Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Epistemologi Islam Dalam Ilmu Pendidikan Islam

Sumber: https://www.istockphoto.com/vector/

Epistemologi adalah kajian ilmu yang tidak bisa dipisahkan dari peradaban umat manusia. Ada beberapa definisi tentang apa itu epistemologi. Epistemologi adalah teori atau konsep tentang sumber-sumber ilmu pengetahuan atau yang membahas tentang bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan.

Para cendikiawan Muslim memasukkan epistemologi ini sebagai cabang pengetahuan. Yang mana membahas tentang sains secara universal, mendasar, rasional dan empris. Singkatnya, bahwa epistemologi ini berbicara mengenai “theory of knowledge.”

Maka, dapat disimpulkan bahwa epistemologi dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berbeda. Epistemologi adalah suatu ajaran yang berbicara mengenai sumber-sumber ilmu dan bagaimana cara manusia memperoleh ilmu tersebut. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah hasil dari epistemologi dalam membentuk sebuah ilmu pengetahuan dengan menggunakan metodologi.

Epistemologi Islam

Dalam Islam, ilmu mengenai epistemologi ini sudah berkembang dari masa khilafah dan telah menyebar luas pada awal Bani Umayyah. Berkembangnya ilmu ini juga tidak lepas dari peradaban Islam yang bertemu langsung dengan berbagai peradaban. Seperti Persia, Romawi, dan Yunani Kuno. Dari sini, kemudian muncul beragam ilmu baru.

Dan dari peradaban ini muncul istilah epistemologi Islam. Epistemologi Islam merupakan pandangan aktivis-intelektual yang memiliki konsep spiritual dan bersumber dari Allah Swt. Epistimolgi Islam sangat berbeda dengan epistemologi Barat. Barat memandang aktivitas intelektual independen dari hal-hal metafisik.

Epistemologi Islam menekankan pada proses persepsi dan inteleksi yang bersifat intuitif. Sehingga hal ini menegaskan bahwa proses memperoleh ilmu pengetahuan merupakan aktivitas spiritual. Inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara epistemologi Islam dan Barat.

Tradisi Keilmuan Islam

Knowledge atau ilmu pengetahuan merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks dalam kehidupan manusia. Islam, khususnya adalah agama yang sangat menghargai perkembangan ilmu pengetahuan. Al-Qur’an memberikan perhatian besar terhadap ilmu dan perkembangannya. Hal ini yang dapat membangkitkan umat.

Baca Juga  Elaborasi Semantik Leksikal Makna Hiponim dalam Q.S Al-An’am Ayat 38

Dalam Islam, sumber pengetahuan adalah Al Qur’an dan Hadits. Dua komponen tersebut merupakan sumber utama. Berbeda dengan orang Barat yang tidak mempercayai keduanya, dan hanya mengandalkan rasio dan indra.

Umat Islam diwajibkan membaca basmallah atau kalimat-kalimat dengan nama Allah sebelum beraktivitas. Karena itulah, tradisi dan perkembangan ilmu dalam Islam dari awal sudah bersifat “tauhidiy”. Yakni dengan mengagungkan keesaan Tuhan dan tidak mendikotomi antar ilmu pengetahuan.

Al Qur’an memuat banyak sekali ayat-ayat untuk senantiasa meningkatkan ilmu. Bahkan, aktivitas sehari-hari haruslah ditandai dengan aktivitas keilmuan atau yang terikat dengannya. Karena itu, Al-Qur’an sangat menekankan bahwa ada perbedaan bagi orang yang berilmu dan yang tidak.

Tujuan Ilmu

Karena kedudukannya yang mulia, ilmu juga memiliki tujuan yang mulia pula. Dalam Islam, tujuan utama ilmu adalah untuk mengenal Allah, Rasulullah dan agama Islam. Selain itu, juga untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Para penuntut ilmu harus memahami tujuan ini. Agar para penuntut ilmu tidak kebingungan dalam tujuannya mencari ilmu. Jika kebingungan telah terjadi, maka akan terjadi kekacauan dalam mencari ilmu. Akibatnya adalah terjadi apa yang disebut dengan “kanker epistemologis”.

Umat Muslim wajib semangat dalam mencari ilmu. Selain berbuah pahala karena mencarinya, ilmu juga menjadi dasar landasan keimanan dan ladang amal saleh. Banyak orang yang memiliki nikmat sehat dan kelonggaran waktu, tetapi kurang produktif dalam menuntut ilmu.

Keududukan ilmu dalam Islam sangat penting. Sehingga Allah memerintahkan untuk tidak berhenti mencari ilmu, walaupun dalam kondisi genting sekalipun. Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntun jalannya ke surga.” (H.R Muslim).

Baca Juga  Pemikiran Isma'il Raji al-Faruqi tentang Tauhid

Epistemologi terhadap Pendidikan Islam

Tulisan ini berupaya menggali konsep-konsep ilmu dalam pendidikan Islam. Islam tidak lepas dalam mengatur pendidikan untuk memperoleh generasi yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Untuk itu, perlulah pembinaan dan pengawasan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Dalam pendidikan Islam, orang yang diberi ilmu dimuliakan oleh Allah. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu, beberapa derajat.” (Q.S Al-Mujadalah ayat 11).

Implikasi dari epistemologi Islam memiliki pengaruh besar dalam pendidikan. Seperti dapat menjadi argumentasi untuk menolak dengan tegas sekularisasi. Karena dalam Islam, pendidikan pada dasarnya adalah proses penyucian atau pendidikan bagi jiwa.

Maka dari itu, ilmu pengetahuan harus diajarkan melalui pembinaan berbasis pandangan alam (worldview) Islam. Agar jiwa dan pikiran manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui pengajaran dan kedisplinan. Baik itu di dalam lingkup mikro seperti keluarga. Maupun dalam lingkup makro seperti sosial dan masyarakat.

Penyunting: Ahmed Zaranggi Ar Ridho