Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Kajian Al-Quran: Ini Alasan Mengapa Doa Kalian Tidak Dikabulkan

Dikabulkan
Gambar: republika.co.id

Do’a merupakan sebuah inti ibadah. Karena pada hakekatnya, ibadah sendiri adalah ungkapan dari lahirnya kesadaran nurani untuk meminta pertolongan Allah SWT. Berdo’a bukan hanya untuk seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah. Namun juga untuk seluruh umat Islam yang masih hidup dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apapun. Karena kita sebagai manusia harus berdo’a untuk meminta atau bersyukur atas rahmat Allah yang telah diberikan kepada kita.

Syarat Dikabulkan Doa

Terdapat beberapa syarat agar do’a kita dikabulkan oleh Allah SWT.

  1. Berdo’a dengan sungguh-sungguh dan konsisten (istiqamah). Rasullullah SAW telah banyak memberikan teladan kepada umatnya. Seluruh aktivitasnya dari bangun tidur hingga tidur lagi selama dua puluh empat jam penuh senantiasa diiringi dengan doa dan dzikir kepada Allah. Doa-doa tersebut senantiasa diulang-ulang oleh beliau sehingga hal itu menjadikan beliau hamba yang ahli berdoa dan doa beliau senantiasa dikabulkan oleh Allah.
  2. Berdo’a dengan mantap sepenuh hati. Menghadirkan hatinya untuk benar-benar yakin kepada Allah bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling. Sehingga hanya menggerakkan lisan saja sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.
  3. Berdo’a dengan menyebutkan nama dan sifat-sifat Allah. Misalnya Yaa Rahman, Yaa Raahiim dan sebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah al-A’raf ayat 180, yang berbunyi:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

Artinya: “Dan Allah memiliki Asma’ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.     

  • Mencari waktu istimewa untuk berdo’a. Yang dituntut dari seorang muslim adalah berdoa secara terus-menerus di waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang muslim juga hendaknya memperhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan. Misalnya, ketika bersujud, atau di akhir malam, atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya kita lebih banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya
Baca Juga  Dilema Hermeneutika dalam Tafsir al-Quran

Alasan Mengapa Doa Tidak Dikabulkan

Kemudian jika kita telah berdo’a tetapi tak kunjung dikabulkan, apakah ada penghalang terkabulnya berdo’a? Dirangkum dari beberapa sumber, terdapat beberapa hal yang dapat menghalangi terkabulnya do’a:

  • Makanan dan pakain yang haram. Salah satu penghalang do’a tidak dikabulkan Allah adalah makanan yang haram. Selain karena memakan makanan haram, mengenakan pakaian haram juga bisa menjadi penyebab terhalangnya doa untuk dikabulkan.
  • Tergesa-gesa dalam berdo’a. Berdoa merupakan hal yang harus dilakukan secara khusyu’ agar dapat diterima oleh Allah SWT. Namun memanjatkan doa dengan tergesa-gesa dapat menjadi penghalang atas terkabulnya doa bagi seorang hamba. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Doa salah seorang kalian dikabulkan selama ia tak tergesa-gesa dalam doanya. Sehingga iamengeluh, ‘Aku sudah berdoa, namun doaku tak dikabulkan”. (HR. Muslim)
  • Dzalim kepada orang lain. Dzalim merupakan salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Perbuatan dzalim ini dapat menjadi penghalang doa-doa kita untuk dikabulkan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya”.
  • Bermaksiat kepada Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang pezina itu berzina sedang ia dalam keadaan Mukmin. Tidaklah seorang peminum khamr itu meminum khamr sedang ia dalam keadaan Mukmin. Tidaklah seorang pencuri itu mencuri sedang ia dalam keadaan Mukmin. Dan tidaklah seorang perampok itu merampok dengan disaksikan oleh manusia sedang ia dalam keadaan Mukmin”. (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Bersikap lalai kepada Allah SWT. Sikap lalai kepada Allah SWT yang dimaksud adalah selalu melakukan apa yang dilarang dan meninggalkan apa yang telah diperintahkan-Nya. Kelalaian seperti ini dapat menjadi sebab doa seseorang tidak dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi).

Hikmah Belum Dikabulkannya Doa

Kemudian bagaimana jika kita telah berdoa sesuai dengan adab dan memenuhi syarat tetapi tak kunjung dikabulkan oleh Allah SWT? Para ulama menyatakan bahwa jika kita berdoa dan tak kunjung dikabulkan, maka kita tidak boleh menyerah dan berputus asa. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa hikmah dari doa-doa yang belum dikabulkan, diantaranya:

  • Untuk Melatih Kesabaran
Baca Juga  Tanwir dan Intelektualisme Tafsir Kaum Muda

Hikmah lain dibalik belum terkabulnya doa adalah melatih kita untuk bersabar, baik dalam beribadah dan ber doa kepada Nya, beramal shaleh, berinteraksi dengan orang lain, dan lain sebagainya karena semua itu saling berkaitan. Jika kita terus berdoa disertai dengan kesabaran dan tetap berprasangka baik pada Allah SWT, Insya Allah doa kita akan dikabulkan.

  • Harus Terus berikhtiar

Kita dianjurkan untuk terus berdoa hingga doa kita benar-benar dikabulkan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d ayat 11, Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

  • Harus Tetap Husnudzon pada Allah

Meskipun doa yang kita panjatkan tak kunjung dikabulkan, kita harus tetap berhusnudzon pada-Nya, karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba Nya. Dalam surah al-Baqarah ayat 216 Allah swt berfirman “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. Allah SWT sangat menyukai hamba-hamba yang selalu berdoa kepada nya. Sebaliknya, jika orang yang tidak mau berdoa kepada Allah, maka tergolong orang yang sombong sehingga pada akhirnya akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.

Penyunting: Bukhari