Jodoh merupakan karunia yang diberikan oleh allah, bukan karena semata adalah ketetapan allah yang didapat dengan cara kita mendekat dengan-Nya, tetapi anugerah dan rezeki. Rezeki adalah karunia. Allah Ta’ala memberikannya kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Dan, menahannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Mengetahui kebutuhan seluruh hamba-Nya.
Maka jodoh akan diberikan tatkala seseorang membutuhkannya, dan itu baik bagi kehidupan sang hamba. Jodoh adalah rezeki. Maka ia misteri. Ada rahasia agung di dalamnya yang mustahil diketahui detail oleh hamba-Nya yang bernama manusia. Jodoh tidak akan pernah pergi kemana-mana; mungkin kau harus melewati berbagai macam kisah sampai kemudian kau dipersatukan kembali oleh Allah Swt.
Nah, pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang kisah cinta yang fenomenal yaitu kisah tentang Nabi Yusuf dan Zulaikha. Pernahkah anda mendengar kisah nabi Yusuf dan zulaikha?
Nabi Yusuf dan Zulaikha
Kisah cinta ini bermula dari Nabi Yusuf yang dibuang oleh abang-abangnya, karena merasa cemburu ayah mereka Nabi Ya’kub mencintai Nabi Yusuf lebih daripada yang lain, sehingga kemudian dibuang kedalam sumur. Dan singkat cerita diselamatkan oleh seseorang dijual dipasar di Mesir, dan dibeli oleh seorang yang hebat di Mesir. Si orang hebat ini punya istri yang namanya Zulaikha tapi sebenarnya nama zulaikha itu tidak ada didalam al-Qur’an hanya saja mahsyur terdengar dengan sebutan Zulaikha.
Pada suatu peristiwa, Zulaikha tak bisa menahan hasrat ketertarikannya kepada Nabi Yusuf. Saat itu, dia berupaya menggoda Nabi Yusuf untuk berzina.Zulaikha mengunci pintu-pintu rumahnya, dengan posisi Nabi Yusuf yang berada di dalam. Namun, Nabi Yusuf menolak ajakan Zulaikha. Nabi lalu berjalan menuju pintu untuk keluar. Zulaikha mengejar dan menarik pakaiannya sampai-sampai bagian belakangnya terkoyak. Aksi tersebut kemudian dipergoki Qithfir yang berada di depan pintu.
Zulaikha akhirnya memberi pernyataan palsu. Nabi Yusuf dituduhnya orang yang mengajaknya berkhianat. Nabi kemudian berkata, perkataan istri Qithfir tersebut tidak benar.Qithfir kemudian merasa bingung mendengar kesaksian mereka. Dia lalu mendatangkan seorang saksi dari keluarga Zulaikha dan berkata, “Jika pakaian Yusuf koyak di bagian depan, maka Yusuf berbohong. Namun, jika pakaian Yusuf yang koyak adalah bagian belakang, maka Zulaikha yang berbohong. ”Dari pakaiannya tersebut, terbukti Nabi menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pakaian tersebut yang menyelematkannya dari hukuman yang bisa didapatkan apabila terbukti mengajak zina istri majikannya tersebut.
Kisah Abadi dalam Al-Qur’an
Zulaikha itu sangat mencintai nabi Yusuf, kemudian memanggil seluruh wanita-wanita mesir untuk makan dirumahnya. Para tamu wanita itu diberikan pisau untuk memotong makanan. Zulaikha pun dengan sengaja memanggil Nabi Yusuf untuk hadir demi menunjukkan ketampanan beliau pada para tamu. Akibatnya, para tamu tersebut terpana dengan ketampanan Nabi Yusuf hingga mereka tidak menyadari mengiris tangan mereka sendiri dengan pisau. Hal ini terabadikan dalam surah Yusuf ayat 31.
