Membaca al-Qur’an adalah salah satu bentuk ibadah paling baik. Karena membaca al-Qur’an sama saja membaca kalamullah yang begitu sakral dan suci. Sehingga, jika seseorang membaca al-Qur’an, maka berarti ia sedang berbicara dengan Allah Swt.
Allah Swt. telah menjanjikan kepada mereka yang membaca al-Qur’an dengan pahala yang banyak. Membaca satu huruf dari al-Qur’an akan diberi ganjaran dengan satu pahala. Dan pahala ini akan dilipatgandakan secara otomatis menjadi sepuluh kali lipat.
Bahkan, pahalanya akan melebihi dari itu semua, bila ia membacanya secara tartil, sesua dengan ilmu Tajwid dan mengahayati artinya dengan sungguh-sungguh, lalu mengamalkan isi kandungannya.
Jumlah huruf dalam al-Qur’an -sebagaimana dinukil Imam as-Suyuthi dalam al-Itqan- adalah 323.671. Jika setiap huruf al-Qur’an dikalikan 10 kali lipat, maka akan kita temukan bilangan yang sangat banyak.
Semakin banyak kita membaca al-Qur’an, baik kita memahami artinya atau tidak, akan semakin meningkatkan kedudukan kita dalam pandangan Allah Swt.
Keberkahan dan Kebaikan Bagi Para Pembaca Al-Qur’an
Disamping itu, menurut KH. Ahsin Sakho Muhammad dalam bukunya “Perempuan dan Al-Qur’an”, al-Qur’an adalah kitab yang penuh keberkahan dan kebaikan. Kebaikan itu bisa bersifat maknawi (non-material) yang akan melekat pada pembacanya dan juga bisa bersifat hissiyah (material).
Bisa jadi, masih menurut beliau, masa depan pembaca al-Qur’an, umurnya, hartanya, ilmunya, keturunannya, dan lain-lainnya akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan. Sebab, kebaikan yang bersifat maknawi jauh lebih berarti daripada kebaikan yang bersifat materi.
Hal ini karena, al-Qur’an adalah kitab suci yang mempunyai nilai sakralitas yang tinggi. Ketika seseorang membaca al-Qur’an, maka nilai-nilai spiritual akan mengalir pada diri pembacanya bersamaan dengan aliran darahnya. Dia akan merasa tenang dan damai.
Lebih jauh, beliau berpendapat bahwasannya jika seseorang sering membaca al-Qur’an, maka sifat-sifat yang baik tersebut akan menempel pada DNA (Deoxyribo Nucleik Acid), yaitu materi genetik. Jika ia nanti mempunyai keturunan, maka karakteristik pada dirinya akan menurun pada keturunannya, bukan saja pada anaknya langsung, tapi bisa jadi menurun pada cucu-cucunya kelak.
Pengaruh Membaca Al-Qur’an dalam Membentuk Generasi Penerus Menurut KH. Ahsin Sakho
Apa yang dikemukakan oleh KH. Ahsin Sakho di atas dapat dibuktikan dengan banyaknya para penghafal al-Qur’an yang mempunyai nenek moyang dan ayah atau ibu yang sholeh, dan bisa kemungkinan besar mereka mempunyai keinginan yang sangat besar agar anaknya menjadi ahli agama, termasuk menjadi penghafal al-Qur’an.
Oleh karena itu, akan sangat baik sekali bila seorang ibu, apalagi ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengurus rumah, membuka mushaf dan membacanya dengan tartil atau pelan-pelan, ayat demi ayat. Lalu, setelah itu, berusaha mengerti arti dari setiap ayat yang dia baca tadi.
Akan lebih bagus lagi bila seorang ibu dapat mengkhatamkan al-Qur’an setiap bulannya. Pada setiap kali khataman, dia berdo’a kepada Allah Swt. Agar mendapatkan keberkahan hidup dan diberikan keturunan yang sholeh dan sholehah, rezeki yang bertambah, umur panjang yang bermanfaat dan berkah, kehidupan yang lapang dan damai, serta berakhir dengan khusnul khatimah atau berkesudahan dengan baik.
Hal ini tentunya karena meminta kepada Allah Swt. dengan terlebih dahulu mengkhatamkan al-Qur’an atau dengan bentuk ibadah yang lainnya adalah cara yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Cara seperti itu disebut sebagai tawassul dengan amal sholeh.
Tujuan dari kehidupan ini tidak lain adalah untuk mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat. Do’a yang selalu kita panjatkan di setiap waktu adalah semoga diberi kebaikan baik di dunia maupun nanti di akhirat.
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.