Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Keragaman adalah Jawaban Semesta

Kerukunan Umat Beragama
Sumber: freepik.com

Sejatinya, manusia tak boleh menghindar dari keragaman. Keragaman adalah kenisyaaan semesta (sunatullah). Dalam keragaman selalu ada ttik temu (kalimatun sawa’). Ada energi sentripetal menariknya. Bahkan, manusia diam saja, acap ada gaya enersial yang memantik  mencari titik temu.

Sejak dulu, perbedaan dalam keragaman, acapkali  menjadi akar suatu masalah (konflik). Sehingga, perang tak pernah berhenti menghiasi bumi yang makin menua ini. Perbedaan seperti itu selalu dihunus oleh sikap egoisme, kepongahan, kepandiran, dan sikap keras kepala.

Dan ingat, sikap itu selalu mentransaksikan sentimen keagamaan sebagai komoditas “suci” yang paling laris dijual. Dan acapkali juga menjual sentimen etnis, suku, dan ras.

Penggumpalan sikap itu, kerap kali melahirkan gelora populisme politik sebagai respon dan ekspresi sikap kepapaan dan kedunguan dalam bertarung. Itu namanya eskapisme populistik.

Perang yang Tak Kunjung Selesai

Sejak manusia belum mengenal tulisan, sampai sudah menginjakkan kaki ke bulan dan menciptakan berbagai teknologi super canggih, hingga masuk revolusi industri 4.0, perang tak pernah alpa menyapa. Kedunguan sikap selalu saja diawetkan.

Banyak harta dan nyawa yang terbuang sia-sia. Berita di media sosial (medsos) terekam dengan baik semua peristiwa mengerikan. Manusia tega saling membunuh karena alasan ideologi, agama, warna kulit, ras hingga urusan remeh temeh. Manusia menjadi kanibal. Menjadi drakula sesama manusia. Cuma karena ada perbedaan, tentu saja didukung nafsu egoistik manusia yang saling membabi buta.

Seorang John Lennon pun sampai terdorong menciptakan lagu Imagine untuk mengekspresikan kegelisahannya. Dia bahkan berandai-andai, “Dunia tak perlu ada agama dan negara”.

Lennon merasa tanpa itu semua bumi pasti akan terus diselimuti kedamaian.  Yang ada hanya saling berbagi (sharing). Tak perlu ada saling mencaci, saling menyalahkan, gontok-gontokan, tembak-tembakan atau rudal merudal. Semua energi besar yang ada bisa dialihkan untuk hal-hal positif. Lalu mengapa Tuhan menciptakan perbedaan?

Baca Juga  Gangguan Tidur Dapat Mengakibatkan Penyakit Serius

Pertanyaan itu selalu mengganggu pikiran dan menggelayut cukup lama dalam benak saya. Jawaban cerdasnya, banyak ditemukan di hamparan semesta ini.

Terakhir, saya kutipkan dan titipkan kata-kata bijak nan puitis:

Kekuatan terbesar ada pada diri Anda sendiri,

Jadi berhentilah mengeluh, manyumpahi, dan kecewa

Ketika rindumu tak kunjung menemukan kata temu,

maka segera bersujud pada Tuhanmu untuk menyampaikan rindu yang menggebu itu

Adakalanya kau perlu tahu semua tentang-Ku,

dan seringkali Kutawarkan semua pijaran  sang surya itu padamu.

Tapi kau enggan mengambilnya.

Penyunting: M. Bukhari Muslim