Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Pendidikan Qur’ani Luqman al-Hakim: Menjadi Orang Tua Bijaksana

Luqman al-Hakim
Gambar: Sekolah.mu

Pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Dalam tradisi Islam, pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek intelektual, tetapi juga mencakup pembentukan akhlak dan moral. Salah satu sosok yang sangat dikenal dalam memberikan pendidikan dengan prinsip-prinsip hikmah dan kebijaksanaan adalah Luqman al-Hakim, seorang tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Pendidikan Qur’ani ala Luqman al-Hakim

Melalui nasihat-nasihat kepada anaknya, Luqman al-Hakim menunjukkan bagaimana pendidikan berbasis nilai-nilai Qur’ani dapat membentuk individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dan berakhlak mulia.

Luqman al-Hakim dikenal sebagai seorang yang bijaksana dan memiliki pemahaman mendalam tentang kehidupan. Al-Qur’an menuliskan beberapa nasihat beliau dalam surat Luqman (31:12-19), yang mengandung prinsip-prinsip pendidikan yang sangat relevan hingga hari ini. Pendidikan Qur’ani ala Luqman mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kesadaran beragama, akhlak mulia, dan kepedulian terhadap sesama. Terdapat nasihat-nasihat sangat penting yang diberikan Luqman kepada anaknya. Nasihat-nasihat tersebut dapat menjadi rujukan dalam mendidik anak di era modern seperti saat ini. 

Pertama, menanamkan tauhid (keimanan kepada Allah). Allah Swt. berfirman: 

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Q.S. 31:13)

Dalam ayat pertama yang disampaikan oleh Luqman kepada anaknya, beliau menekankan pentingnya menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Luqman mengajarkan bahwa pondasi utama pendidikan adalah tauhid, yaitu meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Nasihat ini mencerminkan pentingnya menanamkan keimanan yang kokoh pada anak-anak agar mereka memiliki dasar spiritual yang kuat, yang akan membimbing mereka dalam menghadapi tantangan hidup.

Adab Sebagai Pondasi Utama

Kedua, menghormati orang tua. Allah Swt. berfirman: 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. 31:14)

Baca Juga  Haramkah Gaji Guru Ngaji ?

Nasihat selanjutnya yang disampaikan Luqman adalah tentang kewajiban menghormati dan berbakti kepada orang tua. Dalam ayat 31:14, Luqman mengingatkan anaknya bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang sangat besar, kecuali dalam hal berbuat dosa. Dalam pendidikan, ini mengajarkan anak untuk menghargai peran orang tua sebagai sumber kasih sayang dan petunjuk dalam kehidupan. Sebagai orang tua, kita diajarkan untuk memberikan contoh yang baik dan mendidik anak dengan penuh cinta dan kesabaran, karena penghormatan anak terhadap orang tua adalah buah dari pendidikan yang diterima sejak dini.

Selanjutnya, Allah Swt. berfiman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. 31:15)

Meskipun diingatkan untuk tidak mengikuti ajakan orang tua yang bertentangan dengan ajaran Allah, ayat ini juga menekankan pentingnya tetap memperlakukan orang tua dengan baik. “Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik” menunjukkan bahwa meskipun seseorang tidak mengikuti perintah orang tua dalam hal yang bertentangan dengan agama, kewajiban untuk menghormati, merawat, dan berbakti kepada orang tua tetap tidak boleh dilupakan.

Menganjurkan Kemandirian Berpikir dan Keberanian Mengambil Keputusan

Dalam konteks pendidikan, ini mengajarkan anak untuk tetap memiliki adab yang baik dan menghormati orang tua dalam segala situasi. Termasuk saat menghadapi perbedaan pendapat. Pendidikan yang mengajarkan penghormatan kepada orang tua dan orang lain adalah dasar dari pembentukan karakter yang mulia.

