Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Nabi Muhammad dalam Pandangan Edward Montet

Edward Montet
Gambar: islamigems.com

Nabi Muhammad saw adalah sosok manusia multidimensi yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan, diteladani, diimani, dan diikuti seluk-beluk kehidupannya, baik pribadi maupun akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun Nabi lahir dari keluarga terpandang (Quraisy) di masyarakat Arab, tetapi perilaku dan kepribadian Nabi Muhammad terbilang cukup sederhana tidak seperti kebanyakan masyarakat Arab pada umumnya (yang kerap mengunggulkan keturunan/kesukuan).

Bahkan, Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah ke muka bumi ini dengan membawa misi rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil alamin). Itu artinya, kehadiran Nabi Muhammad di tengah kehidupan masyarakat untuk mewujudkan rasa kedamaian dan ketenteraman bagi alam semesta dan manusia tanpa membedakan suku, agama, ras, dan etnis.

Oleh karenanya, bagi umat Islam Nabi Muhammad saw dipandang sebagai seorang reformis, pemimpin dan suriteladan yang tiada duanya di muka bumi. Pun juga, beliau dinilai sebagai manusia paling mulia, maksum (terjaga dari perilaku tercela), dan Nabi terbaik sepanjang sejarah sekaligus Khatamul Anbiya’ wal Mursalin (penutup para Nabi dan Rasul).

Dari saking mulia dan luhurnya pribadi Nabi Muhammad, beliau tidak hanya dikagumi oleh umatnya sendiri (umat Islam), tetapi juga menarik perhatian dari pelbagai pemikir dan ilmuwan Barat (orientalis) yang notabene non-Muslim. Di antara para orientalis yang menaruh perhatian terhadap pribadi dan kebenaran Nabi Muhammad saw, adalah Edward Montet. Dia adalah seorang tokoh orientalis terkemuka asal Prancis, sekaligus guru besar ilmu dan bahasa ketimuran di Universitas Genawa yang lahir di Lyon pada tahun 1856 dan meninggal dunia 1927.

Di dalam karyanya, Hadhirul Islami wa Mustaqbaluhu misalnya, Edward mengatakan bahwa Muhammad adalah sosok manusia yang luhur akhlaknya, baik pergaulannya, lembut tegur-sapanya, dan selalu jujur dalam setiap kata-katanya. Selain itu, dalam kepribadian Nabi Muhammad saw, Edward melihat bahwa beliau adalah sebagai manusia yang terkenal dengan keikhlasan niatnya, adil dalam mengambil keputusan, bersih ucapan dan pemikirannya.

Baca Juga  Isyarat Al-Quran tentang Tanggung Jawab Sosial Sebagai Ciri Takwa

Lebih jauh lagi, Edward Montet menyatakan bahwa dalam ajaran yang dibawa oleh Muhammad, ia telah melarang seluruh manusia untuk melakukan pembunuhan antarsesama, mengubur seorang anak perempuan hidup-hidup (sebagaimana tradisi masyarakat Arab sebelum mengenal Islam), melarang minum-minuman keras, dan bermain judi.

Menurut Edward Montet, semua hal yang telah dilakukan oleh Muhammad tersebut memiliki dampak positif yang tiada terhingga dalam proses pembinaan akhlak. Sehingga, patut kiranya Muhammad diposisikan sebagai tokoh pembesar yang berhati mulia terhadap seluruh umat manusia. Karena, kepatuhan Muhammad terhadap kehendak (iradat) Allah tampak sangat jelas sekali pada diri Muhammad dan ajarannya (Al-Quran), yang oleh Edward sendiri dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditemukan (dijumpai) dalam ajaran agama Nasrani.

Pun juga, dalam karyanya yang lain Muhammad wal Quran misalnya, Edward menyatakan bahwa sesungguhnya watak keagamaan Muhammad itu sangat mengagumkan bagi semua pembahas (peneliti) yang cermat dan bersih tujuannya, sebab pancaran keikhlasan Muhammad yang luas biasa. Bahkan, Muhammad adalah seorang reformis agama yang memiliki akidah yang kuat nan kukuh. Dia juga tidak pernah melakukan sesuatu yang sia-sia melainkan setelah diperhatikan dengan teliti dan cermat.

Selain itu, Muhammad juga telah mencapai puncak usia kesempurnaan dengan dimulainya dakwah yang agung, yang telah menjadikan dirinya segabung (kumpulan) cahaya kemanusiaan dalam agama yang paling terang dan cemerlang, dalam memerangi kemusyrikan dan adat-istiadat (kebiasaan-kebiasaan masyarakat Arab Jahiliah) buruk yang telah mengakar di tengah masyarakat Arab sebelum mengenal Islam.

Namun demikian, menurut Edward Montet, kebanyakan orang saat ini (termasuk sebagian para orientalis yang memandang rendah Nabi Muhammad) tidak mengetahui secara jelas jasa-jasa Muhammad, sehingga mereka seakan tidak mengindahkan kenyataan tersebut bahkan mengurangi hak-hak Nabi Muhammad sebagai seorang reformis yang tiada tara yang pernah dikenal orang dengan teliti perihal seluk-beluk kehidupannya.

Baca Juga  Keistimewaan Membaca Shalawat dan Bukti Nyatanya

Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw dalam pandangan Edward Montet merupakan seorang manusia paling bersih, paling beragama dan paling kasih-sayang kepada bangsa Arab di zamannya, dan paling kuat dalam memelihara budi-pekerti luhur seseorang. Muhammad telah membawa umat manusia kepada satu kehidupan yang tidak pernah mereka alami sebelumnya (kehidupan yang dipenuhi dengan cahaya Ilahi), dan dia juga tengah mendirikan sebuah kerajaan temporal dan keagamaan yang eksistensinya masih kukuh dan terlihat hingga saat ini.

Lalu kemudian pertanyaan kita: setelah membaca pandangan dan pemikiran Edward Montet ini, akankah sebagian para orientalis yang memandang Nabi Muhammad saw dengan beragam stigma negatif tersebut berubah? Wallahu A’lam