Unsur kimia paling sederhana di alam adalah hidrogen. Hidrogen merupakan unsur kimia yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Hidrogen merupakan gas dan unsur yang paling ringan dari udara dan penting bagi kehidupan. Hidrogen disebutkan secara tersirat di dalam al-Qur’an.
Sifat hidrogen pada suhu dan tekanan yang standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, mempunyai valensi tunggal dan merupakan gas atomik yang sangat mudah terbakar. Unsur hidrogen di temukan pada bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa yang sangat melimpah.
Hidrogen memiliki kegunaan pada reaksi fusi di Bumi. Reaksi fusi merupakan penggabungan dua inti atom Hidrogen (H) menjadi Helium (He) atom yang lebih berat sambil melepaskan partikel sub-atom beserta sejumlah energi. Proses fusi membutuhkan temperatur yang sangat tinggi, sekitar 15 juta derajat celcius dengan pasokan hidrogen yang sangat banyak.
Penemuan Hidrogen dalam Dunia Kimia
Sejarah penemuan hidrogen (H), dihasilkan secara artifilasi oleh Paracelsus sekitar tahun 1493 – 1541 melaui pencampuran logam dengan asam kuat. Paracelsus tidak menyadari bahwa reaksi kimia yang terbentuk mempunyai sifat gas yang mudah terbakar, unsur kimia yang terbentuk merupakan unsur kimia yang baru. Penemuan kembali oleh Robert Boyle pada tahun 1671 melalui mendeskripsikan reaksi antara besi dengan asam yang menghasilkan gas hidrogen.
Orang yang pertama kali mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret adalah Henry Cavendish pada tahun 1766. Cavendish lebih lanjut menemukan gas hidrogen dapat menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, ketika Lavoisier dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish, yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air, Antoine Lavoisier memberi nama unsur tersebut dengan nama hidrogen. Hydrogen dalam bahasa Yunani terdiri dari dua kata, Hydro dalam bahasa Yunani mempunyai arti air dan genes artinya membentuk.
Hidorgen dalam Surah As-Syams
Hidrogen menjadi bahan bakar yang penting untuk bintang-bintang termasuk matahari, atau biasa dikenal dengan reaksi fusi. Hidrogen merupakan unsur berlambang “H” sedangkan “ H”dalam al –Qur’an dituliskan dengan “هـ”. Hidrogen disebutkan secara tersirat di dalam al-Qur’an, yaitu pada QS. Asy –Syams yang membahasa mengenai matahari. Matahari menggunakan bahan bakar hidrogen paling banyak pada reaksi fusi. Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan.
Surah Asy-Syams yang terdiri 15 ayat selalu di akhiri dengan huruf hijaiyah Ha (“هـ”), satu-satunya surah dalam al-Qur’an yang berakhiran semua dengan huruf hijaiyah Ha.
- waalsysyamsi wadhuhaahaa
- waalqamari idzaa talaahaa
- waalnnahaari idzaa jallaahaa
- waallayli idzaa yaghsyaahaa
- waalssamaa-i wamaa banaahaa
- waal-ardhi wamaa thahaahaa
- wanafsin wamaa sawwaahaa
- fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa
- qad aflaha man zakkaahaa
- waqad khaaba man dassaahaa
- kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa
- idzi inba’atsa asyqaahaa
- faqaala lahum rasuulu allaahi naaqata allaahi wasuqyaahaa
- fakadzdzabuuhu fa’aqaruuhaa fadamdama ‘alayhim rabbuhum bidzanbihim fasawwaahaa
- walaa yakhaafu ‘uqbaahaa
Al-Quran membuktikan bahwa Allah telah berfirman sebelum ilmuwan menemukan. Surah Asy-Syams diturunkan sekitar 1400 tahun yang lalu sebelum para ilmuwan menemukan unsur dan diberi nama hidrogen. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat 61 yang artinya:
“Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat al-Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di Bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”
Al-Qur’an dan Sains Tidak Bisa Dipisahkan
Surah Yunus ayat 61 membuktikan bahwa al-Qur’an dan sains tidak dapat dipisahkan. Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan salah satunya adalah ilmu sains. Allah SWT berfirman pada QS. An-Naml (27): Ayat 75 yang berbunyi:
wa maa min ghooo`ibatin fis-samaaa`i wal-ardhi illaa fii kitaabim mubiin
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di Bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz).”
Al-Qur’an memberikan banyak gambaran mengenai alam sekitar hanya saja manusia luput untuk memahami makna yang dalam al-Qur’an walaupun hanya satu ayat. Hidrogen merupakan cabang ilmu sains yaitu kimia, namun kita jarang sekali belajar kimia sekaligus belajar dari makna yang ada di dalam al-Qur’an. Padahal al-Qur’an merupakan pedoman hidup dan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. wallahu a’lam bis-shawab.
Editor: An-Najmi Fikri R
Leave a Reply