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”
Tafsir Jalalain: (Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka) pergunjingan mereka terhadap dirinya (diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya) Zulaikha mempersiapkan (bagi mereka makanan) yang harus dipotong terlebih dahulu dengan pisau dan beralaskan pada talenan (dan diberikannya) Zulaikha memberikan (kepada masing-masing mereka sebuah pisau, kemudian dia berkata) kepada Yusuf “Keluarlah kepada mereka.”
***
Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka merasa kagum terhadapnya) kepada ketampanan dan keelokan rupanya (dan mereka melukai jari tangannya) dengan pisau-pisau yang mereka pegang itu tanpa mereka sadari dan tanpa merasa sakit karena kekaguman mereka terhadap ketampanan Yusuf (dan berkatalah mereka, “Maha Sempurna Allah) dimaksud sebagai ungkapan memahasucikan Allah swt. (ini bukanlah) artinya Nabi Yusuf ini (manusia tetapi) melainkan (ia adalah malaikat yang mulia) mengingat ketampanan dan keelokan rupanya hal ini tidak akan ditemui pada manusia.
Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwasanya Nabi Yusuf telah dianugerahi separuh dari ketampanan dan keelokan rupa. Zulaikha itu sangat jatuh cinta kepada nabi Yusuf a.s karena ketampanannya yang sangat luar biasa. Kemudian zulaikha membuat suatu jebakan yang dimana di dalam sebuah ruangan yang hanya ada nabi Yusuf dan Zulaikha saja. Nabi Yusuf ingin keluar dan membuka pintu ruangan.
Namun, Zulaikha menarik pakaiannya hingga bagian belakangnya robek. Namun sayangnya, Qithfir menangkap basah mereka di depan pintu. Zulaikha melakukan lempar batu sembunyi tangan dengan cara bersaksi bahwa Yusuf telah mengajaknya untuk berselingkuh. Merasa difitnah, Nabi Yusuf memberi pernyataan yang sebaliknya dan mengatakan bahwa Zulaikha berbohong.
Singkatnya Zulaikha semakin lama semakin berumur, ia terus menangis karena cintanya kepada nabi Yusuf a.s. Suami Zulaikha sudah meninggal dunia, jadi Zulaikha ini sedang dalam masa kesendirian yang terlalu cinta kepada nabi Yusuf yang akhirnya cinta itu diarahkan kepada Allah swt. Ketika Zulaikha dekat kepada Allah swt. Allah hadirkan nabi Yusuf.
Cinta sangat identik dengan perasaan, kasih sayang, suka, dan sebagainya. Semua orang pastinya juga pernah merasakan cinta, mulai dari remaja hingga dewasa. Begitu juga dengan Zulaikha, sosok yang mencintai Nabi Yusuf sejak awal mereka dipertemukan.
***
Kisah cinta nabi Yusuf dan zulaikha merupakan nilai ketuhanan, karna keduanya bertemu justru jauh dan setelah mendekat dengan Tuhannya. Kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwasannya jodoh tidak akan tertukar dan tak akan kemana-kemana. Sebab, jika Allah sudah menakdirkan sepasang manusia untuk berjodoh, maka ia akan senantiasa memberikan jalan sebagaimana Nabi Yusuf dan Zulaikha yang dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah.
Jikalau kita memang ada rasa cinta kepada seseorang dan belum waktunya untuk diungkapkan, alangkah baiknya kita tetap mengingat bahwa rasa itu adalah anugrah Tuhan yang harus dijaga, tanpa merusaknya dengan berbuat hal-hal keji yang telah diharamkan Tempatkanlah cinta itu di tempat yang tepat, dan jagalah dirimu secara terhormat. Sebab cinta yang tidak ditempatkan di tempat yang tepat, hanyalah kenikmatan sesaat.
Mari kita pelajari kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha sebagai magnet untuk menarik jodoh kita, memantaskan diri sebagaimana Allah berikan Nabi Yusuf kepada Zulaikha. Tetap berikhtiar dan jangan lupa kepada yang memberi jodoh.
“Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan, atau mempersilakan. Yang pertama adalah keberanian, yang kedua adalah pengorbanan.”
(Salim A. Fillah)
Penyunting: Ahmed Zaranggi
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.