Pada sejarah Islam mencatat adanya beberapa peperangan yang terjadi ketika masa-masa awal Islam. Tentunya dengan adanya catatan sejarah menjadi bukti nyata perjuangan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin dalam memerangi kaum kafir. Sekian banyak peperangan dilalui, perang Uhud adalah salah satu peperang yang terjadipada bulan Syawal ketika Rasulullah SAW masih hidup.
Perang uhud terjadi pada tahun 3 H (23 Maret 625 M). Dinamakan perang uhud karena perang tersebut terjadi disekitar kaki gunung uhud. Lokasi gunung uhud sendiri terletak disebelah utara kota Madinah dan jaraknya sekitar 5 kilometer (3 mill) dari kota madinah.
Perang Uhud bisa dikatakan juga sebagai sarana balas dendam kaum kafir Quraisy kepada kaum muslimin, hal ini terjadi karena kekalahan kaum kafir Quraisy pada perang Badar yang terjadi pada tahun 2 Hijriah. Karena ingin balas dendam, kaum kafir quraisy telah mempersiapkan bala tentaranya yang kuat untuk menyerang umat islam.
Perang Kaum Muslimin Melawan Kaum Kafir Quraisy
Pasukan kaum kafir Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan. Menurut beberapa buku dan artikel, tentara yang disiapkan oleh kaum kafir quraisy lebih dari 3.000 tentara, 200 orang terdiri dari pasukan berkuda yang dipersenjatai dengan lengkap dan sisanya berkendara unta, serta sekitar 700 tentara memakai baju yang terbuat dari besi (baju besi). Mereka berangkat menuju Madinah sambil membawa tuhan mereka yaitu Hubal serta diiringi nyanyian perempuan.
Bala tentara kaum muslimin yang disiapkan untuk menghadapi perang sekitar 1.000 tentara yang dikomandoi oleh Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, sekitar 300 orang mundur dan menarik diri dari pertempuran. Disebutkan bahwa 300 orang ini adalah orang-orang munafiq yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay.
Rasulullah Saw beserta pasukan muslimin berangkat kemedan perang dengan semangat yang membara pada waktu pagi hari, tanggal 11 syawal tahun 3 Hijriah, dan kembali pulang ke Madinah pada petang harinya. Setelah kembalinya rasullah dari perang uhud, beliau kemudian melakukan persiapan perang lagi.
Perang Uhud menjadi kekalahan pertama kaum muslimin, korban berjatuhan dari kaum muslimin, jumlah korban sekitar 70 orang dan salahsatunya adalah paman nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Nabi Muhammad SAW terluka parah pada perang ini, beliau mendapatkan serangan langsung dari musuh. Menurut beberapa sumber diceritakan bahwa nabi mengalami luka parah dibagian wajahnya pada perang ini. Semua syuhada yang gugur dimakamkan disekitar gunung uhud (lokasi perang).
Dilihat dari segi jumlah tentara dan peralatan yang digunakan tentunya kaum muslimin kalah jauh dibandingkan kaum kafir qurausy, akan tetapi penyebab utama kekalahan kaum muslimin bukan disebabkan oleh itu, melainkan sebagian pasukan muslim tidak mendengarkan perintah rasullah, yang saat itu sebagai pemegang komando.
Kelengahan yang Berakhir dengan Kekalahan
Pada mulanya kemenangan perang Uhud hampir diraih oleh kaum muslimin, barisan bukit Uhud memudahkan Nabi Saw dalam mengatur strategi perang, beliau menempatkan 50 orang pemanah di sekitar lereng gunung uhud sebagai pasukan utama. Para pemanah mendapat mandat dari nabi agar tidak pernah meninggalkan posisi mereka apapun yang terjadi.
Akan tetapi, ketika para pemanah melihat pasukan kaum kafir quraisy yang hampir kalah (kala itu kaum kafir quraisy terpukul mundur oleh kaum muslimin dan pasukan muslimin menyangka perang sudah berakhir), pasukan muslimin mulai lengah dan meninggalkan posisi dilereng bukit serta turun kebawah bukit untuk mengambil harta yang ditinggalkan.
Panglima pasukan Quraisy yaitu khalid Al-Walid melihat kesempatan ini dan memanfaatkan kelengahan pasukan muslimin. Khalid Al-Walid Menyusun strategi untuk menyerang balik pasukan islam serta merebut kembali harta yang ditinggalkan.
Pasukan kaum kafir Quraisy menyerang pasukan muslimin dari arah belakang, hal ini membuat kaget pasukan yang sedang mengambil harta dan akibatnya pasukan islam dipukul mundur, disinilah banyak korban berjatuhan termasuk Nabi yang terluka parah. Kelengahan kaum muslimin inilah yang menjadi penyebab utama kalahnya pasukan kaum muslimin dari pasukan kaum kafir Quraisy pada perang uhud yang terjadi tahun ke-3 Hijirah.
Wallahu A’lam Bishawab.
Editor: An-Najmi Fikri R
Leave a Reply