Baca Juga  Hakikat Pendidikan Islam: Orang Tua sebagai Pendidik

Selain itu, ayat ini juga mengajarkan kepada kita pentingnya kemandirian dalam berpikir dan mengambil keputusan, terutama terkait dengan keyakinan dan akidah. Pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan memahami nilai-nilai agama dengan pemahaman yang mendalam. Anak-anak perlu didorong untuk tidak hanya mengikuti orang lain secara membabi buta. Tetapi untuk berpikir secara kritis dan mencari ilmu yang benar sesuai dengan ajaran Islam.

Ketiga, mendorong untuk selalu bersyukur. Allah Swt. berfirman: 

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Q.S. 31:12)

Luqman juga menekankan pentingnya rasa syukur kepada Allah. Dalam ayat 31:12, Luqman bersyukur kepada Allah atas ilmu yang diberikan kepadanya, dan mengingatkan anaknya untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Pendidikan Qur’ani ala Luqman mengajarkan bahwa rasa syukur adalah bagian dari ibadah yang harus tertanam dalam diri setiap individu. Anak-anak harus diajarkan untuk selalu menghargai apa yang dimiliki dan tidak terjebak dalam sifat lalai atau kufur nikmat.

Keempat, meningkatkan kedisiplinan dan keteguhan hati.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. 31:18)

Memiliki Keteguhan Jiwa Menghadapi Hidup

Salah satu ajaran Luqman yang sangat relevan dengan pendidikan adalah tentang pentingnya keteguhan dalam menghadapi ujian hidup. Luqman mengajarkan anaknya untuk menjalani kehidupan dengan penuh disiplin, berbicara dengan bijaksana, dan tidak bersikap sombong atau angkuh. Dalam ayat 18, Luqman menasihati anaknya untuk tidak berjalan dengan pongah di bumi, melainkan dengan rendah hati. Pendidikan yang berbasis pada prinsip ini mengajarkan bahwa keteguhan hati dan disiplin merupakan kunci untuk mengatasi segala bentuk tantangan dalam hidup.

Baca Juga  Pesan Tuhan Kepada Sekalian Alam

Luqman al-Hakim terkenal dengan kebijaksanaannya dalam bertindak. Dalam memberikan nasihat kepada anaknya, beliau mengajarkan untuk selalu berpikir jernih, menghindari perbuatan sia-sia, dan bertindak dengan penuh pertimbangan. Pendidikan Qur’ani mengajarkan agar anak-anak dilatih untuk menjadi pribadi yang bijaksana dalam mengambil keputusan, tidak tergesa-gesa, dan selalu mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan.

Implementasi Konsep Pendidikan Luqman al-Hakim dalam Kehidupan Modern

Pendidikan Qur’ani ala Luqman al-Hakim menawarkan pedoman yang sangat relevan untuk mendidik anak-anak di zaman modern. Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai tauhid, akhlak, disiplin, rasa syukur, dan kebijaksanaan akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara moral dan spiritual.

Sebagai orang tua, kita dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip ini dengan menjadi contoh teladan yang baik bagi anak-anak. Memberikan pendidikan agama yang benar, mengajarkan adab dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Serta membimbing mereka untuk selalu bersyukur dan menghormati orang tua, adalah beberapa langkah nyata yang bisa diambil.

Selain itu, dalam konteks pendidikan formal, sekolah-sekolah dapat menyelipkan nilai-nilai Qur’ani dalam kurikulum mereka. Mengajarkan ilmu pengetahuan sekaligus membangun karakter yang baik adalah tugas yang harus diemban oleh setiap pendidik, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

Pendidikan Qur’ani ala Luqman al-Hakim adalah model pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai moral dan spiritual yang kokoh. Nasihat-nasihat Luqman dalam Al-Qur’an memberikan panduan yang sangat berharga bagi orang tua dan pendidik dalam mendidik generasi masa depan.

Dengan mengikuti ajaran Luqman, kita tidak hanya membentuk anak-anak menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga menjadi pribadi yang bijaksana, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan agama. Seperti yang ditunjukkan Luqman al-Hakim, pendidikan yang terbaik adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap aspek kehidupan.

Penyunting: Bukhari

Dr. Desri Arwen, M.Pd
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten