Puasa memerdekakan hidup manusia dari penjajahan hawa nafsu. Puasa mengolah raga, mengolah jiwa, mengolah rasa. Puasa mencerahkan rohani, meningkatkan mutu aqidah, ibadah, dan mu’amalah. Puasa menyuburkan iman di dalam dada. Puasa mendorong untuk giat bekerja dan bergaul dengan saksama. Puasa menyelaraskan hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama.
Kebaikan itu bukanlah menghadapkan muka ke timur atau ke barat; tetapi kebaikan ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi; memberikan harta benda yang dicintai kepada para kerabat, anak-anak yatim, fakir-miskin, orang dalam perjalanan, dan orang-orang yang meminta-minta, serta untuk memerdekakan hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat; memenuhi janji bila membuat perjanjian, dan sabar dalam penderitaan, kesengsaraan, dan dalam suasana kacau. Mereka itulah orang yang benar; dan mereka itulah orang yang bertakwa. (QS Al-Baqarah/2:177)
“Siapa yang melepaskan seorang muslim dari kesusahan dunia, niscaya Allah melepaskannya dari kesusahan pada hari kiamat; siapa memudahkan seseorang yang mengalami kesusahan, niscaya Allah swt memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan siapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah swt menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah swt senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” (HR Muslim).
Allah swt adalah tujuan pencarian. Setiap amal yang tidak dimaksudkan karena Allah sia-sia. Setiap hati yang tidak dihubungkan dengan-Nya menderita. Kebahagiaan adalah dambaan setiap insan. Setiap orang menentukan kebahagiaannya. Di mana ada kesederhanaan, di situ ada kebajikan.
Keanggunan itu dalam kesederhanaan. Untuk mencapai kebahagiaan, hiduplah sederhana. Nikmatilah kebahagiaan dari hal-hal yang sederhana. Orang yang tak puas dengan yang sedikit, tak akan bahagia. Orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tak akan bahagia. Kebahagiaan dirasakan oleh orang yang puas terhadap diri sendiri.
Kebahagiaan yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. Kesehatan masyarakat adalah dasar kebahagiaan. Kebahagiaan tak mungkin terwujud tanpa dukungan ketabahan. Keadilan, kebenaran, dan kebebasan, itulah pangkal kebahagiaan. Kebahagiaan adalah keharmonisan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Raja ataupun petani bahagia bila damai dalam rumah tangga.
Jalan menuju kebahagiaan: bebaskan hatimu dari rasa dendam dan rasa takut; hidup sederhana, sedikit berharap, banyak memberi; isilah penuh harapanmu dengan kasih sayang; pancarkanlah cahaya; lupakanlah dirimu sendiri dan ingatlah orang lain; perlakukanlah sesama manusia seperti engkau ingin diperlakukan.
Berbahagialah atas apa yang kaudapat hari ini, dan berusaha serta mohon kepada Tuhan untuk kebaikan hari esok. Lebih baik diam daripada bicara buruk. Lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara. Banyak peluang yang luput dari perhatian jika mendominasi percakapan. Mendengarkan memberi mereka kesempatan untuk bersinar.
Menghargai orang lain dengan diam sejenak untuk mendengarkan. Berikan sahutan yang sepadan, jawaban sesuai panggilan. Jumlah yang pas, tidak lebih dan tidak kurang, itulah yang terbaik. Penyeimbangan antara keinginan dan kebutuhan itulah yang membawa ke kepuasan. Kebutuhan untuk melakukan perjalanan diimbangi kebutuhan akan keamanan dan keselamatan.
Keseriusan dan kesenangan harus berjalan beriringan. Meluangkan waktu agar fokus dan terhubung kembali dengan diri sendiri. Istirahat yang cukup membantu menjernihkan pikiran. Pikiran sehat terdapat dalam tubuh yang sehat. Relaksasi berarti menjernihkan pikiran dan hati. Konektivitas tanpa henti menghalangi kemampuan untuk menjalani hidup yang lebih seimbang. Tidak ada berita berarti berita yang bagus.
Gunakan yang lima sebelum yang lima: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk, hidup sebelum mati.
Kesehatan yang baik memungkinkan orang mencapai potensi penuh dan turut memberi sumbangan pada pembangunan masyarakat.
Ciptakan target-target terukur yang dapat dicapai secara logis. Perut lebih cepat kenyang daripada mata. Orang harus makan, jika tidak ia akan mati, tapi hidup bukan untuk makan. Sumur yang paling dalam juga bisa kering. Orang yang berhemat akan berpunya. Dia yang merasa puas itulah orang kaya. Tidak boros, maka tidak akan kekurangan.
Lebih baik seekor burung di tangan daripada sepuluh burung di dahan. Sepotong roti di kantong lebih baik daripada seonggok roti di warung. Kesadaran dan keadilan sosial bertujuan untuk memastikan tidak ada seorang pun di antara kita yang terabaikan. Semakin banyak kita membicarakan topik mendasar secara terbuka, semakin sedikit masyarakat kita menghindar darinya.
Kita adalah makhluk sosial yang dirancang untuk mencari penghiburan dan kenyamanan satu dari yang lain. Jika ikut suatu permainan, kita harus menerima aturannya. Berterus terang itu mengatakan dapat atau tidak dapat melakukan sesuatu. Berkata “tidak” untuk pekerjaan yang tidak relevan. Kalimat jujur “maaf, saya tidak bisa” selalu lebih baik daripada janji yang tidak ditepati.
Jangan menghakimi segala hal yang Anda lihat, jangan percaya semua yang Anda dengar, jangan melakukan semua yang bisa Anda lakukan, jangan mengatakan semua yang Anda ketahui, jangan makan semua yang Anda miliki, jangan biarkan siapa pun tahu apa isi hati atau isi dompet Anda.
Kita perlu melakukan apa yang kita katakan, dan bersungguh-sungguh dengan apa yang kita lakukan. Berbicara dengan baik akan sia-sia belaka jika tidak hidup dengan baik pula.
Tak ada baiknya ucapan tanpa pengamalan, pengetahuan tanpa ketakwaan, sedekah tanpa ketulusan, kekayaan tanpa kedermawanan. Hati hidup dengan hidayah, mati dengan kesesatan; jaga dengan dzikir, tidur dengan kelengahan.
Siapa yang bertakwa dilindungi Allah
Siapa yang bersyukur ditambah rezekinya
Siapa yang bertawakal dicukupkan kebutuhannya
Siapa yang bersedekah dilipatgandakan balasannya.
Editor: An-Najmi Fikri R
Leave a Reply