Perbincangan mengenai pemimpin memanglah bukan suatu hal yang baru, adanya pemimpin tidak bisa kita lepaskan dari keberadaan suatu masyarakat. Karena adanya pemimpin dikarenakan adanya masyarakat. Masalah kepemimpinan dalam sejarah Islam memang sudah terjadi sejak zaman khulafaur rasyidin, khususnya mulai terjadi ketidakpuasan pada masa khalifah Usman bin Affan, yang dianggap melakukan nepotisme. Sedangkan khususnya di Indonesia sekarang lagi panas-panasnya dalam memilih pemimpin atau biasanya disebut tahun politik. Lalu seperti apakah ciri pemimpin yang ideal di Indonesia ini. Selanjutnya akan dibahas dalam artikel ini.
Pemimpin Menurut QS. Al-Nisa ayat 59 dan Berdasarkan Teori Kontekstual
Pemimpin merupakan suatu kompenen yang paling penting dalam masyarakat. Dalam al-Qur’an Allah Swt dalam menyebutkan pemimpin dengan beberapa kata seperti, khalifah, Imarah, ulul amri dan lain-lainnya. Contoh penyebutan pemimpin dalam QS. Al-Nisa ayat 59 yang menggunakan kataUlul al-Amri yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)“.(An-Nisā’ [4]:59)
Ayat tersebut turun dikarenakan pada masa itu Rasululllah Saw mengutus seorang untuk dijadikan seorang panglima atau pemimpin. Dan Rasulullah Saw menyuruh untuk para prajurit untuk menaati perintahnya, lalu suatu ketika seorang prajurit melakukan perbuatan yang membuat pemimpin tersebut menjadi marah. Maka pemimpin tersebut menyuruh prajurit untuk mencari kayu bakar dan disuruh menyalakan, lalu seorang pemimpin tersebut menyuruh masuk ke kobaran api, maka sebagian prajurit ada yang menaati perintah tersebut. Hal tersebut dikarenakan mendengar perintah Rasulullah Saw untuk menaati perintah seorang pemimpin, lalu sebagian ada yang tidak mau mengikutinya.
***
Maka seorang prajurit yang tidak mau melakukan perintah tersebut pun melaporkan ke Nabi Muhammad Saw, mengenai kejadian tersebut. Maka Rasulullah menjelaskan apabila kalian menaati perintah tersebut niscaya kalian tidak akan bisa keluar dari api(neraka), dan taatilah pemimpin itu apabila menyuruh kepada hal yang baik saja.
Dan apabila dilihat dari teori kontekstual ayat tersebut menjelaskan bahwa pemimpin disini yang dimaksud adalah panglima perang dan seorang prajurit harus menaati seorang panglimanya selagi perintah tersebut mengarah pada kebaikan. Sedangkan apabila ayat tersebut dilihat dari konteks zaman sekarang dan dilihat dari tempatnya. Apabila dalam lingkup kehidupan bernegara maka yang dimaksud pemimpin seperti presiden, bupati, DPR, dan lain-lainnya. Dan apabila seorang presiden, bupati, DPR, dan sebagainya menyuruh pada kebaikan. Maka wajib bagi rakyatnya untuk menepati perintahnya tersebut.
Lalu Seperti apakah Ciri-ciri Pemimpin ideal itu?
Pada akhir-akhir ini media di Indonesia dipenuhi oleh berita-berita berbau politik. Hal itu juga karena tidak terlepas dari semakin dekatnya dalam pemilihan pemimpin. Dan kita ketahui dalam memilih pemimpin bukanlah suatu yang mudah, apalagi dalam lingkup negara. Karena makmur atau tidaknya suatu negeri juga ditentukan oleh pandai atau bijaknya seorang pemimpin. Apabila seorang pemimpin banyak atau dalam menetukan kebijakan bertentangan dengan prinsip-prinsip agama, maka kehancuran suatu negeri tersebut tidak akan lama lagi. Dan terutama bagi umat Muslim dalam memilih pemimpin haruslah memiliki sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Lalu seperti apakah ciri pemimpin yang ideal bagi rakyatnya:
1. Ciri pertama memiliki aqidah yang benar (akhlah Salimah)
2. Memiliki ilmu pengetahuan yang luas atau memiliki ilmu mengenai kepemimpinan
3. Memiliki ahklak yang mulia atau yang benar
4. Memiliki kecakapan manajerial dan administratif dalam mengatur berbagai urusan
5. Memiliki passion untuk perubahan
6. Ciri terakhir memiliki keberanian dalam memutuskan suatu perkara
Hal-hal seperti itulah yang harus minimal dimiliki oleh seorang pemimpin, memang kalau dilihat sangat banyak, tetapi itulah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah banyak dan apabila bisa melaksanakannya dengan baik. Maka pahala yang sangat banyak yang akan diperoleh oleh seorang pemimpin.
Editor: An-Najmi
Leave a Reply