Ekosistem merupakan sistem hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari tentang sistem hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
Ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari makhluk hidup sedangkan komponen abiotik merupakan komponen pendukung untuk kelangsungan makhluk hidup seperti air, udara, matahari dan tanah.
Ayat-ayat Ekosistem
Allah SWT berfirman dalam surah Thaaha ayat 53 yang artinya:
“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu jenis-jenis dari tumbuhan-buhan yang bermacam-macam.”
Pada QS. Thaaha ayat 53 memiliki makna, bumi yang membentang sebagai hamparan untuk kehidupan dapat mempermudah makhluk hidup mendapatkan yang dibutuhkan. Allah SWT menurunkan air hujan kemudian terbentuk aliran sungai yang mengalir deras, air hujan juga mampu menumbuhkan berbagai tumbuhan yang bermacam-macam.
Ayat tersebut membuktikan bahwa adanya interkasi antara komponen abiotik berupa air untuk menumbuhkan dengan hidupnya tumbuhan yang termasuk komponen biotik. Hal tersebut merupakan salah satu fenomena ekologi yang dijelaskan di dalam Al-Quran.
Tumbuhan sangat membutuhkan air sebagai proses fisiologinya. Jika tumbuhan kekurangan air, maka tumbuhan akan kesulitan melakukan metabolisme dan akan mati secara perlahan. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme, termasuk yang terjadi pada tingkat sel.
Tumbuhan secara ekologis berperan sebagai komponen biotik tingkat pertama yaitu produsen. Tumbuhan termasuk produsen autotrof, kemampuannya dalam memproduksi makanan sendiri melalui proses yang bernama fotosintesis. Fotosintesis hanya dimiliki oleh tumbuhan, tidak mahkluk lainnya.
Hasil produk dari fotosintesis akan dimanfaatkan oleh komponen biotik tingkat kedua untuk keberlangsungan rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang terjadi antara makhluk hidup. Komponen biotik tingkat kedua antara lain manusia, hewan dan mikroba.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firmannya surah Yunus ayat 24 yang artinya:
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan di duniawi ini, adalah seperti air (hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi. Diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak.”
Interaksi Biotik
Di dalam ekosistem, selain pola interaksi antara komponen biotik dengan abiotik juga terdapat pola interaksi antara sesama komponen biotik dan pola interaksi antara sesama komponen abiotik.
Pola interaksi antara sesama komponen biotik. Pertama, hubungan intraspesies, artinya hubungan antara orgenisme yang sama spesiesnya, misalnya hubungan antara manusia dengan manusia. Hubungan intraspesies tidak terjadi hanya dalam perkembangbiakan saja, namun hubungan yang bersifat lain dalam kehidupan sehari-hari misalnya tolong menolong (ta’awun).
Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Maidah ayat 2 yang mempunyai arti:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
Pola interaksi antar sesama komponen biotik yang kedua, hubungan antarspesies artinya hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies. Misalnya manusia dengan hewan ternaknya. Allah menjelaskan dalam firman-Nya An-Nahl ayat 5:
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.” (QS. An-Nahl: 5)
Allah menjelaskan lagi dalam QS.Yasin ayat 72 yang artinya:
“Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.” (QS. Yasin: 72)
Interasi Abiotik
Selanjutnya, pola interaksi antara sesama komponen abiotik adalah adanya pelangi. Hubungan antara air dengan cahaya matahari yang bergabung akan menciptakan pelangi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Faatir ayat 27 yang membuktikan adanya gunung pelangi di Peru bernama Gunung Vinicunca.
“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.”
Ekosistem merupakan bentuk keseimbangan hubungan timbali balik di bumi yang Allah ciptakan. Maka, hubungan timbal balik ke Allah lah yang harusnya kita jaga. Menjauhi larangan-Nya dan menjalani perintah-Nya. Allah tidak membutuhkan ibadah kita, tapi kitalah yang membutuhkan, agar sistem keseimbangan di bumi tetap berjalan dengan baik atas Ridho-Nya.
Penyunting: Ahmed Zaranggi Ar Ridho
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.