Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 25: Tentang Syurga

Mansukh
Sumber: unsplash.com

Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bahwa untuk mereka adalah syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (pangkal ayat 25)

Keras kepala nerakalah ancamannya. Tetapi kepatuhan dijanjikan masuk syurga. Sedangkan yang diajak buat kepatuhan itu ialah hal yang masuk di akal dan hal untuk keselamatan hidup sendiri di dunia ini, bukan memaksa yang tidak dapat dikerjakan.

“Tiap-tiap kali diberikan kepada mereka suatu pemberian dari semacam buah-buahan, mereka berkata: lnilah yang telah dijaniikan kepada kita dari dahulu. Dan diberikan kepada mereka akan dia serupa.”

Baik juga kita ketahui perlainan pendapat diantara ahli-ahli tafsir tentang mafhum ayat ini. Penafsiran Jalaluddin as Sayuthi membawakan arti demikian:

“lnilah yang telah dikurniakan kepada kita di waktu dulu. Dan diberikan kepada mereka serupa-serupa.”

Beliau, Al-Jalal, memahamkan bahwa buah-buahan yang dihidangkan di syurga itu serupa dengan buah-buahan yang telah pernah mereka diberi rezeki di dunia dahulu. Padahal hanya rupa yang sama, namun rasa dan kelazatannya niscaya berlainan. Adakah sama rasa buah-buahan syurga dengan buah-buahan dunia?

Adapun penafsir-penafsir yang lain memaknakan ayat itu:

“Inilah yang telah dijanjikan kepada kita di waktu dahulu.”

Artinya, setelah mereka menerima buah-buahan itu terkenanglah mereka kembali, memang benarlah dahulu waktu di dunia Tuhan telah menjanjikan itu buat mereka.

“Dan diberikan kepada mereka berbagai ragam. Dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci.”

Meskipun setengah ahli tafsir menafsirkan pengertian suci bersih di sini ialah isteri di syurga tidak pernah berhaid lagi, sebab haid itu kotor, namun sebaiknya kita memahamkan lebih tinggi lagi dari itu. Sebab setiap kita yang berumah tangga di dunia ini mengalami, bahwa betapapun bersih hatinya seorang isteri, cantik rupanya, baik budinya isteri di dunia kita ini, namun perangainya yang menjemukan mesti ada juga. Sebagaimana pepatah Melayu: “Tidak ada lesung yang tidak berdedak”, tidak ada isteri yang tidak ada cacatnya. Ada baiknya di segi ini, ada pula lemahnya di segi itu.

Baca Juga  Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 29: Bumi dan Tujuh Langit

Sehingga di dalam Surat an-Nisa’ (Surah 4 ayat 19), Tuhan menasihatkan:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ  ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسٰىٓ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik, karena jika pun kamu tidak suka kepada mereka, mudah-mudahan sesudah kamu benci kepada sesuatu, Tuhan Allah akan menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (an-Nisa’: 19).

Isteri-isteri di syurga itu suci bersih dari cacat yang menjemukan itu. Bukan sebagai isteri dunia yang kadang-kadang memusingkan kepala. Baik isteri syurga anak bidadari yang dijanjikan, atau isteri sendiri yang akan dipertemukan Tuhan kembali dengan kita, karena sama-sama taat beriman dan beramal yang shalih. “Dan mereka akan kekal di dalamnya.” (ujung ayat 25) Kekal di dalam syurga itu dan tidak ada mati lagi.

Akan selalulah kita berjumpa ayat-ayat ianji gembira dari Allah, untuk hamba Allah yang diberi tempat di dalam syurga kelak itu. Kepercayaan akan adanya syurga dan neraka adalah termasuk dalam rangka iman, sehingga jika kita tidak percaya, kafirlah kita.

Tetapi ada suatu hal yang sebenamya tidak pertu dipertengkarkan karena membuang-buang waktu, yaitu pertikaian beberapa Ulama tentang apakah syurga itu telah ada sekarang ini atau nanti saja akan diadakan? Kalau sekarang memang sudah ada, apakah dia masih kosong? Mengapa seketika Rasulullah s.a.w. mi’raj beliau melihat sahabatnya Bilal bin Rabah dalam syurga, padahal ketika itu Bilal masih hidup? Hal begini semuanya sudah termasuk hal yang ghaib, yang kita percaya menurut yang diwahyukan dan tidak perlu kita tambah-tambah lagi dengan tafsiran-tafsiran lain yang akan memusingkan kepala kita sendiri. Demikian juga tentang kekal.

Yang perlu kita perhatikan ialah syarat masuk syurga yang telah diterangkan tadi, yaitu iman dan amal shalih. Kepercayaan hati kepada Tuhan, lalu kepercayaan itu dibuktikan dengan amal perbuatan. Sebab tidak mungkin terjadi pertikaian di antara iman dengan amal. Tidak mungkin hanya ada kepercayaan, sedang gerak amal tidak ada. Dan tidak mungkin pula ada gerak amal, padahal tidak datang dari suruhan hati.

Baca Juga  Idul Fitri: Mengawal Mindset dalam Pendidikan Diri

Lantaran itu maka diantara iman dengan amal shalih dapat juga dirangkaikan kepada jalan fikiran kita tentang kebudayaan. Kata ahli kalimat kebudayaan itu adalah gabungan dari dua kata: Budhi dan Daya. “Budhi” artinya cahaya yang timbul dari jiwa. “Daya” ialah perbuatan yang timbul dari gerak anggota. Maka bolehlah kita katakan bahwa mu’min seiati itu adalah orang yang berkebudayaan tinggi.

Sekarang tinggal lagi perhatian kita kepada usaha nenek-rnoyang kita meresapkan iman itu ke dalam bahasa yang kita pakai. Dalam bahasa Arab kalimat nar dan kalimat jannah, keduanya mempunyai dua arti. Nar dalam alam kenyataan ini mereka artikan api. Tetapi dalam alam akhirat itu berarti neraka. Jannah dalam artian duniawi ialah taman-indah, dan dalam pengertian akhirat artinya syurga.

Oleh karena nenek-moyang kita mempunyai dua kalimat pusaka dari agama yang dahulu untuk alam akhirat itu, yaitu suarga dan neraka, yang keduanya dari bahasa Sanskerta, maka untuk jannah akhirat kita artikanlah suarga dan untuk nar akhirat kita artikan neraka. Kemudian oleh pengarang-pengarang Islam zaman Aceh, setelah kita memakai huruf Arab menjadi huruf sendiri, dituliskanlah suarga itu dengan huruf Syin, Ra, dan Kaf pakai titik.

Lantaran itu kebanyakan pengarang-pengarang Islam yang datang kemudian, termasuk penulis “Tafsir” ini lebih cepatlah tangannya menuliskan menurut ejaan huruf Arab (Syurga). Yaitu syurga, bukan suarga atau sawarga.

Ingatlah bahwa ini adalah pemakaian dan perkembangan bahasa belaka. Adapun hakikat yang sebenarnya, Allah jualah yang mengetahuinya.

Sumber: Tafsir Al-Azhar Prof. HAMKA. Pustaka Nasional PTE LTD Singapura