Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Review Buku: Pendidikan Sebagai Pondasi Kekuatan Suatu Bangsa

Review Buku: Filsafat Pendidikan Islam, Memahami Prinsip Dasar (Dr.Afiful Ikhwan M.Pd.I)

Pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa.Teman-teman ada satu ungkapan yang cukup menarik dari Aristoteles, beliau merupakan bapak logika sekaligus pendiri pusat pendidikan dan penelitian bernama Lyceum. Beliau mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara yang dilakukan demi tujuan negara itu sendiri. Bahwa ia berpandangan, pendidikan merupakan bekal untuk beberapa aktivitas atau pekerjaan yang layak.

Menurut Muhammad Athiyah Al Abrasyi; “Pendidikan Islam (Al Tarbiyah Al Islamiyah) adalah usaha untuk menyiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaan, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan.

Sementara itu, dalam konteks lain pendidikan sejatinya tak hanya yang diperoleh dari bangku sekolah adapun pendidikan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian? Karena hakikatnya pendidikan diperoleh dari sebuah pengalaman yang kemudian dijadikan pelajaran untuk kehidupan kedepan yang lebih baik.

***

Hari ini kita selalu bersinggungan dengan tulisan akan tetapi budaya menbaca tidak begitu diminati terlebih di kalangan mahasiswa sendiri. Hal ini mendorong saya mencoba untuk menggeser paham tersebut. Beberapa orang menganggap saya menjadi pribadi yang acuh, pendiam dan sedikit keterlaluan. Namun, saya akan semakin keterlaluan apabila saya membeli buku kemudian saya biarkan berjajar di rak tanpa menyentuhnya.

Buku ini menawarkan solusi untuk kemajuan pendidikan Islam mendatang yang dikemas dengan sistematis. Dengan menggunakan metode atau langkah serta pendekatan yang dikuatkan dengan ayat Al-Qur’an guna mengembangkan daya nalar berfilsafat yang selaras dengan Islam. Filsafat Pendidikan Islam: Memahami Prinsip Dasar

Filsafat merupakan bagian penting bagi keberadaan suatu keilmuan. Karena dari rahim filsafat inilah lahir berbagai bangunan keilmuan seperti halnya ilmu sosiologi lahir dari filsafat sosial, ilmu sejarah lahir dari filsafat sejarah, ilmu pendidikan lahir dari filsafat pendidikan dan masih banyak lagi keilmuan yang lahir dari rahimnya. Dari sinilah filsafat di kenal dengan sebutan “mother of science (induk ilmu pengetahuan)”.

Baca Juga  Mengenal Tafsir Maqashidi Melalui Pakarnya

Jika beberapa ilmu diatas lahir daripada rahim filsafat, sama halnya dengan Ilmu Pendidikan Islam yang kemudian diproses melalui filsafat pendidikan islam. Ilmu Pendidikan Islam bersumber pada wahyu Illahi Al-Qur’an ataupun Al-Hadist. Pendidikan Islam memiliki pengaruh terhadap hukum islam, politik islam, sosiologi islam, ekonomi islam, kultur islam dan sebagainya. Maka dapat diartikan bahwa filsafat pendidikan islam tidak hanya menjadi ibu bagi ilmu pendidikan Islam. Namun lebih dari itu, ia memiliki pengaruh yang cukup signifikan di seluruh aspek kehidupan kaum muslim.

***

Dari penjelasan diatas, menjadi bukti autentik bahwa segala ilmu yang ada, merupakan turunan daripada filsafat. Sedangkan filsafat ada karena rasa ingin tahu dari manusia. Filsafat menjawab semua permasalahan tentang hidup dan kehidupan manusia yang kesimpulannya bersifat hakiki.

Dalam setiap lembar buku ini, beliau memberikan ulasan pemikiran yang tajam serta bahasa yang lugas sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Topik pembahasan yang mengutip dari pendapat filsuf terkemuka dan di kuatkan dengan ayat Al-Qur’an sehingga dalam hal ini tingkat keakuratan data terjamin. Sebab, mengambil sumber dari segala sumber.

Buku Filsafat Pendidikan Islam: Memahami Prinsip Dasar ialah sebuah karya dari Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I yang mana pembahasannya hampir didominasi oleh aspek ontologisnya  saja. Sementara dalam filsafat terdapat tiga subsistem yang mana ketiganya memiliki korelasi yang tidak dapat dipisahkan. Dilihat dari pembahasan bab V mengenai pandangan islam tentang alam dan selanjutnya bab VI berkaitan tentang hubungan manusia dengan alam. Yang mana keduanya mempunyai pemaknaan yang sangat kompleks mengingat pembahasan diatas mempunyai banyak jenis juga ragam didalamnya. Sehingga dalam fokus menjadi pecahterutama di bagian pengertian dan pemahaman filsafat pendidikan islam penulis mengalami kesulitan.

