Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Sosok Wildan dan Ghilman Pelayan Surga dalam Al-Qur’an

wildan dan ghilman
Sumber: https://www.abhath.net

Allah SWT telah menjanjikan kenikmatan-kenikmatan kepada setiap hamba-hambanya yang beriman dan yang akan menjadi ahlul Surga kelak. Di antara kenikmatan surgawi yang Allah tawarkan adalah para pelayan surga. Al-Qur’an menyebut pelayan surga dengan istilah wildan dan ghilman. Adapun term tentang pelayan surga dalam al-Qur’an disebutkan dalam dua surah yaitu QS. Al-Insan: 19 dan  QS. Ath-Thuur:24.

Kemudian siapakah Wildan dan Ghilman yang dimaksud dalam al-Qur’an? Mereka adalah nama anak muda yang menjadi pelayan surga.  Tugas mereka adalah melayani setiap kebutuhan penghuni surga dengan baik. Wajah mereka tampan dan bersinar sehingga Al-Qur’an menggambarkan mereka seperti mutiara yang bertaburan dan mutiara yang tersimpan.

  1. Seperti Mutiara yang Bertaburan

وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًا

Artinya: Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan, (QS. al-Insan: 19)

2. Seperti Mutiara yang Tersimpan

وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُونٌ

Artinya: “dan berkeliling disekitar mereka (penghuni surga) anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.” (QS.ath-Thuur:24)

Makna Wildan dan Ghilman

Dalam Tafsir al-Azhar, makna Wildan adalah pelayan-pelayan dari bangsa manusia, melainkan sejenis malaikat juga. Para penghuni surga akan dilayani dan dihormati oleh para pelayan-pelayan yang tetap muda. Tandanya dalam surga bukan saja ada bidadari, tetapi juga ada “bidadara”, atau yang biasa disebut peri atau mambang. Sedangkan Ghilman diartikan sebagai anak-anak muda remaja yaitu anak laki-laki. Lanjutnya jika para laki-laki disediakan bidadari cantik jelita, maka bagi perempuan disediakan pula muda remaja yang laksana “mutiara tersimpan”, remaja yang belum pernah disentuh orang lain. tidak seditik gadis yang meninggal sebelum mereka menikah, sehingga dapat dipahami bahwa bagi mereka telah disediakan Allah “mutiara yang tersimpan”.

Baca Juga  Etika Berpakaian Dalam Islam

Dalam Tafsir al-Munir, Wahabah az – Zuhaili menjelaskan bahwa Wildan adalah anak-anak surga yang melayani. Didalam surga, mereka dalam satu keadaan, muda, segar dan berseri-seri, tidak menjadi tua, tidak berubah dan tidak mati. Tugas mereka adalah memenuhi kebutuhan orang lain. Jika kamu melihat keranuman wajah mereka, keelokan warna mereka, pakaian dan perhiasan mereka, kamu menduga mereka seperti mutiara yang tersebar. Sedangkan Ghilman adalah pelayan yang sangat elok dan bersih bercahaya seakan-akan mutiara yang terimpan dan tersembunyi di dalam kulit kerang dan belum pernah tersentuh oleh tangan. Mereka selalu berkeliling di sekitar mereka sambil membawa gelas berisikan, khamr, buah-buahan, maknanan dan lainnya.

***

Mengutip dalam kitab Daqa’iqul Akhbar yang diterjemahkan oleh Musa Turoichan al-Qudsiy, diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra. Ia berkata: Rasulullah bersabda: “ketika datang hari kiamat dan dibangkitkan para makhluk dari kuburnya, maka Allah memberikan wahyu kepada malaikat Ridwan. “Hai Ridwan, sesungguhnya aku telah mengeluarkan orang-orang yang berpuasa dari kuburnya dalam keadaan lesu dan haus, maka sambutlah mereka dengan makanan yang dipanggang, dan buah-buahan dari surga”. Maka malaikat Ridwan kemudian memanggil. “wahai Ghilman dan Wildan (yaitu pelayan-pelayan di surga yang terdiri dari anak-anak yang belum sampai akil baligh)”.

Maka datanglah mereka dengan pinggan, dari cahaya dan berkumpul di sebelahnya, yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah tetesan air hujan, bintang-bintang di langit, daun pohon-pohonan. Mereka membawa buah-buahan, makanan-maknan yang lezat dan minuman yang menyegarkan. Ketika malaikat Ridwan bertemu dengan orang-orang yang berpuasa, maka diberikanlah maknana tersebut seraya berkata kepada mereka; “makanlah dan minumlah dengan nikmat dari apa yang kalian inginkan pada hari-hari yang telah lalu”. 

Baca Juga  Kenalan Yuk dengan Tafsir Al-Khazin dan Pengarangnya

Refleksi

Hemat penulis Wildan dan Ghilman merupakan para pelayan muda yang disiapkan oleh Allah bagi para penghuni surga yang mana al-Qur’an telah menamsilkan keberadaan mereka seperti mutiara yang bertaburan dan mutiara yang tersimpan. Adanya tamsil tersebut diharapkan menjadi pemacu bagi kita untuk selalu tekun dalam menjalankan perintah allah SWT agar mendapat ridha dan kebahagiaan di akhirat. Semoga kita dapat dipertemukan dengan para Wildan dan Ghilman di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Wallahu a’lam.

Penyunting: Ahmed Zaranggi