Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 75: Kitab Suci yang Diubah

Mansukh
Sumber: unsplash.com

Melakukan da’wah kepada orang-orang Yahudi itu adalah dalam rangka wajib juga. Tetapi jangan terlalu diharapkan bahwa lantaran mereka telah diberi da’wah, mereka akan masuk berbondong ke dalam Islam.

Memang pokok-pokok yang akan memungkinkan mereka memeluk lslam banyak. Terutama karena dasar yang satu di antara ajaran mereka dengan Islam, yaitu teguh pada Tauhid. Tetapi itu jangan terlalu diharapkan. Karena ada sebab yang lain-lain yang menghalangi, yaitu dasar tidak jujur mereka.

“Apakah kamu ingin benar agar mereka percaya kepada kamu? Padahal sesungguhnya telah ada segolongan dari mereka yang mendengqr Kalam Allah, kemudian mereka obah-obah dia sesudah mereka mengerti.” (pangkal ayat 75).

Hal ini diperingatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan ummatnya, khusus kepada sahabat-sahabat beliau yang hidup ketika ayat diturunkan, yang sangat mengharap moga-moga lantaran selalu mendapat seruan, orangYahudi itu akan berbondong masuk Islam.

Ayat ini memperingatkan jangan terlalu diharap, sebab mengubah-ubah ayat atau isi maksud ayat, dan menafsirkannya secara lain, sudahlah menjadi kebiasaan mereka, bahkan sudah sejak zaman Musa lagisudah demikian. Mereka dengar Kalam Allah. SabdaTaurat.

Mereka akui itu memang Kalam Allah, tetapi kemudian mana yang terasa berat mereka obah dengan sengaja. Bahkan ini telah terasa sendiri oleh Nabi Musa, ketika beliau masih hidup dan telah dekat kepada ajalnya, sehingga diperintahkannya menulis segala isi Taurat untuk diingat oleh anak-cucu.

Namun demikian, seketika dia dipanggil menghadap oleh Allah Ta’ala bersama Yusya’ yang akan meneruskan pimpinannya atas Bani Israiljika beliau meninggal, Tuhanpun telah memperingatkan kepada Musa, bahwa sepeninggal Musa kelak kaumnya ini akan menyembah dewa-dewa dan meninggalkan Allah. [Lihat Kitab Bilangan, Taurat, Fasal 31, ayat 16 dan 17]

Baca Juga  Demonstrasi Omnibus Law adalah Perintah Islam

Sebab itu, meskipun seketika Taurat tertulis lengkap, lagi berani mereka mengubah maksudnya menurut kehendak mereka, apatah lagi Taurat yang ditulis di zaman Nabis.a.w., sampai ke zaman kita sekarang, bukan lagi Taurat yang ditulis di zaman Musa ilu.

“Padahal mereka mengetahui”. (ujung ayat 75).

Bunyi ayat ini memperjelas lagi bahwa penafsiran yang salah, atau menyalahkan penafsiran adalah mereka lakukan dengan sengaja dan dengan sadar. Sedangkan sebelum timbul Nabi Muhammad s.a.w. dan belum timbul gerakan Islam ini di Madinah, mengubah isi Kalam Allah menurut kemauan mereka dan untuk menjaga martabat mereka, mereka lagi mau, apatah lagi setelah kekuatan Nabi Muhammad s.a.w. sudah bangkit demikian rupa dan mereka mulai terdesak. Niscaya mengubah-ngubah maksud itu akan kejadian lagi.

Sumber: Tafsir Al-Azhar Prof. HAMKA. Pustaka Nasional PTE LTD Singapura