Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Melestarikan Hutan, Melindungi Masa Depan dengan Bersyukur

hutan
hutan

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, menjadikan hutan salah satu ekosistem yang perannya sangat penting bagi makhluk hidup. Hutan merupakan paru-paru dunia dengan sejuta manfaatnya untuk manusia.

Hutan secara geografis terdapat beberapa jenis hutan, yang pertama berdasarkan iklim. Ada empat jenis hutan yaitu hutan musim, hutan hujan tropis, hutan sabana, dan hutan bakau. 

Hutan musim yaitu hutan yang terletak di daerah tropis dan memiliki dua musim yaitu musim hujan dan kemarau, pohonnya jarang, daunnya akan berguguran ketika musim kemarau dan bersemi di musim hujan. Sedangkan hutan hujan tropis, pohonnya berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun. Hutan hujan tropis sering dijumpai di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan. Hutan sabana merupakan hutan yang memiliki curah hujan rendah dengan ciri khas Padang rumput yang luas. Hutan bakau atau biasa kita sebut dengan hutan mangrove dapat ditemukan di daerah pantai tropik untuk mencegah pantai dari abrasi.

Manfaat Hutan Bagi Kelangsungan Makhluk Hidup

Hutan dilihat berdasarkan jenis pohonnya, hutan dapat dibedakan menjadi hutan homogen dan hutan heterogen. Hutan Homogen merupakan hutan yang terdiri dari satu jenis pohon, seperti hutan jati dan hutan pinus. Hutan heterogen merupakan kebalikan dari hutan homogen, yaitu terdiri dari beraneka ragam tumbuhan dan pohon, hutan heterogen dikenal sebagai hutan belukar.

Hutan dilihat berdasarkan fungsinya, hutan dibedakan menjadi hutan lindung yang berfungsi untuk menyaring air ke dalam tanah, mencegah banjir dan melindungi tanah dari adanya erosi. Hutan suaka alam berfungsi sebagai pelindung untuk flora dan fauna tertentu seperti halnya cagar alam Rafflesia Bengkulu. Sedangkan hutan produksi mempunyai fungsi untuk pemasok bahan industri, yaitu hutan jati yang biasanya digunakan untuk industri mebel.

Baca Juga  Tafsir Psikologi: Kenapa Kita Memiliki Rasa Takut?

Hutan mempunyai banyak sekali fungsinya seperti penyimpanan air hujan dan mencegah banjir, fungsi banyak diambil oleh hutan hujan tropis. Hutan juga dapat berfungsi sebagai penyaring udara dari pencemaran lingkungan udara, dan yang sering kita jumpai di media sosial atau tempat rekreasi, hutan pinus dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi.

Hutan memang memberikan banyak manfaat kepada manusia, dari produksi, udara yang sehat, mencegah terjadinya bencana alam serta dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi. Maka hutan disebut sebagai paru-paru dunia.

Perintah Agama Untuk Merawat Hutan

Namun terkadang manusia terlalu serakah untuk mendapatkan hal yang lebih dari hutan. Manusia kurang bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, menebang pohon tanpa tebang pilih, mendaki gunung lalu mengambil tanaman seenaknya, membuka lahan untuk keperluan memperkaya diri.

Padahal Allah SWT memerintahkan manusia agar manusia tidak membuat kerusakan, firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 60 yang artinya:

“…dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu,” lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan….” (QS. Al Baqarah : 60)

Arti ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah telah memberikan rezeki kepada manusia yang disediakan-Nya di bumi ini. Manusia dapat memanfaatkan apa yang Allah sediakan untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara merawat dan memeliharanya bukan dengan merusaknya. Apakah perintah Allah masih kurang jelas?

Allah berfirman dalam QS. Al A’raf ayat 56-58, yang artinya berbunyi seperti berikut:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf 56-58)

Baca Juga  Kontribusi Ilmu Matematika dalam Sejarah Islam

Merawat Hutan dengan Cara Bersyukur

“Jangan dirusak!” Allah memerintahkan hamba-Nya untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi. Allah akan memberikan rezeki berupa nikmat dan rahmat yang tak ada tandingannya kepada orang-orang yang bersyukur. Namun perintah Allah itu akan diabaikan untuk orang-orang yang menutup telinganya dan memejamkan matanya untuk memperkaya diri sendiri dengan cara menebang pohon tanpa penanaman kembali. Membuka lahan baru dengan menebang pohon-pohon di hutan untuk penambangan, lalu setelahnya ditinggalkan.

Di Indonesia yang memiliki hutan tropis ke tiga terbesar di dunia sayang sekali, hutan yang kaya akan manfaatnya hanya dimanfaatkan tanpa dirawat dan dijaga. Sayang sekali, tidaklah banyak hati manusia yang masih terketuk untuk menjaga dan merawatnya, berita silih berganti tentang kerusakan alam dan bencananya. Miris.

Orang yang merusak alam baik hutan, laut dan lingkungannya merupakan orang-orang yang mempersekutukan Allah, seperti firman Allah dalam QS. Ar Rum ayat 41-42 yang artinya berbunyi:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar Rum 41-42)

Manfaat hutan sebagai paru-paru dunia yang sangat penting. Pertukaran udara yang penting bagi manusia karena manusia membutuhkan udara yang sehat, udara yang sehat akan terbentuk dari pertukaran oksigen dan karbondioksida yang lancar, tanpa hutan tanpa pohon manusia sirkulasi oksigen di udara tidaklah berlancar dengan baik.

Cara berterima kasih kepada Allah atas nikmat manfaat hutan yang diberikan kepada hamba-Nya adalah dengan cara bersyukur serta menjaga hutan agar tetap lestari. Menjaga paru-paru dunia adalah kewajiban kita semua. Melestarikan hutan merupakan bentuk dari melindungi masa depan, masa depan untuk diri sendiri dan anak cucu kelak. Happy International Day of Forests, 21 Maret 2021.

Editor: An-Najmi Fikri R

Baca Juga  Tafsir Q.S Al-Anbiya Ayat 30 dan Teori Penciptaan Semesta Big Bang