Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Wawasan Al-Qur’an Tentang Lingkungan Hidup Sesuai Urutan Mushaf

Sumber: https://ec.europa.eu

Al-Qur’an secara harfiah mempunyai arti bacaan yang sempurna dan suatu nama pilihan Allah yang sungguh sangat tepat. Quraish Shihab mengatakan dalam buku Wawasan Al-Qur’an “Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat”, bahwa Al-Qur’an dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosa katanya tetapi juga kandungannya yang tersurat dan tersirat. Bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Dan itu semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, dari generasi terdahulu hingga generasi sekarang.

Sebagai sumber utama ajara Islam, Al-Qur’an bukan hanya membahas soal keimanan semata. Tetapi juga membahas perihal kebutuhan pokok manusia, seperti muamalah, kehidupan manusia secara individu maupun dalam bermasyarakat. Kemudian berbagai aspek kegiatan manusia dan persoalan penting umat lainnya.

Al-Qur’an dan Lingkungan Hidup

Persoalan-persoalan tersebut, tentu tidak lepas dari lingkungan hidup. Karena lingkungan hidup adalah entitas yang tidak bisa dilepaskan dari semua persoalan kehidupan manusia. Oleh sebab itulah Al-Qur’an menjadi sumber utama ajaran Islam. Mengingat Islam sendiri adalah rahmatan lil alamin dan relevan di setiap zaman dan tempat, tentu juga membicarakan persoalan lingkungan hidup.

Lingkungan hidup sendiri merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, karena ketika lingkungan hidup rusak tentu eksistensi manusia untuk hidup akan terganggu. Dan jika mengacu pada Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya. Kemudian yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Jika mengacu pada pengertian wawasan lingkungan hidup di atas, terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang membahas hal tersebut. Dan kalau diurutkan dari segi tartib mushafi (sesuai dengan urutan surah dalam Al-Qur’an), setidaknya ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung perihal lingkungan hidup. Baik itu yang berbicara mengenai air, gunung, sungai, flora, fauna dan sebagainya.

Baca Juga  Membaca Ayat Al-Qur’an dengan Prinsip Sustainability

Ayat-Ayat Lingkungan Hidup Sesuai Urutan Mushaf

Misal, kita akan menjumpai ayat yang berbicara tentang lingkungan hidup mulai dari surah Al-Baqarah ayat 11, yang menjelaskan tentang larangan berbuat kerusakan di muka bumi. Kemudian, surah Al-An’am ayat 99 dan 141 yang berbicara tentang peran air dalam menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan ayat 141 juga membicarakan tentang tumbuhan yang tumbuh untuk dimanfaatkan oleh manusia dengan tidak berlebihan.

Selanjutnya, Al-A’raf ayat 56-58. Dalam ayat 56, tema yang disinggung tentang larangan berbuat kerusakan di bumi. Sedangkan pada ayat 57, berbicara tentang angin dan awan yang membawa hujan untuk menumbuhkan tanaman-tanaman dan buah-buahan yang ada di bumi. Adapun ayat 58, menjelaskan tentang tanah-tanah yang subur, yang bisa menumbuhkan tumbuhan dengan baik. Dan tanah yang tidak subur, tidak mampu menumbuhkan tumbuhan dengan baik.

Dalam surah Ibrahim ayat 24, dijelaskan tentang pepohonan yang baik, akarnya yang teguh dan menjulang ke langit. Adapun ayat 26 berbicara tentang pohon yang buruk yang akarnya telah dicabut dari bumi, dan akarnya tidak dapat tegak. Adapun ayat 32 berbicara tentang air yang menumbuhkan berbagai buah-buahan.

Selanjutnya adalah surah Al-Nahl ayat 10, 11-12, 13-14, 15, 34, 68, 69. Ayat 10 surah ini berbicara tentang hujan yang diturunkan oleh Allah swt untuk manusia, supaya airnya bisa menjadi minuman dan menyirami tumbuh-tumbuhan yang menjadi tempat pengembala ternak. Sedangkan ayat 11-12, membicarakan Allah menumbuhkan berbagai tanaman seperti kurma, anggur, zaitun dan segala macam buah-buahan sebagai bukti kekuasaan Allah dan supaya manusia merenungkan dan memikirkan hal tersebut.

