Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat 3: Sifat Rahman dan Rahim Allah

allah
Sumber: https://www.freepik.com/

Al-Qur’an sebagai Kalam Illahi yang merupakan petunjuk dan pedoman bagi umat manusia (QS. 2:185); yang seharusnya kita mampu dan berusaha untuk memahami ayat-ayat-Nya baik secara tersirat maupun tersurat. Sehingga kita mampu mengamalkan apa yang sebenarnya Allah inginkan melalui firman-firman-Nya tersebut.

Melihat fenomena sosial saat sekarang ini yang sangat jauh dari nilai-nilai Islami sebagai agama yang cinta damai dan kasih sayang. Banyaknya umat manusia yang saling caci maki, saling menghina, saling menjatuhkan dan sebagainya. Juga keadaan alam yang semakin tidak membaik akibat dari ketamakan dan kerakusan sebagian manusia yang berada di dalamnya. Padahal Allah sebagai Tuhan Pencipta dan pengatur semuanya memiliki sifat kasih dan sayang yang sangat bertolak belakang dari tindakan tersebut.

Tafsir Sifat Kasih dan Sayang Allah

Allah Swt. adalah Tuhan yang Maha Pemurah, Maha Pemberi, dan Maha Penyayang. Hal ini terdapat salah satunya dalam Qs. al-Fatihah ayat 3 yang:

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣

” Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang”

Dalam tafsir Muyassar dijelaskan bahwa Maha Penagsihnya (Rahman) Allah meliputi kepada seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali. Sedangkan Maha Penyayangnya (Rahim) Allah itu hanya kepda orang-orang yang beriman.

Maha Rahman dan Rahim Allah merupakan bukti sayang dan Cinta Allah kepada makhluk-Nya.

Menurut Quraish Shihab Rahim-Nya Allah bukan hanya sekedar diartikan Maha Penyayang tapi memiliki makna “Allah marah kalau kita tidak minta, Allah kecewa kalau kita mintanya sedikit, Allah memberi lebih banyak dari yang kita minta. Bahkan Allah memberi apa yang paling kita butuhkan tanpa diminta seperti oksigen yang kita hirup.”

Munasabah Ayat

Ayat ke-3 dalam Surat al-Fatihah ini didahului oleh ayat ke-2

Baca Juga  Tafsir Tematik (6): Nabi Muhammad Sebagai Tuntunan Dalam Hidup

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢:

“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam” (QS. 1:2)

Kemudian dilanjutkan dengan

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣

“Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang” (QS. 1:3)

Setelah Allah jelaskan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam dilanjutkan dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, seolah-olah Allah ingin sampaikan kepada kita bahwa Allah sebagai Rabb Dzat pengatur segalanya yang ada di alam ini selalu melimpahkan kasih dan sayang-Nya.

Ayat ke-3 dalam Surah al-Fatihah ini menjadi penegas bagi ayat ke-2, bahwa Allah mengatur alam ini bukan dengan kesewenang-wenangan tapi dengan penuh cinta dan kasih sayang. (Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah).

***

Dengan pesan di atas kita sebagai khalifah di bumi yaitu pengganti atau wakil Allah di bumi ini (QS. 2:30); untuk merawat bumi dan apa yang ada di dalamnya; seharusnya mampu merepresentasikan sifat kasih dan sayang Allah sehingga menjadi manusia yang selalu menebar cinta dan kasih sayang. Bukan sebaliknya menjadi manusia yang selalu mencari kesalahan orang lain, menebar kebencian, merusak alam dan apa saja yang tidak mencerminkan sifat cinta dan kasih sayang.

Editor: An-Najmi Fikri R

Khairul Fikri
Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir UIN-SU Medan dan Sekretaris Bidang Tabligh Kajian KeIslaman PC IMM KOTA MEDAN