Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Tafsir Al-Mizan dan Al-Safi: Perbandingan Dua Pendekatan Tafsir Syiah

Sumber: istockphoto.com

Tafsir Al-Qur’an adalah sarana penting untuk memahami pesan-pesan ilahi, dan dalam tradisi Syiah, terdapat berbagai pendekatan tafsir yang diusung oleh mufasir besar. Dua di antaranya adalah Tafsir Al-Mizan karya Allamah Thabathabai dan Tafsir Al-Safi karya Al-Kashani. Meski berasal dari mazhab yang sama, kedua tafsir ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Pendekatan Tafsir

Tafsir Al-Mizan dikenal dengan pendekatan rasional-filosofisnya. Allamah Thabathabai menafsirkan Al-Qur’an menggunakan metode tafsir bil Qur’an, yaitu dengan menghubungkan ayat-ayat satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Pendekatannya tidak hanya rasional tetapi juga sistematis, membuatnya relevan tidak hanya bagi pembaca Syiah tetapi juga umat Islam secara umum. Sebagai contoh, dalam membahas ayat-ayat tentang wilayah kepemimpinan, Thabathabai mengaitkan berbagai ayat yang menunjukkan pentingnya otoritas ilahi yang terpusat pada Nabi Muhammad dan Imam Ali, serta menjelaskan makna tersebut secara logis dan universal. 

Sebaliknya, Tafsir Al-Safi karya Al-Kashani lebih mengedepankan pendekatan tafsir bir riwayah, yakni menafsirkan Al-Qur’an berdasarkan hadis-hadis, terutama riwayat-riwayat yang berasal dari Ahlul Bait. Dalam tradisi ini, tafsir sering kali sarat dengan nilai spiritual dan tradisional yang sangat lekat dengan ajaran Syiah. Misalnya, ketika membahas ayat tentang kepemimpinan, Al-Kashani mengutip banyak riwayat yang secara eksplisit menegaskan keutamaan Imam Ali sebagai penerus Nabi. Pendekatan ini memberikan penekanan kuat pada aspek teologis dan historis dalam tradisi Syiah.

Persamaan

Meskipun berbeda dalam metode, kedua tafsir ini memiliki kesamaan yang signifikan, yaitu menempatkan Ahlul Bait sebagai sumber utama dalam memahami Al-Qur’an. Namun, perbedaan pendekatan keduanya memberikan warna yang berbeda. Al-Mizan lebih rasional dan mudah dipahami oleh pembaca lintas mazhab. Sedangkan Al-Safi lebih spesifik pada komunitas internal Syiah karena pendekatannya pada riwayat. 

Baca Juga  Nāsir Makārim As-Syirāzī: Mufasir Syiah Kontemporer Asal Iran

Kekayaan perspektif yang ditawarkan oleh kedua tafsir ini menunjukkan betapa dinamisnya tradisi tafsir dalam mazhab Syiah. Tafsir Al-Mizan memberikan kerangka berpikir logis yang cocok untuk pembaca modern. Sementara Tafsir Al-Safi menghadirkan kedalaman spiritual yang kuat berdasarkan tradisi. Perbandingan ini tidak hanya memperkaya wawasan kita, tetapi juga menunjukkan bagaimana Al-Qur’an dapat dipahami dari berbagai sudut pandang tanpa kehilangan esensinya.

***

Perbandingan antara Tafsir Al-Mizan dan Tafsir Al-Safi menunjukkan kekayaan intelektual dalam mazhab Syiah. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, Al-Mizan unggul dalam logika dan sistematika, sementara Al-Safi menonjolkan kedalaman spiritual dan tradisi. Perbedaan ini menunjukkan bahwa tafsir Al-Qur’an adalah proses dinamis yang dapat mencerminkan berbagai dimensi kehidupan umat Islam. 

Editor: An-Najmi