

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعْتَدَوْا۟ مِنكُمْ فِى ٱلسَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ .65

فَجَعَلْنَٰهَا نَكَٰلًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ .66

63. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa”.

64. Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.

65. Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”.

66. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Mengenal Bani Israil

Bani Israil adalah keturunan Israil atau Nabi Ya’qub. Ya’qub adalah putra Ishak, dan Ishak adalah putra Ibrahim. Di sisi lain Ibrahim memiliki putra bernama Ismail yang membangun Negeri Madyan. Di negeri Madyan, ada Nabi bernama Syu’aib yang anak cucunya menjadi penduduk Arab sekarang. Bani Israil berbeda dengan Negara Israel modern sekarang.

Bani Israil ini melahirkan Agama Yahudi. Agama Yahudi muncul jauh setelah era Nabi Musa. Agama ini dianut oleh sebagian dari Bani Israil. Bani Israil terdiri dari 12 suku. Mereka mengelompok menjadi dua negara, yaitu Negara Israil dan Negara Yahudah. Kedua bangsa tersebut perang dan dimenangkan oleh Yahudah. Negara Yahudah dikuasai oleh berbagai peradaban seperti Romawi, Persia, dan peradaban-peradaban besar lain.

Baca Juga  Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 105: Tidak Suka Kebaikan

Sepanjang dikuasai oleh Romawi dan Persia, Bangsa ini menyebar ke berbagai penjuru dunia. Pada abad ke-8, ada kerajaan besar bernama Khazaria memeluk agama Yahudi dan memiliki kekaisaran yang besar. Pada masa awal Nabi Muhammad, bangsa ini adalah bangsa yang cukup besar.

Sebelum ayat ini turun, Bani Israil sudah diberikan kenikmatan yang besar oleh Allah, namun mereka ingkar. Misalnya diselamatkan dari Fir’aun setelah menjadi budak selama ratusan tahun. Mereka juga minta melihat Allah secara langsung, sehingga Allah memperlihatkan hancurnya gunung Tursina hingga sebagian mati atau pingsan, dibangkitkan kembali dan diterima taubatnya. Mereka juga dinaungi awan ketika berjalan di bawah terik matahari.

Bani Israil adalah bangsa yang oportunis. Apa yang menguntungkan akan mereka jalankan, tanpa mengindahkan etika moral. Di sisi lain, mereka adalah bangsa yang cerdas sekaligus licik, bandel, loyal kepada sesama anggota kelompok. Dalam tafsir surat Al-Baqarah ayat 63-66 ini ada 3 kandungan.

Kandungan Pertama: Keingkaran Bani Israil kepada Nabi Musa

Keingkaran pertama, Bani Israil pada saat tertentu taat pada nabi Musa, namun pada saat yang lain ingkar. Taatnya kondisional hanya dalam hal-hal yang menyenangkan mereka.

Kedua, ketika dalam bahaya, mereka taat kepada Nabi Musa. Namun ketika dalam keadaan senang, mereka ingkar. Misalnya, ketika Gunung Tursina akan runtuh kepada Bani Israil. Pada saat itu, apapun yang dikatakan oleh Musa mereka ikuti. Namun setelah selamat, mereka kembali ingkar kepada Musa. Contoh yang lain adalah ketika dikepung Fir’aun dan Musa membelah lautan sehingga mereka bisa lari dari kejaran Fir’aun.

Ketiga, keingkaran pada hari Sabat. Bani Israil menentang kepada nabi-nabi yang diutus ketika memberikan ajaran tentang Hari Sabat. Hari Sabat (sekarang kita mengenal dengan hari Sabtu) adalah hari yang dimuliakan, pada hari tersebut Bani Israil dilarang untuk melakukan aktivitas duniawi seperti bekerja, dan diganti dengan beribadah kepada Allah.

Baca Juga  Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 102: Cerita Harut dan Marut (2)

Dalam hal ini Allah menguji mereka. Ada sebagian Bani Israil yang suka mencari ikan. Pada hari Sabat, dimana mereka dilarang untuk mencari ikan, ternyata Allah kirim ikan dalam jumlah yang banyak. Akhirnya mereka terlena oleh ujian itu dan tidak mengindahkan aturan Allah. Mereka memasang jala pada hari Jumat, dan mengambil pada hari Minggu. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran dan mereka dikutuk dengan sifat-sifat kera.

Kandungan Kedua: Akibat Keingkaran Bani Israil

Ada dua akibat yang hingga sekarang disandang oleh Bani Israil. Pertama, dikutuk dengan sifat-sifat kera yang hina. Ada penelitian yang dilakukan oleh seorang zoologi bernama Desmond Morris yang menjelaskan bahwa watak asli kera adalah merusak, jahat, dan licik. Di sisi lain, ada kelompok orang-orang Yahudi yang baik dan mengakui kenabian Muhammad.

Kedua, bangsa yang paling paranoid adalah bangsa Israil. Mereka memiliki gejala kejiwaan post traumatic stress disorder. Hal ini disebabkan karena tempaan peristiwa-peristiwa masa lalu dimana mereka selalu dikejar-kejar dan dimusuhi oleh berbagai peradaban.

Kandungan Ketiga: Peristiwa sebagai Pelajaran bagi Umat Setelahnya

Ada 3 hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi umat setelah Bani Israil. Pertama, tidak ada rasa qanaah. Kedua, ketaatan yang tidak bulat kepada nabi. Ketiga, mencampur aduk antara kebenaran dan kebatilan.

Sumber: Kajian Tafsir At-Tanwir Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Dr. Ustadi Hamsah

Tanwir.id
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.