Sebelum membahas like and dislike Allah dalam Al-Qur’an, menghayati basmalah memberi kita kemantapan hati bahwa Allah penuh cinta. Maha Pengasih dan Maha Penyayang terulang di setiap permulaan surat Al-Qur’an kecuali At-Taubah, dan karena cinta Allah yang penuh, Dia menyempurnakan basmalah agar tetap berjumlah 114 pada QS. An-Naml [27]: 30,
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Mengapa QS. At-Taubah tak diawali dengan basmalah? Mufasir berbeda pendapat, pendapat yang masyhur diriwayatkan dari Imam Ali, “bahwa basmalah perwujudan keamanan dan kabar gembira, sementara Bara’atu (Surat At-Taubah) turun di saat perang dan janji dilanggar maka tidak dimulai dengan keamanan. (Tafsir Ibn Athiyyah, jil.3, hal.3)
Penyebutan basmalah dua kali dalam QS. An-Naml menunjukkan Allah cinta (like), dan ketiadaan basmalah dalam QS. At-Taubah menunjukkan Allah tidak cinta (dislike). Hal ini sejalan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dengan frasa, Allah yuhibbu (Allah mencintai) dan Allah la yuhibbu (Allah tidak mencintai). Lalu, siapakah mereka yang menjadi sasaran cinta Allah dan tidak cintanya Allah? Berikut penjelasan menariknya!
Dua Ungkapan yang Berlawanan
Pertanyaan di atas menjadi relevan untuk orang beriman, karena mereka akan terus berupaya menambah rida dan cinta-Nya berdasar tuntunan Al-Qur’an. Satu di antaranya dengan memahami karakter yang dicintai dan tidak melalui ayat-ayat-Nya. Menariknya, Allah menyebutkan dua ungkapan yang berlawanan ini secara serasi dan seimbang dengan jumlah 16 kali.
Apabila kita perhatikan secara saksama, akan ditemukan bahwa Allah mengkhususkan 16 ayat untuk mereka yang dicintai dan mengkhususkan 16 ayat yang lain untuk mereka yang tidak dicintai. Artinya, ungkapan Allah yuhibbu (Allah mencintai) diulang sebanyak 16 kali dan Allah la yuhibbu (Allah tidak mencintai) juga diulang dengan jumlah yang sama di dalam Al-Qur’an. Istimewa! Ungkapan like and dislike ini menjadi bukti keadilan Allah, Dia tidak akan menzalimi manusia sekecil apapun.
Perhatikan daftar ayat-ayat yang menyebutkan dua ungkapan yang berlawanan sesuai susunan mushaf Al-Qur’an, berikut ini:
1- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [البقرة: 195].
2- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ [البقرة: 222].
3- فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [آل عمران: 76].
4- وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران: 134].
5- وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ [آل عمران: 146].
6- وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران: 148].
7- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ [آل عمران: 159].8- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [المائدة: 13].
9- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ [المائدة: 42].
10- وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [المائدة: 93].
11- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [التوبة: 4].
12- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ [التوبة: 7].
13- وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ [التوبة: 108].
14- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ [الحجرات: 9].
15- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ [الممتحنة: 8].
16- إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ [الصف: 4].
***
1- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ [البقرة: 190].
2- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ [البقرة: 205].
3- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ [البقرة: 276].
4- فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ [آل عمران: 32].
5- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ [آل عمران: 57].
6- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ [آل عمران: 140].
7- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا [النساء: 36].
8- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا [النساء: 107].
9- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ [المائدة: 64].
10- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ [المائدة: 87].
11- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ [الأنفال: 58].
12- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ [الحج: 38].
13- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ [القصص: 76].
14- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ [القصص: 77].
15- إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ [لقمان: 18].
16- وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ [الحديد: 23]
Mereka yang Allah Cintai (Like)
Allah mencintai sesuatu karena kebaikan dan kemuliaan yang bersumber pula dari Diri-Nya. Berdasarkan daftar ayat-ayat di atas, terdapat 7 golongan yang menjadi sasaran cinta Allah. Pertama, Al-Muhsinin: orang-orang yang berbuat kebajikan disebut 5 kali. Kedua, Al-Muqsitin: orang-orang yang berlaku adil disebut 3 kali. Ketiga, Al-Muttaqin: orang-orang yang bertakwa disebut 3 kali. Keempat, As-Sabirin: orang-orang yang bersabar disebut sekali. Kelima, Al-Mutawakkilin: orang-orang yang bertawakal disebut sekali. Keenam, At-Tawwabin-Al-Mutatahhirin (bergandengan sekali dan Mutatahhirin sendiri sekali): orang-orang yang bertaubat dan menyucikan dirinya. Ketujuh, mereka yang berperang di jalan Allah, disebut sekali; Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Tujuh karakter di atas menjadi renungan dan teladan bagi kita untuk meraih cinta Allah. Berusaha menjadi orang yang selalu mengamalkan kebajikan, keadilan, ketakwaan, kesabaran, tawakal, taubat, penyucian diri, dan berjuang di jalan Allah. Menginternalisasi karakter ini dalam diri menjadi satu tantangan tersendiri, tetapi dengan mengingat keluasan dan kedalaman cinta Allah, akan bertambah semangat untuk menjadi pribadi yang berkarakter sesuai tuntunan Al-Qur’an.
Mereka yang Allah Tidak Cintai (Dislike)
Jika Allah mencintai susuatu, pun sebaliknya, Allah juga tidak mencintai sesuatu. Keburukan, karena keburukan tidak bersumber dari-Nya. Terdapat 10 golongan yang tidak dicintai Allah dan satu ayat yang tidak menyasar person, melainkan kata benda, yakni fasad: kerusakan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 205. Pertama, Mukhtal Fakhur: orang-orang yang sombong dan membanggakan diri disebut terbanyak, 5 kali. Kedua, Al-Mufsidin: orang-orang yang berbuat kerusakan disebut 2 kali. Ketiga, Al-Mu’tadin: orang-orang yang melampaui batas disebut 2 kali. Keempat, Az-Zalimin: orang-orang yang zalim disebut 2 kali. Kelima, Al-Kafirin: orang-orang yang kafir disebut sekali. Keenam, Kaffar Atsim: orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa, disebut sekali. Ketujuh, Al-Khainin: orang-orang yang berkhianat, disebut sekali. Kedelapan, khauwwan atsim: orang yang berkhianat dan selalu berbuat dosa, disebut sekali. Kesembilan, khawwan kafur, orang yang berkhianat dan selalu kufur, disebut sekali. Terakhir, Farihin: orang yang membangga-banggakan diri, disebut sekali.
Sepuluh karakter di atas menjadi catatan, agar kita tidak menjadi sasaran ketidakcintaan Allah. Hal yang mengagumkan, alih-alih memakai frasa Allah yakrahu, (Allah membenci), justru Allah menggunakan frasa la yuhibbu (tidak mencintai). Pemilihan kalimat negasi ketimbang kalimat aktif yang berlawanan (antonim) secara psikologis memberi dampak yang luar biasa. Makarim Asy-Syirazi, menyebut hal ini sebagai kelembutan dan wujud keluasan dan kedalaman cinta Allah sebagai Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (Tafsir Al-Amtsal, jil. 3, hal. 223)
Semoga telaah dan renungan dua ungkapan ini (like and dislike) menjadi tambahan setapak kita dalam muhasabah cinta untuk menggapai kedekatan dengan Al-Qur’an, syafaat Rasulullah dan cinta Allah. Selamat mencintai Al-Qur’an dengan tadabur atas ayat-ayat-Nya!
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.