Sebagai kitab suci, Al-Qur’an tidak hanya berbicara masalah akidah, sirah ataupun fiqh saja. Tetapi Al-Qur’an adalah kitab suci yang menyimpan semua informasi tentang berbagai hal. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena Al-Qur’an sebagai penyempurna, boleh jadi menyajikan apa yang belum tersedia di kitab-kitab sebelumnya. Terutama dari hal yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Pada saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan tidak bisa dielakan. Karena evolusi kognitif yang terjadi, membuat manusia tertarik untuk melakukan penelitian-penelitian terhadap langit angkasa yang termasuk di dalamnya adalah bumi.
Ayat Penciptaan Langit dan Bumi
Jauh sebelum manusia meneliti bagaimana bumi ini bisa ada dan bagaimana proses terbentuknya dengan banyak terori-teori yang dikemukan oleh para ahli, yang paling terkenal adalah teori bigbang, yang dicetus oleh Hawking, Al-Qur’an sudah lebih dahulu menjelaskan bagaimana bumi ini diciptakan beserta prosesnya, dalam surat Al-A’raf ayat 54 disebutkan;
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ يُغۡشِى الَّيۡلَ النَّهَارَ يَطۡلُبُهٗ حَثِيۡثًا ۙ وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ وَالنُّجُوۡمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمۡرِهٖ ؕ اَلَا لَـهُ الۡخَـلۡقُ وَالۡاَمۡرُ ؕ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya : “Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.”
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah yang menciptakan langit dan bumi, Dialah Pemilik, Penguasa dan Pengaturnya, Dialah Tuhan yang berhak disembah dan kepada-Nya manusia harus meminta pertolongan. Walaupun yang disebutkan dalam ayat ini hanya langit dan bumi saja, tetapi yang dimaksud ialah semua yang ada di alam ini, karena yang dimaksud dengan langit ialah semua alam yang di atas, dan yang dimaksud dengan bumi ialah semua alam di bawah, dan termasuk pula alam yang ada di antara langit dan bumi.
***
Dalam penafsiran yang ada dalam kitab tafsir Jalalain dituliskan;
“Sungguh Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,” yakni enam hari dari hari-hari dunia, yaitu seukuran itu, karena saat itu belum ada matahari. Andai berkehendak, tentu Allah menciptakan langit dan bumi dalam sekejap, namun Allah tidak menhendaki seperti itu untuk memberikan pelajaran kepada makhluk agar selalu mengoreksi kebenaran segala sesuatu. “Lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.” Menurut bahasa, Arsy adalah singgasana raja. Yakni besemayam yang patut bagi-Nya. “Dia menutupkan malam kepada siang,” (يغشي) bisa dibaca yughsyi tanpa tasydid ataupun yughasysyi dengan tasydid, yaitu menutup salah satunya dengan yang lain, “yang mengikutinya,” yakni satu sama lain saling mengikuti, “Dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang,” dibaca manshub di-athaf-kan kepada (السمو و ات) atau marfu’ sebagai mubtada’, khabar-nya; “Tunduk kepada perintah-Nya,” yakni kuasa-Nya. “Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan,” semuanya, “menjadi hak-Nya. Mahasuci,” Maha Agung, “Allah, Tuhan,” Pemilik, “seluruh alam.”
Penjelasan Ayat
Adapun yang dimaksud dengan enam hari ialah enam masa yang telah ditentukan Allah, bukan enam hari yang kita kenal. Menurut Marconi menjelaskan keenam masa tersebut sebagai berikut: Masa Pertama, yakni masa sejak ‘Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinum ruang waktu yang lahir masih berwujud samar-samar, di mana energi materi dan ruang waktu tidak jelas bedanya.
Masa Kedua, masa terbentuknya inflasi jagat raya, namun jagat raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya nuklir kuat memisahkan diri dari gaya elektro lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental: quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagat raya mulai mengembang. Masa Ketiga, masa terbentuknya inti-inti atom di jagat raya ini. Gaya nuklir-lemah mulai terpisah dengan gaya elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, neutron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah.
Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil. Selanjutnya masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan jagat raya, terus mengembang dan mulai tampak transparan. Masa Keenam, jagat raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk agregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk protogalaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet.
***
Adapun mengenai lamanya sehari menurut agama hanya Allah yang mengetahui, sebab dalam Al-Qur’an sendiri ada yang diterangkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan seribu tahun, Ada beberapa hadis yang menunjukkan bahwa hari yang enam itu ialah hari-hari kita sekarang di antaranya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa:
“Rasulullah memegang tanganku lalu bersabda, “Allah menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan bukit-bukit pada hari Ahad, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tak baik pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan gunung-gunung pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jum’at sesudah Asar, merupakan ciptaan terakhir, pada saat terakhir itu antara waktu asar dan permulaan malam”.
Bumi yang kita tempati saat ini adalah sebuah planet yang istimewa dari sekian planet yang ada di ruang angkasa. Jika dilihat dari luar angkasa, bumi sangat berbeda dibanding benda-benda langit lainnya, karena pantulan warna biru yang dominan. Warna biru itu adalah air yang terpantul dari bumi berbentuk laut atau samudra. Adanya air merupakan “keajaiban” yang bumi miliki, sebab di planet-plante lain sangat sedikit bahkan tidak terdapat air. Dengan air yang melimpah, berbagai proses di bumi dapat berlangsung termasuk proses kehidupan dari berbagai jenis makhluk hayati.
Maka, kita sebagai produk ciptaan-Nya hendaklah takut kepada-Nya karena sangat besar kuasa yang Dia miliki, dalam ayat lain juga disebutkan bagaimana kekuasaan Allah, misalnya dalam QS. Luqman ayat 10 atau QS. Ali-Imran ayat 190-191, itu semua adalah ayat yang mengajak kita mentafakuri serta mentadaburi kekuasaan Allah atas cipataan-ciptaan-Nya. Wallahua’lam.
Editor: An-Najmi




























Leave a Reply