Pasti sudah tidak asing lagi ditelinga para pembaca tentang istilah tahsin. Dan istilah ini dikaitkan dengan al Qur’an. Lalu apa sebenarnya arti makna dari tahsin sendiri? Dan seberapa pentingnya kita belajar tahsin?
Tahsin dan Kewajiban Mempelajarinya
Tahsin berasal dari Bahasa arab yaitu mashdar dari kata kerja hassana yuhassinu tahsinan yang artinya jawwada yujawwidu tajwidan atau membaguskan, yang secara istilah bermakna mengeluarkan (mengucapkan) setiap huruf hijaiyah dari makhraj (tempat keluar) nya dengan memberikan haqnya dan mustahaqnya
Yang di sana meliputi pembahasan makharijul huruf (tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah), shifatul huruf ( sifat yang melekat pada huruf hijaiyah), hokum nun sakinah, hokum mim sakinah, humum mad (bacaan panjang), Mungkin istilah yang lebih sering kita dengar adalah kata tajwid. Tapi sebenarnya sama saja sama-sama membaguskan.
Hukum mempelajari tahsin sendiri adalah fardhu kifayah atau hanya orang-orang tertentu saja, akan tetapi hukum untuk membaca al qur’an dengan bertajwid adalah fardhu ‘ain. Maka dari sini kita bias menarik kesimpulan bahwasanya meskipun hukumnya tadi wajib kifayah tapi dalam bacaan kita harus benar dan sesuai kaidah. Lantas apa yang mendasari pewajiban ini?
Tujuan Mempelajari Ilmu Tahsin
Tujuan penting diwajibkannya mempelajari tahsin adalah untuk menghindari lahn. Lahn adalah kesalahan yang terjadi ketika kita membaca al-Qur’an. Lahn sendiri terbagi menjadi dua :
Yang pertama, lahn jalii atau kesalahan yang jelas, kesalahan ini terjadi ketika sesorang membaca al qur’an dan bacaanya tidak sesuai denga apa yang tertulis yang mana itu bias meruba arti dari kata tersebut. contoh huruf ‘ain yang dibaca hamzah atau huruf kha dibaca ha’, atau bias juga merubah I’rob ( tata Bahasa) contohnya harokat dhommah sebagai pelaku atau fa’il, yang dibaca fathah sebagai objek atau disebut juga dengan maf’ul bihi yang kedua hal ini sangat berkaitan erat dengan susunan kaidah Bahasa arab, maka sudah jelas bahwa ini adalah kesalahan yang fatal,
Karena al qur’an berbahasa arab dan Bahasa arab adalah Bahasa yang sangat luas jika salah satu huruf saja maka maknanya akan berbeda begitu pula dengan harokat yang mungkin sering kita anggap sepele.
Yang kedua, lahn khafi, atau kesalahan yang samar, kesalahan ini bukan kesalahan yang fatal melainkan jika ada seseorag terkena kesalahan ini maka itu akan mengurangi estetika ayau keindahan dari bacaan al qur’an . hal ini berkaitan dengan haq huruf dan mustahaq huruf.
Haq huruf adalah hak yang selalu menyertai huruf itu atau bias dikatakan sifat bawaan , misalkan huruf tho’
Huruf ini punya sifat tebal kemudian qolqolah atau memantul, menempel lidah kelangit-langit (ithbaq), syiddah tertahan dan yang lainnya.
Dengan memberikan haq dan mustahaq huruf secara sempurna maka seseorang akan bisa merasakan kenikmatan ketika membacanya.
Imam ibnul jazari sebagai pakar ilmu tajwid mengatakan dalam bait matannya
و لأخذ بالتجويد ختم لازم # من لم يجود القرآن آثم
فإنّه به الإله أنزلا # و هكذ منه إلينا وصل
“Membaca Al- Qur’an dengan bertajwid adalah sebuah keharusan # Siapa yang tidak mentajwidkan Al- Qur’an maka ia berdosa.
Karena dengan tajwid Allah menurunkannya # Dan dengan demikianlah ia sampai kepada kita juga dengan tajwid.”
Dengan adanya pewajiban inilah yang menjadikan tahsin sangat urgent untuk dipelajari. Bagaimana tidak jika kita berfikir ketika teori tahsin hanya diperuntukkan bagi yang mampu saja, sedangkan membacanya dengan bertajwid itu wajib pastinya akan sulit terjadi karena praktek apapun harus berlandaskan teori. Dan teori juga harus dibarengi dengan praktek yang nyata atau tadrib yang banyak agar ada kesinambungan dianatara keduanya.
Editor: An-Najmi Fikri R
Leave a Reply