Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 59 – 60: Air dari Batu

Mansukh
Sumber: unsplash.com

Tafsir Ayat 59

“Maka menggantilah orang-orang yang durhaka dengan kata-kata yang tidak diperintahkan kepada mereka.” (pangkal ayat 59).

Maka kata Hiththah yang berarti permohonan ampun kepada llahi, mereka ganti dengan kata lain, yaitu hinthah yang berarti minta gandum kepada llahi. Artinya bukanlah mereka merundukkan kepala dengan segala kerendahan hati kepada Tuhan, sebab negeri itu telah dapat ditaklukkan, melainkan hanya mengingat berapa puluh karung gandumkah yang akan mereka dapat dengan merampas kekayaan penduduk yang ditaklukkan.

Meskipun memang demikian ditulis oleh setengah penafsir, tetapi yang terang ialah bahwa tidak mereka lakukan sebagai yang diperintahkan melain kan mereka obah perintah Tuhan sekehendak hati, tidak sebenar-benar patuh jiwa mereka kepada disiplin Tuhan. Ada rupanya yang membuat langkah-langkah dan cara yang lain.

“Lalu Kami turunkanlah atas orang-orang yang zalim itu siksaan dari langit, oleh karena mereka melanggar perintah.” (ujung ayat 59).

Maksud ayat ini sudah tegas, yaitu ada dalam kalangan mereka yang tidak setia menjalankan apa yang diperintahkan. Tidak menurut sebagaimana yang diinstruksikan. Disuruh tunduk, mereka menyombong. Disuruh memakai kata-kata yang berisi memohon ampun, mereka minta gandum. Disuruh makan baik-baik mereka makan dengan rakus. Padahal itulah pantang besar dalam perjuangan. Karena tentara adalah alat semata-mata dari panglima yang memegang komando.

Oleh karena mereka merubah-rubah perintah. Maka mana yang merubah itu atau yang zalim itu mendapatlah siksaan dari langit. Dengan memperingatkan ini kembali kepada Bani Israil di zaman Nabi, terbukalah rahasia kebiasaan mereka, yaitu tidak tulus menjalankan perintah, dan bagi Nabi s.a.w. sendiripun menjadi peringatan bahwa keras kepala adalah bawaan mereka sejak dari nenek-moyang mereka. Kalau kita lihat catatan sejarah Bani Israil ketika dibawa dan dibimbing Nabi Musa itu, ia sendiripun kerapkali mencela mereka dengan memberikan cap keras kepala, keras tengkuk dan sebagainya. Dan siksaan yang datangpun sudah bermacam-macam terhadap yang salah.

Baca Juga  Ragam Bentuk Living Quran dalam Pendekatan Ilmu Sains

Kadang-kadang ditenggelamkan, kadang-kadang disapu oleh bahaya sampar.

Tafsir Ayat 60

“Dan (ingatlah) seketika Musa memohonkan air untuk kaumnya, lalu Kami katakan: Pukullah dengan tongkatmu itu akan batu.” (pangkal ayat 60).

Dalam perjalanan jauh itu tentu bertemu juga dengan padang belantara yang kering dari air. Kalau berjumpa dengan keadaan yang demikian, Bani Israil itu sudah ribut, mengomel dan melepaskan kata-kata yang menunjukkan jiwa yang kecil kepada Nabi Musa. Tiba di tempat yang kering kurang air, mereka mengomel, mengapa kami dibawa ke tempat ini.

Mengapa kehidupan kami yang senang cukup air di Mesir disuruh meninggalkannya dan dibawa ke tempat yang kering ini. Apa kami disuruh mati? Musapun memohonlah kepada Tuhan agar mereka diberi air. Maka disuruh Tuhan kepada Musa memukul batu dengan tongkat:

“Maka memancarlah daripadanya duabelas mata air,”

sebanyak suku-suku Bani Israil,

“yang sesungguhnya telah tahu tiap-tiap golongan akan tempat minum mereka.”

Dan sebagaimana rahmat turunnya manna dan salwa, disuruhkan juga kepada mereka agar nikmat ini diterima dengan syukur. Kalau bukanlah dengan mu’jizat dan kurnia Ilahi tidaklah mereka akan mendapat air di tempat sekering itu, padang pasir yang tandus. Sebab itu Tuhan bersabda:

“Makanlah dan minumlah dari kurnia Allah, dan janganlah kamu mengacau dan membuat kerusakan di bumi.” (ujung ayat 60).

Ini diingatkan kembali kepada Bani Israil, demikian besar nikmat Tuhan atas mereka. Dan diperingatkan juga kepada manusia umumnya, janganlah sampai setelah nikmat bertimpa-timpa datang, lalu lupa kepada yang memberikan nikmat, lalu berbuat kekacauan dan kerusakan. Jangan hanya mengomel menggerutu ketika kekeringan nikmat, lalu mengacau dan menyombong setelah nikmat ada.

Sumber: Tafsir Al-Azhar Prof. HAMKA. Pustaka Nasional PTE LTD Singapura

Baca Juga  Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 23: Tantangan Allah