Tumbuhan sering kali digunakan sebagai penyebutan anugerah khusus bagi manusia. Tumbuhan dapat membantu tubuh menerima semua yang untuk eksistensinya sebagai makhluk biologis. Al-Qur’an banyak sekali menyebutkan berbagai macam tumbuhan baik dari biji-bijian, buah-buahan dan lainnya. Tumbuhan disebut secara berulang, dari juz pertama hingga juz terakhir. Demikian pula dalam juz 16 sampai 20, ditemukan beberapa ayat Al-Qur’an yang menyebutkan beberapa jenis tumbuhan, antara lain kurma dalam surah Maryam: 23, Thaha: 71, al-Mukminun: 19, dan as-Syu’ara: 148, khuldi dalam surah Thaha: 120, anggur dalam surah al-Mukminun: 19, dan zaitun dalam surah al-Mukminun: 20 dan an-Nur: 35. Beberapa tumbuhan yang disebutkan, terdapat tiga tumbuhan yang menarik untuk dibahas lebih detail yaitu: kurma, zaitun, dan khuldi.
Buah Kurma
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai buah kurma salah satunya terdapat dalam QS.Taha: 71
قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ ۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِى جُذُوعِ ٱلنَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَىٰ
Artinya: “Dia (Fir’aun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.”
Dijelaskan dalam tafsir ilmi kata An-Nakhl, yaitu berbicara mengenai rezeki dalam berbagai bentuk. Pohon kurma mempunyai banyak variasi, mulai dari bentuk, warna, rasa, dan ukuran yang berbatang tinggi mencapai 30 meter sampai yang berbatang pendek sekitar dua meter. Batang pohon kurma berbentuk bulat dan berdiameter antara 40 hingga 90 cm. Batangnya, seperti pohon kelapa, tidak bercabang. Sedangkan dalam tafsir Al-Muyassar dijelaskan bahwa An-Nakhl adalah pohon palem. Pohon palem adalah anggota dari Palmae yang memiliki berbagai jenis.
***
Dari Aisyah r.a, semoga Allah merahmatinya, diriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda, “Wahai Aisyah, tidak ada rumah tangga yang memiliki kurma kering akan lapar.” (HR. Muslim) Kurma kering disini merujuk pada kurma di pohon mulai berbuah hingga matang. Istilah kurma kering digunakan karena dua tahap antara kurma mentah dan kurma matang tidak berselang lama setelah musim panen, sedangkan kurma kering ditemukan sepanjang tahun.
Buah kurma dikenal sebagai makanan yang mudah dicerna dalam waktu sekitar 30 menit setelah penelanan, badan yang Lelah akan memperoleh Kembali kekuatannya. Banyak orang mengasosiasikan rasa lemas dan lelah dengan perut yang kosong. Tapi kurangnya kandungan gula di dalam darah adalah yang menyebabkan seseorang meresa lemas dan lapar itu. Dengan mengonsumsi buah kurma yang cepat diserap, pasukan gula dalam darah akan naik dengan cepat. Rasa kenyang setelah makan buah kurma mencegah seseorang makan banyak.
Buah Zaitun
Salah satu ayat Al-Quran yang membicarakan buah zaitun yaitu pada QS.an-Nur: 35.
اَللّٰهُ نُوۡرُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ مَثَلُ نُوۡرِه كَمِشۡكٰوةٍ فِيۡهَا مِصۡبَاحٌ الۡمِصۡبَاحُ فِىۡ زُجَاجَةٍ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوۡكَبٌ دُرِّىٌّ يُّوۡقَدُ مِنۡ شَجَرَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ زَيۡتُوۡنَةٍ لَّا شَرۡقِيَّةٍ وَّلَا غَرۡبِيَّةٍ ۙ يَّـكَادُ زَيۡتُهَا يُضِىۡٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٌ نُوۡرٌ عَلٰى نُوۡرٍ يَهۡدِى اللّٰهُ لِنُوۡرِه مَنۡ يَّشَآءُ وَ يَضۡرِبُ اللّٰهُ الۡاَمۡثَالَ لِلنَّاسِ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Zaitun merupakan pohon yang buahnya mengandung minyak, yang merupakan salah satu tanaman tertua didunia.