Baca Juga  Mengenal Tafsir Shafwah al-Tafasir karya Ali ash-Shabuni

Jika diulas lebih jauh pembahasan yang dipusatkan pada aspek epistemologi dan aksiologi menjadi lebih stragegis dalam menjawab problematika yang ada dalam dunia pendidikan. Sebab, dengan pendekatan epistemologis ia menyentuh aspek mempertajam pendekatan strategi, method (cara atau langkah), menemukan dasar pendidikan islam. Bahkan mampu mendobrak doktrin baru tentang pendidikan islam. Melatih daya nalar kritis, mengungkap kelemahan daripada konsep yang ada, serta merumuskan paradigma baru yang dianggap lebih relevan dari sebelumnya.

***

Lazimnya, epistemologi pendidikan islam menjadi sarana berfikir kritis guna mewujudkan kemajuan pendidikan islam. Sehingga dalam eksistensinya pendidikan islam mampu tampil dalam garda terdepan dalam menjawab persoalan kaum muslimin pada di masa yang akan datang.

Dalam dunia pendidikan, Islam mempunyai perspektif yang berbeda. Perspektif tersebut tak hanya berpengaruh pada proses pendidikan namun ia juga mempengaruhi goals yang harus dicapai. Kemudian menjadi penting untuk mengetahui prinsip dasar pendidikan islam sebagai langkah untuk mencapai tujuan tersebut sesuai hukum Islam.

Kemudian apa yang menjadi tujuan dari pendidikan islam? Tujuan Pendidikan Islam  harus selaras dengan tujuan diciptaknnya manusia seperti dalam firman-Nya dalam (Qs.Adz-dzariyat:56). Yaitu menjadi hamba-Nya dengan kepribadian Muttaqin serta mampu bertanggung jawab yang orientasinya pada duniawi maupun ukhrawi.(hal 49) Maka dapat dimaknai bahwa goals daripada pendidikan islam ialah membentuk karakter yang anggun dalam moral serta unggul dalam intelektual.

***

Hakikat pendidik (bab 10)  menjadi tolak ukur bagi keberhasilan dalam mencapai goals tersebut. Hakikat pendidik, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaniyah agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makghluk Allah, khalifah di bumi , sebagai makhluk sosial, dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri (hal 120).

Baca Juga  Tafsir Nusantara atau Tafsir Indonesia: Respon terhadap Fadhli Lukman

Berdasarkan pembahasan dalam bab ini, penulis mencoba menjabarkan macam  dari pendidik yang diantaranya : Allah sebagai pendidik bagi hamba-hamba-Nya, Nabi Muhammad SAW,  orang tua yang mendidiik dalam keluarga, guru sebagai pendidik di lingkungan formal. Tugas seorang pendidik adalah membimbing peserta didik, menciptakan situasi dalam pendidikan, seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan. Selain tugas seorang pendidik penulis juga menjelaskan mengenai kompetensi dasar pendidik, syarat-syarat untuk menjadi pendidik, sifat-sifat yang harus dimiliki pendidik, dan pendidik dalam perspektif islam.

Kurikulum pendidikan juga memegang peranan penting dalam tercapainya suatu tujuan. Hal ini tidak hanya mencakup tentang mata pelajaran melainkan segala usaha sekolah untuk mencapai tujuannya. Kurikulum pendidikan islam mempunyai tujuan untuk mencapai perkembangan yang menyeluruh dan terpadu dengan kepribadian peserta didik, serta mengupayakan perkembangan masyarakat islam.

Akhir kata, kita sebagai manusia yang diberi nalar hendaknya berfikir sebelum berbicara dan bertindak, serta sikap haus akan ilmu pengetahuan harus tetap dipertahankan. Wajah pendidikan pada kurun waktu 5-10 tahun yang akan mendatang adalah representasi dari hebatnya anak muda hari ini.

Dengan hadirnya buku Filsafat Pendidikan Islam: Memahami Prinsip Dasar ini semoga mampu menjadi jawaban bagi dunia pendidikan terkhusus dalam pendidikan islam dan menjadi warna baru bagi kaum intelektual. Karena Pendidikan sebagai tombak kekuatan suatu bangsa.

Editor: An-Najmi