Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Mengenal Sederet Mukjizat Nabi Musa

Mukjizat Nabi
Gambar: kumparan.com

Tahukah kalian apakah yang dimaksud dengan mukjizat? Menurut Mahmud Yunus selaku pengarang Tafsir Al-Qur’anul Karim, mukjizat merupakan perkara yang amat luar biasa yang lahir dari seorang nabi. Mengenai seorang nabi yang memilki mukjizat, penulis dalam kesempatan ini mencoba mengupas sederet mukjizat yang dimilki oleh Nabi Musa AS yang  merupakan satu diantara utusan Allah SWT yang mempunyai banyak mukjizat.

Salah satu dari mukjizat Nabi Musa AS yaitu berupa tongkat yang mampu menjelma menjadi ular serta mampu membelah lautan (Hamka, 2001, p. 4079). Namun sebagai seorang muslim sudah seyogyanya untuk sedikit lebih menelisik mukjizat-mukjizat yang dimiliki Nabi Musa AS melalui kitab suci Al-Qur’an.  (Yunus: 1990, h. 423),

Berbicara menyangkut mukjizat Nabi Musa AS, Mahmud Yunus menjelaskan dalam tafsirnya terkait surah al-Isra ayat 101. Yang mana tutur beliau memiliki korelasi dengan surah al-A’raf ayat 133. Dalam ayat tersebut disebutkan lima mukjizat Nabi Musa AS, diantaranya sebagai berikut:

 Pertama, topan ataupun hujan lebat yang dapat mengakibatkan naiknya sungai Nil dan mampu menghempaskan tanaman-tanaman sewaktu mereka tidak mau beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa AS. Kedua belalang yang amat sangat banyak yang mampu membumihanguskan tumbuhan-tumbuhan mereka. Ketiga qummal yaitu berupa ulat-ulat yang amat merusak.

Keempat yaitu katak yang berjumlah saking banyaknya sehingga melenyapkan tumbuh-tumbuhan. Kelima yaitu darah, yang mana menurut Zaid bin Aslam yakni darah hidung, maksudnya berdarah hidung mereka. Sementara itu, kebanyakan ahli tafsir menafsirkan bahwa air minum mereka menjadi darah sehingga  tidak bisa minum lagi (Yunus, Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, 2003, pp. 416-147)

Surah Al-Isra Ayat 101 dan Sembilan Mukjizat Nabi Musa

Menyibak serta menelisik kitab suci al-Qur’an surah Al-Isra ayat 101, disebutkan bahwa terdapat sembilan ayat-ayat Nabi Musa AS. Lalu apakah makna daripada sembilan ayat-ayat tersebut? Dalam hal ini penulis mencoba menggali jawabannya dari beberapa pendapat para mufassir klasik maupun modern dalam rangka menambah wawasan keislaman kita semua tentang Nabi Musa.Allah SWT berfirman:

ولقد آتينا موْسى تسع آيات بينات

‘’Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata.’’(QS.Al-Isra [17]: 101)

Baca Juga  Menampilkan Perangai Beragama yang Menggembirakan

Mengacu dari ayat تسع آيات yang Allah SWT firmkankan tersebut penulis mencoba menggalinya dari seorang mufassir klasik, yaitu Jalaluddin Al-Mahalli dalam Tafsir Jalalain, berikut penjelasannya:

وهي اليد والعصا والطوفان والجراد والقمل والضفادع والدم أو الطمس ونقص الثمرات

‘’Sesungguhnya kami telah memberikan kepada Musa sembilan آيات (mukjizat) yang sungguh nampak nyata. Di antaranya yaitu berupa tangan, tongkat, topan, belalang, kutu, kodok, darah, serta kutukan paceklik berupa kekurangan buah-buahan.’’ (Al-Mahalli, h. 377)

Pendapat Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak

Selanjutnya penulis juga mengutip pendapat dari Ibnu Abbas yang merupakan sosok mufassir pengarang Tafsir Tanwirul Miqbas yang mendapat do’a Nabi Muhammad SAW dengan do’a ’allahumma faqqihhu fi ad-din wa allimhu at-ta’wil, berikut penjelasannya:

   قال ابن عبّاس والضّحّاك الأيات التسع العصا واليد واللّسان والبحر والطّوفان والجراد والقمّل والضّفاضع والدّم آيات مفصّلات

Sementara itu, Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak menuturkan bahwasanya maksud daripada  تسع آيات (sembilan ayat-ayat) itu ialah: tongkat, tangan, lisan, laut, topan, belalang, kutu, kodok, serta darah, dan kesemuanya itu  merupakan ayat-ayat yang jelas dan nyata. (Al-Qurthubi, h. 336)

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak dalam tafsir  Imam Al-Qurthubi yaitu Jami’li Ahkam Al-Qur’an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan begitu juga dalam Tafsir Jalalain karya Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi. Bahwasanya Allah SWT menyebutnya dengan آيات  bukan  معجزات(mukjizat). Kemudian maksud daripada تسع آيات (sembilan ayat) tersebut yaitu sembilan mukjizat dari Nabi Musa AS.

Penjelasan HAMKA tentang Sembilan Mukjizat Nabi Musa

Dalam hal ini penulis juga mengutip pendapat HAMKA selaku mufassir modern dalam rangka memperjelas menyangkut sembilan mukjizat berikut fungsinya.Pertama yaitu tongkat yang mampu menjelma menjadi ular serta mengalahkan para penyihir dan mampu juga membelah lautan sehingga Bani Israil bisa menyeberangi samudera lautan. Kedua yaitutangan yang mampu menjadi putih terang bercahaya, yang mana apabila beliau kepitkan tangan kanannya kedalam ketiaknya sebelah kiri, lalu dilepaskanlah tangannya sehingga bercahaya dan hal tersebut bukan termasuk penyakit.

Baca Juga  Moderasi Beragama: Ciri dan Program Pembangunan Bangsa

Ketiga yaitu topan yang amat besar yang sanggup memporakporandakan bangunan-bangunan. Keempat yaitu kutu yang menjadi penyakit manusia serta hewan dan dapat juga merusak tanam-tanaman. Kelima yaitubahaya belalang yang memakan serta memusnahkan tanaman penduduk Mesir. Keenam yaitu berupakatak yang memenuhi berlaksa-laksa sehingga sangat mengganggu.

Ketujuh darah yang memenuhi sungai Nil serta mengalirinya sehingga mengeluarkan bau busuk berupa darah. Kedelapan yaitu berupa paceklik, menjadikan bumi gersang disebabkan kurangnya hujan, seperti kemarau panjang di Mesir. Kesembilan rusaknya hasil bumi yang berdampak pada berkurangnya buah-buahan, serta dijadikan sedikitnya buah-buahan serta berjangkitinya penyakit. (Hamka, 2001, p. 4131). Wallahua’alam