Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Dasar Hukum, Keutamaan dan Manfaat Do’a

Maksiat
Sumber: https://www.freepik.com/

Doa berasal dari bahasa Arab yaitu ad-du’a (اَلدُّعَاءُ) yang artinya permohonan atau permintaan. Adapun menurut istilah, do’a adalah permohonan manusia kepada Allah dengan penuh pengharapan agar tercapai segala sesuatu yang diinginkannya dan terhindar dari segala perkara yang ditakuti dan tidak diinginkan.

Dasar Hukum Do’a

Dasar hukum disyari’atkannya do’a adalah al-Qur’an dan hadits Nabi Saw.

  1. Firman Allah

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ – ١٨٦

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.(Q.s al-Baqarah: 186)

2. Firman Allah

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ – ٦٠

Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.(Q.s al-Mu’min: 60)

3. Hadits Rasulullah Saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَسْأَلْ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya.” (H.R Tirmidzy no.3295)

4. Hadits Rasulullah Saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَدْعُ اللَّهَ سُبْحَانَهُ غَضِبَ عَلَيْهِ

dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang tidak berdo`a kepada Allah subhaanahu, maka Allah akan murka kepadanya.” (H.R Ibnu Majah no.3817)

Baca Juga  Isu Penting Dalam Munas Tarjih Muhammadiyah ke-31

Keutamaan Do’a

1. Keutamaan do’a disis Allah melebihi dari segala keutamaan yang lainnya sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah subhaanahu dari do`a.” (H.R Ibnu Majah no. 3819)

2. Do’a sebagai ibadah, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.

(عَنِ النُّعۡمَانِ بۡنِ بَشِيرٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (الدُّعَاءُ هُوَ الۡعِبَادَةُ، وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُونِي أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡ

Dari An-Nu’man bin Basyir, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Doa adalah ibadah. Dan Rabb kalian berfirman: Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian.” (H.R Abu Dawud no 1479)

Manfaat Do’a

Do’a kepada Allah sebagai sarana untuk memohon ampunan dosa, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah.

وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ – ٢٠

Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.s al-Muzammil: 20)

Sumber: Tuntunan Dzikir & Do’a Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah

Tanwir.id
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.