Idealisme merupakan kebalikan dari positivisme. Dan idealisme itu objeknya tidak Nampak misalnya jin, malaikat, bayangan, setan, dan sebagainya. Sedangkan positivisme memiliki objek yang nampak. Kemudian idealisme muncul dari aspek dunia pemikiran. Dan pendekatan yang bisa dipakai untuk pendekatan idealisme yakni dari aspek kehidupan, contohnya interview.
Untuk permisalan objek yang tak nampak bisa kita lihat dari aspek kehidupan contohnya adalah pola pikir seseorang, penginderaan jauh, citra penginderaan jauh dsb, bayangan. Dan permisalan tersebut bisa dilakukan dengan mengetahui motifnya, indikasinya, pemikirannya atau argumentasinya, dan itu semua hanya bisa diteliti dengan pendekatan idealisme.
Filsafat Idealisme
Filsafat idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang mengagungkan jiwa. Pokok pemikiran idealisme ialah menyakini adanya tuhan sebagai ide tertinggi dari kejadian alam semesta, dunia adalah suatu totalitas. Sedangkan filsafat realisme merupakan suatu aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi yang benar- benar ada atau terjadi. Konsep filsafat menurut realisme adalah Metafisika-realisme, Humanologi-realisme, Epistemologi-realisme, Aksiologi- realisme.
Dalam proses prosedur idealisme harus ada objek dengan ide, misalnya yakni adanya ciptaan alllah yakni jin, iblis, setan dan itu semua merupakan objek setelah mengetahui objek baru kita fikirkan terlebih dahulu (idea)subjek dengan objek dan rasional, misalnya ada seorang petani yang sedang pergi ke sawah untuk bekerja kemudian rasional nya apa yakni sebelum seorang petani pergi ke sawah otomatis kita tidak bisa tuk menebak secara langsung karena kita harus meneliti arah mana yang akan petani lalui. Kemudian subjek dengan rasio dan subjektivikasi, kemudian validisme dengan koherensi.
Filsafat idealisme sendiri ada kaitannya dengan metafisika. Metafisika merupakan salah satu cabang filsafat yang mempelajari materi dan memahami penyebab segala sesuatu sehingga hal tersebut mejadi ada. Dan metafisika juga bisa menjawab persoalan-persoalan seperti, Apa sumber dari realitas?, apakah Tuhan ada?
Idealisme dalam Al-Qur’an
Untuk objek yang akan saya pakai yakni bayangan. Bayangan menurut KBBI merupakan ruang yang tidak kena sinar matahari karena terlindung oleh benda. Dan bayangan juga termasuk objek yang tak Nampak karena tidak dapat di raba serta di pegang secara langsung. Adapun ayat yang menjelaskan tentang bayangan terdapat pada QS. Al-Furqon ayat 45 yang berbunyi: 8
Artinya”tidakkah engkau memperhatikan(penciptaan) tuhanmu, bagaimana ia memanjangkan(tidak memendekkan) bayang-bayang;dan sekiranya dia menghendaki, niscaya dia jadikannya(bayang-bayang itu)tetap, kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk”.
Setelah kita mengetahui contoh objek yang tak nampak maka dapat disimpulkan bahwa bayangan merupakan suatu objek yang tidak bisa kita raba, kemudian sifat bayangan yakni memanjangkan(tidak memendekkan). Oleh karena itu alangkah baiknya kita tuk mengkaji isi-isi dalam cerita yang ada di Al-Qur’an. Karena di dalam kita bisa memahami serta menela’ah serta mengkaji Al-Qur’an itu sungguh sangat baik daripada cuman menghafal akan tetapi tidak mau tuk mengkaji serta menela’ah serta memahami isi-isi yang ada dalam Al-Qur’an.
Adapun untuk contoh yang lain dari objek yang tak nampak seperti dalil tentang jin dalam QS. Al-An’am ayat 128, QS. Hud ayat 119. Kemudian tentang malaikat terdapat pada QS. Ar-Ra’d ayat 11, QS. Qaf ayat 16-18. Kemudian tentang iblis terdapat pada QS. Al-Baqarah ayat 34, QS. Al-Baqarah ayat 6.
Kemudian selain contoh-contoh tersebut ternyata masih banyak lagi objek- objek yang tak Nampak antara lain:cinta, dosa, allah, rindu dan lain sebagainya.
Contoh dan Pendekatan Idealisme
Kemudian untuk penjelasan contoh-contoh seperti cinta bisa kita jelaskan dengan cinta kepada Allah, cinta dengan lawan jenis, cinta dengan saudara, cinta dengan orang tua, sahabat kakak kandung, kaek, nenek dsb Dan untuk cinta dengan lawan jenis itu termasuk golongan dari Hubbud Dunya. Adapun cinta kepada Allah itu termasuk dengan Mahabbatullahi. Dan untuk dalil tentang cinta kepada Allah terdapat pada QS. Al-Imran ayat 31 yang berbunyi:
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Setelah itu penjelasaan untuk dosa bisa kita jelaskan dengan adanya perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan selama di dunia ini. Untuk dalilnya terdapat pada QS. An-nisa ayat 48 yang berbunyi:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
Kemudian untuk penjelasan tentang Allah. Allah merupakan tuhan seluruh umat manusia. Kemudian cara agar kita dekat dengan allah yakni dengan cara kita senantiasa mengingat Allah dengan cara berdzikir kepada Allah. Dzikir dibedakan menjadi dua yakni, dzikir secara batin dan dzikir lisan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang Allah terdapat pada QS. Maryam ayat 65 yang berbunyi:
Artinya: Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
Kemudian untuk pendekatan idealisme yaitu dengan mengimplikasi, pemikiran serta argumentasi dari suatu objek yang tak nampak
Editor: An-Najmi
Leave a Reply