Perkembangan Sains dan Sumbangsi Al-Quran
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan Islam telah banyak memberikan sumbangsi dari pada perkembangan peradaban hari ini. Ilmu pengetahuan Islam yang tentunya bersumber dari Al-Quran dan hadist sebagai dua petunjuk arah dalam mengarungi kehidupan ini.
Al-Quran sebagai kita suci umat Islam tentunya banyak mengandung kebenaran secara metafisik dan ilmiah. Hal demikian telah banyak dibuktikan oleh para tokoh filsuf Islam di masanya. Tokoh-tokoh filsuf Islam membuat satu teori penegathuan dengan merujuk kepada Al-Quran sebagai pedoman dalam pencarian ilmu penegathuan secara ilmiah.
Walaupun banyak diskursus terkait kebenaran Al-Quran yang hadir dari berbagai ilmuwan barat yang tidak bisa berdampingan dnegan kebenaran empiris. Mukhtar Latif dalam bukunya Filsafat Ilmu menjelaskan bagaimana pemikiran ilmuwan barat kontemporer yang mencoba menghilangkan jejak peradaban Islam yang telah membuka jalan ilmu penegathuan melalui Al-Quran.
Perhatian Al-Quran Pada Sains
Namun tidak sedikit pula ilmuwan barat yang kemudian mengaitkan Al-Quran dengan sains modern. Misalnya pandangan Fricjof Capra seorang filsuf Barat yang menggabungkan pengetahuan Al-Quran dengan sains modern atau yang disebut dengan sains-metafisika.
Sementara itu Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Fil saat mengisi kuliah di Lembaga IIIT mengatakan apa yang didapatkan oleh barat hari ini merupakan sumbangsi peradaban Islam yang telah maju saat itu. Lebih lanjut ia mengatakan, peradaban barat yang maju hari ini dengan sains modernnya, merupakan hasil dari peradaban Islam. Kemudian Barat banyak menerjemahkan manuskrip ilmiah karya orang Islam. Pada abad ke 12-13 Masehi orang barat banyak berkunjung ke Sante Marie De Rippol yang merupakan tempat penyimpanan manuskrip karya ilmiah orang Islam.
Bukti sederhananya ialah sebelum kehadiran Islam, masyarakat jahiliyah yang memiliki sifat bodoh atau jahil telah menjadi entitas peradaban saat itu. Namun dengan Al-Quran wahyu pertama yang diturunkan Allah kepad Nabi Muhammad telah memberikan Isyarat bahwa terjadinya revolusi ilmu pengetahuan.
Prof. Dr. Raghib As-Sirjani mengatakan perhatian Al-Quran terhadap ilmu bukan hanya saat Allah menurunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad. Melainkan sejak pertama kali manusia diciptakan. Ia pun menjelaskan lebih lanjut bahwa bukan berlebihan jika dalam hadis nabi mengisyaratkan bahwa dunia dan kesempurnaannya tidak akan memiliki nilai apapun kecuali dengan ilmu dan dzikir kepada Allah.
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di abad pertengahan, kejayaan Islam telah hadir bahkan menguasai ¼ dunia. Justru sebaliknya diabad pertengahan tersebut peradaban barat menjadi gelap tanpa pengetahuan. Perbadingannya ialah kedudukan ilmu dalam Islam sangat jauh berbeda pada peradaban barat yang menjauhi ilmu secara total. Fakta ini diakui oleh sebagaian orientalis. Salah satunya ialah Sigrid Hunke seorang orientalis Jerman yang membandingkan ilmu dalam pandangan Islam dan Barat.
Ia melihat bagaimana Nabi sangat menekankan untuk kaum muslimin dan muslimat untuk menuntut ilmu. Bahkan di tubuh orientalis sendiri terjadi pertentangan diantara mereka tat kala mengkaji atas kebenaran terkait bahwa bumi itu bulat. Alih-alih mereka menyeru kepada pemikiran sains modern justru berakhir kepada sesat dan kafir.
