Generasi milenial pada saat ini tidak akan lepas dari zaman yang serba canggih dan modern. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan-perkembangan teknologi baik komunikasi dan informasi yang semakin maju. Perkembangan teknologi tersebut dapat menurunkan moral anak yang seharusnya bermoral baik untuk memajukan suatu negara. Oleh karena itu, sudah saatnya para pemuda maupun anak-anak harus memperbaiki moralnya dengan menerapkan pendidikan moral. Salah satu upaya penerapan moral pada remaja adalah dimulai dari keluarga. Artikel ini akan membahas pentingnya peran orang tua dalam pendidikan moral anak di era kemajuan teknolog komunikasi.
Apa Itu Pendidikan Moral?
Pendidikan berasal dari bahasa Arab yaitu, Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang artinya adalah pengajaran. Secara etimologi pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pelatihan, pengajaran yang ditujukan untuk membentuk keahlian dalam masyarakat. Moral berasal dari bahasa Yunani, yakni mos (jamak; mores) yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan secara terminologi moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya. Yang lemudian terjalin rasa hormat dan menghormati antarsesama.
Dengan demikian, pendidikan moral adalah usaha pembinaan nyata dalam membentuk kebiasaan bersosialisasi agar terwujud masyarakat yang bermoral dan manusiawi.
Peran Orang Tua Dalam Mendidik Moral Anak Di Era Kemajuan Teknologi Komunikasi
Keluarga adalah madrasah pertama dalam pendidikan moral anak, terutama orang tua. Seorang anak itu akan meniru setiap apa yang dilakukan oleh orang tuannya. Maka orang tua itu harus menanamkan sikap yang baik pada anak. Di era kemajuan teknologi saat ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting terutama dalam penggunaan teknologi komunikasi. Peran ini dapat membuka peluang besar terjadinya penurunan moral anak, karena tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua. Oleh karena itu, orang tua memilki peranan penting dalam mendidik moral anak agar terhindar dari kerusakan moral.
Berikut ini adalah upaya orang tua dalam mendidik moral anak di era kemajuan teknologi komunikasi. Peran orang tua ada 2, yaitu sebagai pengawas dan sebagai pengontrol. Sebagai pengawas adalah orang tua harus mengawasi setiap tontonan, aktifitas , maupun kegiatan yang dilakukan anak dalam menggunakan teknologi komunikasi. Sedangan peran orang tua sebagai pengontrol adalah orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam menggunakan teknologi komunikasi. Di samping memberikan kebebasan orang tua juga harus melakukan pengendalian terhadap perilaku anak. Yaitu sebagai pengawas dan pegontrol,.
Peran orang tua dalam pendidikan moral anak terdapat 2 cara;(1) Memperkenalkan nilai moral yang berlaku di masyarakat dengan cara mengajarkan anak pendidikan tentang agama yang berkaitan dengan proses sosialisasi. Mengarahkan dan memotivasi anak dalam hal mengikuti tata aturan kebiasaan yang berlaku di masyarakat, dan memberi teladan moral kepada anak-anaknya. (2) Melibatkan anak dalam suatu pembahasan tentang dilema moral, yaitu dengan orang tua memberikan cerita atau kisah-kisah yang berunsur pendidikan.
Al-Qur’an dan Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Moral Anak
Di dalam al-Qur’an telah menggambarkan bagaimana pendidikan itu diterapkan. Pendidikan tersebut harus dimulai dari keluarga. Karena seorang anak membutuhkan bimbingan dari orang tuanya. Maka dari itu, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam pendidikan anak. Orang tua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, hal tersebut merupakan perintah Allah yang harus dijalankan. Sebagimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. at-Tahrim ayat 6:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Menurut Quraish Shihab, ayat ini menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari keluarga. Ayat di atas walaupun secara redaksional tertuju kepada ayah yang sebagai kepala keluarga, tetapi ini bukan berarti hanya ayah saja. Pada dasarnya ayat ini tertuju kepada perempuan dan laki-laki (ayah dan ibu). Artinya kedua orang tua harus bertanggugjawab kepada anaknya dan pasangan masing-masing sebagaimana mereka bertanggung jawab terhadap kelakuannya. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa keluarga itu harus menjaga anggota keluarganya agar terhindar dari berbagai macam pengaruh dari luar.
Kesimpulan
Keluarga merupakan madrasah pertama bagi penanaman moral anak. Orang tua memiliki peranan sangat penting dalam membangun moral anak terutama pada masa perkembangan teknologi. Salah satu caranya adalah memberikan kesadaran akan pentingnya penanaman moral pada anak. Demikianlah pemaparan artikel ini, semoga hasil dari gerakan seluruh jari bisa memberikan manfaat bagi kita semua dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyunting: Ahmed Zaranggi
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.