Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan dukungan penuhnya bagi penyelesaian Tafsir at-Tanwir milik Muhammadiyah, baik secara materil atau moril.
Hal itu disampaikan Haedar Nashir pada pembukaan Konferensi Mufassir Muhammadiyah oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (11/12).
Ia mengatakan bahwa Majelis Tarjih dan Tarjih tidak usah khawatir dan memikirkan soal yang lain. Majelis Tarjih, sambung Haedar, silahkan fokus saja pada penyelesain Tafsir at-Tanwir.
“Silakan fokus saja. Mungkin toh hanya satu program ini yang dilaksanakan Majelis Tarjih dan Tajdid, yakni menyelesaikan Tafsir at-Tanwir, mungkin akan dimaafkan muktamirin tidak melaksanakan yang lain,” kelakarnya disambut tawa para peserta konferensi.
Haedar menyatakan akan siap memfasilitasi segala bentuk kegiatan yang mempercepat penyelesaian Tafsir at-Tanwir. Bahkan, tambahnya, kalau perlu Muhammadiyah akan memberangkatkan para peserta konferensi mufassir untuk dikarantina sebulan di Mesir. Apalagi, katanya, Muhammadiyah telah memiliki markaz besar di sana.
Selain itu, Haedar juga berharap agar Tafsir at-Tanwir milik Muhammadiyah mempunyai kekhasan dan karakteristik sendiri. Baik dari standar kalimat, bentuk penyampaian dan gagasan yang ditampilkan.
“Tafsir juga harus menarik. Tafsir at-Tanwir Muhammadiyah harus memiliki karakteristik sendiri. Baik itu standar kepenulisan ataupun gagasan yang disampaikan.”
Terakhir, ia meminta agar penulisan Tafsir at-Tanwir, para mufassir Muhammadiyah bisa memanfaatkan tafsir-tafsir klasik atau modern, berbahasa Arab ataupun berbahasa Indonesia.
Pewarta: Bukhari
Leave a Reply