Al-Qur’an sebagai kitab suci menyajikan ayat-ayat yang memuat petunjuk bagi seluruh umat manusia. Selain itu di dalamnya juga menjelaskan tentang kepercayaan (akidah), hukum, pesan-pesan moral, rahasia-rahasia alam semesta dan juga membuktikan kebenaran Nabi Muhammad Saw. Nah, seiring dengan perkembangan zaman telah banyak yang mengkaji dan meneliti proses pertumbuhan dan berkembangannya manusia sejak dalam rahim Ibu. Namun apakah semuanya sejalan dengan apa yang telah Allah tuliskan dalam firman-Nya? Untuk mengetahuinya maka kajian tentang ayat yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia penting dilakukan untuk mengetahui berdasarkan perspektif Al-Qur’an dan sains. Yaitu dalam lafadz turab dan nuthfah pada Q.S Al-Hajj ayat 5.
Manusia dalam Al-Qur’an
Asal mula manusia menurut ilmu pengetahuan dan sains disebut dengan evolusi. Evolusi berarti ilmu yang mempelajari suatu perubahan. Sama halnya dengan manusia ada perdebatan antara Asal mula manusia salah satunya, teori darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari nenek moyang kera sedangkan pemahaman agama secara jelas menyebutkan bahwa manusia adalah satu spesies utuh dari awal penciptaannya. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang paling sempurna. Hal ini dibuktikan dengan dianugerahkan akal baginya agar mengetahui dan berfikir mengenai makhluk ciptaan-Nya. Beberapa penyebutan yang digunakan untuk menyebut manusia yaitu:
- Al-basyar
Penyebutan dengan al-basyar menekankan pada gejala umum yang melekat pada fisik manusia yang secara umum relatif sama antara semua manusia.
- Al-insan
Manusia disebut al-insan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. selain itu juga digunakan untuk menggambarkan sifat manusia seperti benci, cinta, setres dll
- Bani adam
Penggunaan kata bani Adam dalam konteks ini sangat tepat bahwa semua manusia tanpa kecuali telah diberi bekal potensial fitrah keagamaan yaitu mengesakan tuhan.
Penciptaan Nabi Adam
Sebelum menciptakan nabi adam diawali dengan percakapan Allah dengan malaikat. Allah menyatakan hendak menjadikan manusia yang berperan sebagai khalifah (pemimpin,pemuka,pengambil kebijakan) di bumi. Dalam penciptaannya Allah langsung dengan tangan-Nya sendiri selain itu hanya dengan firman ”kun” (jadilah). Salah satu dalil yang dapat digunakan sebagai dasar dari penciptaan manusia yaitu surat Al hajj ayat 5
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
”Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”
Dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia pertama menggunakan lafadz turab yang diartikan dengan tanah yang kering. Nabi Adam diciptakan dari tanah yang diambilkan dari berbagai penjuru dunia sehingga hal tersebut menyebabkan perbedaan warna kulit setiap manusia.
Penciptaan Manusia setelah Adam
Berdasarkan surat di atas juga telah dijelaskan bahwa penciptaan manusia setelah Adam menggunakan lafadz nuthfah. Mengapa demikian? Karena nuthfah sendiri diartikan sebagai setetes air yang jernih atau air mani (sperma). Sel sperma tersebut didapatkan dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia itu sendiri. Misalnya buah-buahan, Tumbuh-tumbuhan, daging dan lain sebagainya.
Hal ini dibuktikan Saat peniupan roh ke tanah yang menjadi jasad Adam, roh mulai masuk dari kepala dan Adam bersin pada saat itu. Saat roh masuk melalui matanya, Adam langsung melihat buah-buahan. Saat roh tersebut masuk ke kerongkongannya, dia jadi menginginkan buah-buahan tersebut. Roh belum sampai kakinya saat Adam bergegas hendak mengambil buah-buahan tersebut.
Kesimpulan
Asal mula penciptaan manusia antara nabi adam dan keturunannya jelas memiliki perbedaan hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an salah satunya dalam surat al-hajj ayat 5. Dari situ dapat diambil kesimpulan bahwa nabi adam diciptakan dari tanah langsung (turab) sedangkan manusia selanjutnya diciptakan dari tanah tetpi secara tidak langsung (nuthfah). Yang diperoleh dari makanan yang dimakan oleh manusia itu sendiri.
Penyunting: An-Najmi
Leave a Reply