Menurut Wahbah az-Zuali dalam kitab tafsirnya, yaitu tafsir al-Munir menjelaskan bahwa surat an-Nur ayat 35 ini menjelaskan tentang zaitun yang dijadikan sebagai gambaran ilustrasi mengenai cahaya hidayah dari Allah Swt kepada seorang mukmin. Cahaya hidayah ini diibaratkan laksana minyak yang bersih, jernih, bening serta berkilau meskipun belum dinyalakan dengan api. Dan apabila sudah dinyalakan dengan api maka akan menghasilkan sinar yang terang benderang seakan-akan berlapis-lapis. Dan gambaran ilustrasi tersebut seperti halnya hati seorang mukmin yang mana ketika mendapatkan hidayah yang masuk kedalam hatinya maka hidayah yang hadir akan semakin nampak dan akan bersinar seakan-akan cahayanya berlapis-lapis, karena sudah tertanam kuat dalam hati seorang mukmin.
Dalam tafsir Quraish Shihab dijelaskan pula bahwa minyaknya yang bercahaya dan berkhasiat. Yang mana minyak zaitun merupakan minyak terbaik sepanjang masa. Salah satu keajaiban dari zaitun yaitu berasal dari khasiat minyaknya yang sangat melimpah dan multifungsi. Minyak zaitun mengandung banyak komposisi gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bermutu tinggi.
Buah Khuldi
Kisah turunnya Nabi Adam dan Hawa dari surga setelah memakan buah khuldi, menjadi kisah yang masyhur. Kisah-kisah yang beredar memberikan pemahaman bahwa buah khuldi adalah buah dari pohon laragan yang menyebabkan Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tersebut tidak menyebutkan jenis dan nama pohon yang dilarang tersebut adalah khuldi. Terdapat satu ayat Al-Qur’an yang menyebutkan nama pohon tersebut adalah pohon khuldi, hal ini terdapat dalam QS. Taha: 120
فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى
Artinya: Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, “Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Taha: 120)
Istilah pohon khuldi justru ada karena sebutan dari setan. Pohon khuldi yang berarti pohon keabadian. Al-Qur’an juga tidak menyebutkan bahwa khuldi adalah buah, hanya saja secara umum bagian pohon yang dimakan adalah buah. Hal ini memunculkan persepsi kalau yang dimakan Nabi Adam dan Hawa adalah buah khuldi.
***
Agama Nasrani buah khuldi digambarkan sebagai buah apel. Penafsiran lain mengenai buah khuldi diantaranya seperti yang dikatakan Mujahid, Qotadah, dan Ibnu Juraih buah khuldi adalah buah tin. Abu Bakar Shiddiq, berpendapat buah khuldi adalah padi. Yazin bin Abdullah berpendapat buah khuldi adalah limau. Ibnu Abbas berpendapat buah khuldi adalah ilmu, sedangkan pendapat dari Wahab bin Munabbih buah khuldi adalah pohon dengan dahan yang bercabang-cabang. Pohon dari buah ini dimakan oleh para malaikat untuk kekekalannya, namun buah ini dilarang bagi Adam dan Hawa. Dalam pendapat lain buah khuldi hanyalah sebagai simbol. Buah khuldi dipahami sebagai “dzalim” yaitu dalam artian melanggar perintah Allah.
Wahbah zuhayli menafsirkannya sebagai buah keabadian, beliau juga memaparkan sebuah hadis mengenai keberadaan buah khuldi di syurga.
أخرج اإلمام أمحد وأبو داود الطيالسي عن أيب هريرة رضي هللا عنه عن النيب صلى الله عليه وسلمقال: »إن ف اجلنة شجرة : الراكب ف ظلها مئة عام، ما يقطعها، وهي شجرة اۡللد
Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon, yang apabila seorang pengendara ada dibawah kerindangannya berjalan selama seratus tahun tidak akan bisa menempuhnya, ia adalah syajaratul khuldi.
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.