Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Solusi Al-Qur’an Mengatasi Rasa Cemas

Sumber: istockphoto.com

Rasa cemas merupakan salah satu sifat yang lumrah dimiliki manusia sebagai respon  yang  muncul ketika kita merasa takut. Rasa cemas biasanya muncul ketika  hendak berbicara di depan umum, menghadapi ujian,  atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Namun, Kecemasan yang berlebihan sering kali membuat kita merasa  ragu ketika memulai sesuatu. Tak jarang, seseorang yang merasa cemas secara berlebihan bahkan sampai tidak berani melakukan sesuatu yang bahkan belum terjadi atau belum dilakukannya sehingga mengganggu aktivitas keseharian kita.  

Masyarakat awam terkadang menyepelekan orang-orang penderita anxiety, mereka menganggap bahwa kecemaan bukanlah masalah yang serius. Padahal bagi para penderitanya, kecemasan yang mereka alami sangatlah mengganggu karena ia membuat penderitanya merasa gelisah sepanjang waktu, mudah lelah, bahkan sulit berkonsentrasi. Apabila kecemasan ini tidak segera ditangani akan menimbulkan masalah yang serius di kemudian hari.

Kecemasan Dalam Kajian Ilmu Psikologi

Dalam ilmu psikologi, gangguan kecemasan disebut Anxiety Disorder. Berasal dari bahasa Inggris yang berarti gangguan kecemasan, kegelisahan, dan kekhawatiran. Rasa cemas merupakan respon manusia terhadap ancaman atau bahaya dimana seseorang mengalami rasa tidak tenang, sedih, bahkan takut dan khawatir yang melibatkan pikiran tentang bahaya dalam jangka panjang karena respon tubuh yang mengalami stres.

Seseorang dikatakan memiliki gangguan kecemasan ketika dia tidak bisa mengendalikan rasa cemasnya, muncul tanpa adanya sebab yang jelas,  dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Rasa cemas umumnya timbul oleh rasa takut yang belum jelas akan terjadi di masa depan yang jika berlangsung teru-menerus akan merugikan diri sendiri. Anxiety juga dapat memburuk jika selalu berpikir negatif, kurangnya jam tidur atau makan tidak teratur, dan ada hal lain yang membuat seseorang merasa takut. Hal yang bisa menjadi penyebab memburuknya gangguan kecemasan adalah pernah kehilamgan seseorang yang berarti dmasa lalu, tumbuh di lingkungan yang toxic, terlibat dalam Toxic Relationship, ataupun luka batin di masa laul yang membuat seseorang mengalami trauma.

Baca Juga  Mengapa Kita Harus Membela Palestina?

Al-Qur’an berbicara tentang kecemasan

Dalam KBBI, gelisah adalah keadaan yang menjadikan hati tidak tenang, selalu merasa khawatir, tidak sabaran, dan juga memiliki perasaan cemas. Halu’a berasal dari kata Halu’a-Yahlu’u-Hala’an, yang berarti keluh kesah atau perasaan gelisah, sehingga kegelisahan dalam bahasa Arab dipahami dengan kata Al-hulu’, Dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’arij ayat 19, disebutkan:

اِنَّ اَلأِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا

Artinya:

Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir”

Menurut Thabari dalam tafsirnya mengatakan bahwa Al-hala’ adalah perasaan sangat berkeluh kesah dengan disertai ambisi atau keinginan yang sangat meluap-luap disertai kekhawatiran yang berlebihan. Adapun menurut Hamka memaknai keluh kesah dalam ayat ini adalah dengan tidak memiliki ketentraman dalam hati, merasa selalu riau dan cemas, selalu mengalami ketakutan, serta merasa kurang. Dengan adanya keluh kesah maka  penyakit jiwa lainnya juga dapat muncul.

Solusi Kecemasan dalam Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan solusi untuk menghilangkan rasa cemas, yaitu:

  • Menenangkan Diri dengan Berdzikir

Dzikir merupakan proses mengingat Allah dengan mengucap lafadz-lafadz Allah. Ia merupakan terapi yang memberihkan pikiran, sehatnya jasmani, dan membuat hati menjadi tenang. Ketika seseorang mengalami kecemasan maka solusinya adalah dengan menenangkan diri,  karena lawan dari cemas adalah tenang. Seseorang yang merasa tenang akan lebih bisa berpikir jernih dan melakukan sesuatu dengan teratur. Allah berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:

الَّذِيْنَ امَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِاللهِ اَلاَبِذِكْرِاللهِ تَطْمَئِنَّ القُلُوْبُ

Yang artinya:

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.

Secara tidak langsung Allah memberi solusi bagi orang-orang yang beriman adalah dengan mengingat Allah melalui Dzikir. Karena dengan Dzikir membuat hati lebih tenang. Seseorang yang berdzikir akan merasakan kedekatan dirinya dengan sang pencipta, sehingga merasa mendapat penjagaan dari-Nya.

  • Menenangkan Diri dengan Terapi Al-Qur’an
Baca Juga  Manusia dan Hakikat Tujuan Hidupnya

Al-Qur’an memiliki fungsi sebagai penyembuh, ia merupakan obat bagi jiwa, termasuk penakit hati dan pikiran. Ketika kita menbaca Al-Qur’an, maka hati dan pikiran akan mejadi lebih tenang. Pun ketika kita mendengarkan Al-Qur’an, tubuh menjadi lebih rileks dan membuat hati mejad tenang.

***

  • Terapi do’a

Do’a mengandung kekuatan spiritual yang meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme. Do’a yang khusyuk dan berkualitas akan menimbulkan rasa aman dan perasaan damai, tenang, dan semangat hidup karena ia mengandung sugesti atau motivasi yang poitif akan kehadiran Allah SWT. Allah berfirman dalam QS. Al- Baqoroh ayat 186:

وَاِذَاسَالَكَ عِبَادِيْ عَنِّي فَاِنِّي قَرِيْبٌ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَادَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِي وَلْيُؤْمِنُوْا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Yang atrinya:

“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

***

Di dalam ayat ini Allah menyuruh hamba-Nya untuk berdoa selalu dengan janji akan kabulkan. Apabila Allah memperkenankan doa maka itu adalah salah satu tanda kebaikan Allah.  Denagan berdoa dapat menurunkan tingkat kecemasan secara signifikan, karena ketika kita berdoa secara tidak langsung kita melepas beban yang ada dalam batin untuk dicurahkan.

Kecemasan merupakan hal yang lumrah dimiliki oleh setiap manusia, namun jika berlangsung terus menerus dan mengganggu keseharian maka itu adalah salah satu gangguan kejiwaan yaitu Anxiety. Ialam mengatur sangat baik aturan ataupun tuntunan untuk pemeluknya. Dalam masalah kesehatan mental, dalam kasus ini gangguan kecemasan, Al-Quran memberi solusi antara lain menenangkan diri dengan berdzikir, membaca atau mendengarkan Al-Qur’an, dan juga berdo’a. Dapat diambil hikmah bahwa apa yang ada dalam Al-Qur’an ketika di tela’ah lebih teliti berisi pedoman yang bermanfaat bagi kita semua. Mudah mudahan Allah SWT melindungi kita semua.

Baca Juga  Rusaknya Agama Seiring Rusaknya Lingkungan

Editor: An-Najmi