Akibatnya pertentangan antara agama (gereja) dan ilmu pengetahuan di Eropa yang melumpuhkan pergerakan ilmu pengetahuan. Malah sebaliknya Islam menjadi jaya di zaman tersebut dengan para tokoh filsufnya. Seperti Ibnu Sina, Ibnu Rush, Alfarabi, Al-Ghazzali, Ibnu Khaldun dan sebagainya. Justru dari pemikiran merekalah dengan menjadikan Al-Quran sebagai landasan atas sains modern tersebut.
Islam dan Ilmu Sains
Kedudukan sains modern di bawah naungan Islam telah menduduki posisi yang sangat hebat dan luar biasa. Seorang pakar ilmu Prancis Gustave Le Bon mengatakan seanadainya kaum muslimin menjadi penguasa di Prancis ini, niscaya negara ini akan menjadi seperti Cordoba yang memiliki kejayaan waktu itu. Angan-angan Gustave tersebut tentunya tidak tanpa alasan, sebab ia sudah melihat bagaimana Islam telah memberikan sumbangsi bagi peradaban saat ini dengan ilmu penegtahuan.
Umat Islam mampu memberikan sumbangsi pengetahuan sains modern di berbagai bidang keilomuan seperti kedokteran, fisika, optik, arsitektur, geografi, falak atau astronomi dan masih banyak lagi. Hal demikian semakin menujukkan bahwa apa yang sudah sumbangkan Islam sangatlah berarti pada masa ini.
Selain itu, Al-Quran yang dipedomani oleh orang Islam, telah banyak mengungkapkan penemuan secara ilmiah (sains modern) terkait ayat-ayat Al-Quran. Dan hal demikian lagi-lagi di akui oleh banyak ilmuwan barat yang juga banyak meneliti terkait kebenaran Al-Quran.
Maka apa yang dikatakan oleh Nabi bahwa Al-Quran tidak akan perna lekang oleh zaman, ia akan selalu sesuai dengan perkembangan yang ada. Ilmuwan barat kemudian banyak membenarkan apa yang dikatakan oleh Allah Swt pada Q.S Al-Baqarah ayat 2 yang mengatakan bahwa Al-Quran tidak ada keraguan dan menjadi petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
Kebenaran Sumbangsi Al-Quran
Sebagaimana yang dilansir oleh Republika.co.id Prof Keith L Moore seorang ilmuwan pada Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Tronto, yang terkagum-kagum dengan kebenaran Al-Quran tentang perkembangan embrio manusia. Sebagaimana kita ketahui, Allah menjelaskan secara rinci dalam Al-Quran bagaimana proses penciptaan manusia saat berada di dalam kandungan. Yang kemudian menjadikan Prof Keith menjadi kagum atas kebenaran tersebut.
Bahkan kebenaran tersebut, telah banyak mempengaruhi sains modern yang selama ini menjauhkan kebenaran metafisika. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof Heddy S Ahimsa guru besar Antropologi UGM yang mengatakan peradaban barat telah banyak mengubah wajah perguruan tinggi kita dengan konsep positivistic yang hanya kebenaran sains menjadi kebenaran Absolut.
Kebenaran lain yang sudah banyak diungkapkan oleh Al-Quran seperti dalam Q.S. an-Nur ayat 43 tentang fenomena pembentukan awan dan hujan, dan sebagainya. Yang patut kita jaga ialah bagaimana Al-Quran terus membumi di jagat raya ini untuk memberikan pencerahan pemikiran yang saat ini banyak terkontaminasi dengan pemikiran sains modern yagn meninggalakn kebenaran metafisika.
Perlu kita renungi pula, kemajuan peradaban Islam di abad pertengahan merupakan hasil sinar cahaya Al-Quran yang telah banyak memberikan kebenaran secara ilmiah yang sampai hari ini menjadi rujukan di smeua lini sains modern. Peradab Arab yang jahiliyah, jauh dari penegtahuan mmampu keluar dari kejumudan berpikir dengan al-Quran.
Penyunting: Bukhari
Leave a Reply