Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Mengenal Kisah Harut dan Marut dalam Al-Qur’an

Harut dan Marut
Sumber: https://www.linkedin.com/

Diutusnya Harut dan Marut ini untuk  mengedukasi masyarakat di sebuah kota bernama Babil. Konon, masyarakat di sana diresahkan dengan penyebaran sihir yang mendatangkan penyakit dan perceraian.

Pemimpin mereka, yakni raja Nebudcanezar merasa daerah yang dipimpinnya berantakan akibat sihir tersebut. Adapun asal sihir tersebut bermula dari para tawanan raja (kaum Yahudi) yang kemudian malah memainkan sihir di daerahnya.

Harut dan Marut turun untuk menjelaskan hakikat sihir kepada masyarakat Babilonia yang tengah terdampak.Tujuannya agar mereka bisa terbebas dari lingkaran sihir di kota mereka. Setelah tugas mereka selesai. Namun, sangat disayangkan dengan prilaku masyarakat yang malah menyalahgunakan hingga pada akhirnya kota mereka tidak lebih baik dan semakin berantakan.

Padahal, sebelumnya Harut dan Marut sudah memperingatkan bahwa mereka adalah cobaan. Dijelaskannya ilmu sihir agar jangan sampai membuat masyarakat tersebut menjadi kafir.

Harut dan Marut Dalam Al-Qur’an

Harut dan Marut itu adalah nama malaikat yang disebut dalam firman Allah berikut:

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ

Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir’. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya.” (QS. Al-Baqarah: 102)

Baca Juga  Belajar dari Kisah Bani Quraidah dan Bani Aus: Tafsir Al-Baqarah Ayat 85

Qatadah dan Ibnu Syihab Az-Zuhri menafsirkan keduanya sebagai nama malaikat. Mereka turun ke dunia untuk menegakan hukum di tengah manusia. (Tafsir ath-Thabari, 2/420) Lantas, mengapa malaikat Harut dan Marut mengajarkan sihir? Dan ayat tersebut juga sekaligus membantah bahwa keduanya tidaklah kufur?

Dalam Tafsir al-Qurthubi, menukil riwayat dari Ali bin Abi Thalib, tujuan keduanya mengajarkan sihir adalah dalam konteks peringatan dan bukan ajakan. Lebih lanjut Al-Zajjaj menuturkan, maksud pengajaran tersebut adalah berupa larangan dan peringatan kepada manusia, bahwa janganlah kalian mempraktikan sihir dan janganlah terperdaya olehnya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari istrinya. (Tafsir al-Qurthubi, 2/472)

Kisah Israiliyyat Harut dan Marut

Oleh karena itulah, turunnya kedua malaikat tersebut untuk menjelaskan bahaya sihir kepada manusia. Kedua malaikat tersebut menerangkan bahwa diantara dampak buruk mempraktikannya dapat memisahkan pasangan suami istri.

Banyak sekali cerita Israiliyyat yang berkembang mengisahkan dua malaikat ini, namun para mufassir banyak yang menentangnya seperti Ibnu Katsir dan As-Sa’di. Mereka berdalih bahwa sudah semestinya menyandarkan kisah berdasarkan hadits yang marfu’. Kisah-kisah tersebut terbantahkan oleh dalil ma’sum nya malaikat. Mereka menegaskan hanya kisah berdasarkan zahir ayat ini sajalah yang benar.

Mengenai bahaya sihir ini kemudian dijelaskan Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar bahwa yang terpengaruh sihir adalah yang jiwanya lemah, karena percaya bahwa ada yang bisa memberi madharat di luar kehendak Allah.

Dijelaskan pula bahwa mempelajari sihir tidak memiliki manfaat sama sekali, selain hanya akan membawa dampak bahaya bagi yang mempelajarinya. Malaikat Harut dan Marut mengajarkan sihir bukan untuk dipelajari, tapi dengan tujuan agar dihindari. Itulah mengapa ayat tersebut menyebut keduanya sebagai cobaan.

Baca Juga  Relevansi Ramadan dan 3 Perintah-Larangan Pada Q.S. An-Nahl Ayat 90

Memahami Ilmu Sihir

Singkatnya, keduanya mengajarkan sihir untuk tujuan yang positif dalam mengedukasi bahaya sihir sehingga mengajarkan pula seperti apa dan bagaimana ilmu sihir itu. Keadaan inilah yang kemudian menguji keimanan manusia.

Artinya, keliru bila pengajaran malaikat Harut dan Marut dimaknai sebagai kebolehan mempelajari ilmu sihir. Lebih lanjut Imam ath-Thabari dalam tafsirnya menganalogikan kebolehan melihat cara membuat minuman keras, adapun dihukumi dosa apabila meminumnya. Pun sama halnya seperti kebolehan mengetahui ilmu sihir, dihukumi dosa apabila mempraktikannya.

Oleh karena itulah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada kita semua untuk menjauhi tujuh dosa yang membinasakan. Di antaranya adalah sihir. Bahkan Imam Adz-Dzahabi dalam kitab al-Kabair memandang ayat di atas sebagai isyarat bahwa sihir dapat menjatuhkan seseorang pada kekufuran.

Penyunting: Ahmed Zaranggi