Jika berbicara mengenai Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya, saya jadi teringat sebuat kata-kata seperti ini bunyinya:
“Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Karena segala sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik bagi Allah. Dan sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap buruk, belum tentu buruk bagi Allah”.
Pernah tidak menginginkan sesuatu atau memiliki sesuatu tapi tidak kita dapatkan. Misalnya, kita pengen liburan ke suatu tempat, pengen kuliah luar negeri atau ke kampus impian, tetapi ternyata nggak kesampaian. Ya memang benar, bahwa setiap manusia baik itu laki-laki maupun perempuan pasti mempunyai sesuatu hal yang kita inginkan. Sebutlah hal itu dengan istilah cita-cita. Terkadang apa yang telah kita susun dari awal tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Namun, tahukah kamu bahwa hal tersebut emang sudah dirancang oleh Allah dengan sebaik-baiknya?
Yang Terbaik Untuk Hamba-Nya
Hal ini telah Allah sebutkan dalam firman-Nya pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 216, yang berbunyi:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal dia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS Al-Baqarah :216)
Dalam Kitab Tafsir Taisir al-Karim; yang ditulis oleh As-Sa’di menjelaskan kepada manusia bahwa sesuatu yang tidak disukai belum tentu tidak baik. Pada satu titik sama halnya dengan segala sesuatu yang tidak disukai bisa jadi menyimpan berbagai kebaikan di dalamnya. Sebaliknya, sesuatu yang disukai bisa jadi menyimpan segudang mudharat.
Ayat ini mengajarkan kita bahwa apa yang kita anggap kebaikan belum tentu di mata Allah juga kebaikan. Sebaliknya, suatu yang tidak kita senangi, justru itu yang baik untuk kita. Karena indra manusia itu sangat terbatas, saat ada tembok kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik tembok, begitu juga dengan akal manusia yang tidak akan tau kejadian di masa yang akan datang. Sementara Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna dan Maha Mengetahui yang tidak dibatasi dengan halangan apapun.
Percayalah, sesuatu yang menurutmu baik belum tentu baik menurut Allah dan sesuatu yang menurutmu tidak baik bisa saja yang terbaik menurut Allah. Memang ada saat dimana hidup yang kita jalani terasa sangat sulit bahkan menghadirkan kekosongan saat mata menatap kepada langit. Terkadang terlintas dibenak ingin rasanya lari dari semua hal yang membuat kepala penat. Segala tempaan dan cobaan yang datang mendekatpun dalam beberapa kesempatan cukup membuat mata ingin menangis kencang. Tapi apakah hal itu membuat kita harus berhenti percaya yang terbaik akan hadir?
Refleksi Ayat
Jika dipikir kembali, semua hal yang terjadi dalam hidup kita pada dasarnya mempunyai makna tersendiri dan mungkin jarang ada dari mereka yang memahaminya. Agama Islam mngajarkan kepada para umatnya untuk selalu berpikir positif terhadap apapun yang telah diberikan oleh Allah entah sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan ataupun tidak. Pasalnya, sesuai firman Allah swt bahwa semua manusia akan selalu diuji dalam kehidupannya. Entah itu dalam bentuk kebahagiaan maupun kesedihan.
Kita selaku makhluk hanya bisa berencana dan berusaha sebisa dan semampunya. Hasil akhir kita pasrahkan penuh kepada Allah. Sikap yang kita ambil selaku hamba setelah perencanaan dan berusaha, adalah tawakal dan pasrah penuh akan hasil akhir kepada Allah selaku penentu. Ingatlah, bahwa Allah lah yang menciptakan kita, Ia pasti lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya yang diciptakannya. Jangan berhenti untuk percaya bahwa Allah selalu membersamai setiap langkah kita.
Penyunting: Ahmed Zaranggi
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.