Tradisi yang lazim dalam penulisan tafsir adalah dengan menulisnya dari juz pertama, kemudian juz kedua dan seterusnya hingga juz ketiga puluh. Namun, terdapat satu mufasir Indonesia yang justru memulainya dari juz paling belakang, yakni Yunan Yusuf. Saat ditanya tentang alasannya, mufasir kelahiran Tapanuli Tengah itu menjawab kalau ia pernah ‘mengeluh’ tentang ayat-ayat di juz pertama yang bentuknya panjang-panjang pada Quraish ...
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.