Lingkungan Untuk Umat Manusia

Adapun Al-Nahl ayat 13 berbicara bagaimana Allah swt menciptakan berbagai hal yang berlainan di bumi, untuk diambil pelajaran oleh umat manusia. Ayat 14, berbicara tentang penciptaan lautan dan seisinnya adalah untuk manusia. Supaya manusia bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Baca Juga  Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-Qur'an

Sedangkan ayat 15, Allah swt menciptakan gunung di bumi supaya tidak goncang, sungai dan jalan supaya menjadi petunjuk manusia. Sedangkan ayat 34, membicarakan bahwa raja-raja yang memasuki suatu negeri akan membinasakan hal tersebut. Dan 68 berbicara tentang lebah untuk membuat sarang-sarang dibukit, pohon-pohon kayu dan tempat yang dibuat manusia. Dan ayat 69, berbicara buah kurma dan anggur supaya bisa menjadi rizki yang baik.

Al-Qur’an juga membicarakan tentang sujudnya bumi, langit, matahari, bulan, binatang, gunung, pohon, dan ciptaan Allah lainnya yang terdapat pada surah al-Hajj ayat 18. Kemudian dalam surah Al-Mu’minun ayat 18 dan 19, Allah membicarakan air hujan yang tersimpan di bumi, menjadi sumber air dan mengaliri sungai. Kemudian melalui air hujan tersebut, tumbuhlah buahan-buahan yang beragam dan banyak, agar menjadi makanan dan minuman serta menjadi sumber rejeki.

Di surah An-Naml ayat 61-64, Al-Qur’an membicarakan penciptaan langit, bumi, dan air hujan yang menumbuhkan banyak pepohonan. Dan menjadikan bumi sebagai tempat tinggal dan manusia sebagai khalifah (manusia yang mempunyai tugas merawat bumi). Ayat tersebut juga berbicara tentang bumi yang menumbuhkan banyak tumbuhan dan juga berbagai binatang ternak.

Pentingnya Menjaga Lingkungan

Adapun dalam surah Ar-Rum ayat 41, Al-Qur’an berbicara tentang kerusakan dan pencemaran lingkungan baik darat maupun laut. Selain itu, pembahasan tentang manusia yang bertanggung jawab atas kerusakan dan pencemaran akibat ulah tangannya. Apabila manusia tidak menerapkan perikemanusiaan dan perikemakhlukan dalam kehidupannya, maka timbullah berbagai kerusakan darat, laut, udara.

Adapun dalam surah Luqman ayat 10, Al-Qur’an berbicara tentang sumber daya hewani yang terdiri dari binatang melata, binatang yang terbang di udara, hewan ternak, dan hewan yang hidup di dalam air. Hal ini juga dijelaskan dalam surah Al-An’am ayat 38.

Baca Juga  Tafsir Ilmi: Konsep Matematika dalam Al-Quran

Kemudian dalam surah Qaf terdapat ayat yang membahas tentang sumber daya tanah, yaitu tanah mati yang bisa dihidupkan (dihidupkan dengan air), yaitu ayat 11. Dan dalam surah Al-Waqi’ah ayat 63-65, Al-Qur’an berbicara tentang bagaimana manusia memanfaatkan dan mengelola lahan yang ada di bumi, serta mengambil manfaat dari lahan tersebut dengan sebaik-baiknya. Sedangkan ayat 68-70, Al-Qur’an menyinggung perihal air tawar yang menyegarkan sebagai bagian dari rahmat Allah swt.

Wawasan Keilmuan Lingkungan Dalam Al-Qur’an

Ayat-ayat Al-Qur’an di atas mengingatkan bahwa Al-Qur’an mempunyai banyak wawasan keilmuan tentang Lingkungan Hidup. Islam sebagai agama yang membawa rahmat kepada semesta alam (rahmatan lil ‘alamin) semestinya mempunyai peran besar terhadap menjaga lingkungan hidup. Karena salah satu sumber utama ajarannya terdapat banyak wawasan tentang Lingkungan Hidup.

Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai sumber kehidupan tak pernah kering, ia bagaikan permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.

Isu lingkungan hidup seringkali terlewat dalam bahasan-bahasan kajian tafsir. Tetapi bukan berarti Al-Qur’an sama sekali tidak membicarakannya. Karena jika diteliti dan ditela’ah mendalam, terdapat banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang membicarakan lingkungan hidup, baik secara tersurat maupun tersirat dengan beragam redaksi yang berbeda-beda seperti di atas.

Oleh sebab itulah, di tengah semakin maraknya kerusakan lingkungan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sudah seharusnya tafsir-tafsir yang berkaitan dengan wawasan lingkungan hidup dibumikan di tengah masyarakat. Karena pandangan keagamaan seseorang mempunyai pengaruh besar terhadap perilakunya kepada sesama makhluk Allah swt.

Penyunting: Ahmed Zaranggi Ar Ridho