Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Bulan Ramadhan Sebagai Spirit Meningkatkan Wawasan Keislaman

wawasan keislaman
Sumber: https://zamzam.com

Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat mulia. Allah swt mengistimewakan bulan ini sebagai bentuk kasih sayang kepada hambanya untuk meningkatkan iman dan takwa. Bulan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah serta wawasan keislaman.

Selain untuk meningkatkan kualitas ibadah, bulan ini juga sebagai momentum meningkatkan pengetahuan keislaman. Karena berpuasa bukan hanya persoalan menahan lapar dan haus, melainkan untuk belajar berbagai hal terutama meningkatkan pehamanan tentang wawasan keislaman.

Momentum Menambah Wawasan Keislaman

Sebagai agama yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan dan pengajaran, Islam sangat memperhatikan perbaikan, pembinaan diri dan pribadi pemeluknya. Setiap bentuk syariat ibadah di dalamnya selalu bertujuan mendidik dan memperbaiki diri hambanya. Setiap kewajiban yang telah dibebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan maslahat bagi mereka.

Begitu pula dalam perintah puasa. Puasa mengandung nilai edukasi yang sangat mendukung terhadap proses pembentukan kesalehan kepribadian. Hanya saja sebagian mukalaf kurang memahami makna pendidikan dalam pelaksanaan ibadah puasanya. Sehingga kerap kali ibadah puasa terabaikan atau bahkan ditinggalkan sama sekali.

Fenomena buka bersama turut meramaikan suasana bulan Ramadan. Sahur bersama di masjid. Tentu ini hal baik untuk dilakukan. Namun, jika hanya sekadar menjadi euforia yang berlebihan akan menjadi hal yang sia-sia. Untuk mendapatkan kualitas puasa yang diridhoi Allah swt dan juga tidak hanya sebagai ajang tahunan. Namun mampu di implementasikan setelah bulan ramadhan berlalu.

Kesadaran Menambah Wawasan

Membangun kesadaran akan pentingnya bulan Ramadan dengan memantapkan pemahaman keislaman tentu hal yang perlu disadari umat muslim. Agar puasa tidak menjadi sia-sia atau tidak mendapatkan berkah dari Allah swt. Lantas bagaimana cara menjadi pribadi muslim yang menjalankan ibadah puasa agar tidak hanya sekadar menahan haus dan lapar?

Baca Juga  Keajekan KH. Ahmad Dahlan dalam Mempelajari Satu Bidang Ilmu

Agama Islam merupakan agama yang kaya akan nilai pendidikan dan pengajaran bagi pemeluknya. Maka memerhatikan segala aspek untuk menambah kualitas Muslim yang tidak hanya memahami secara parsial saja. Ada beberapa nilai-nilai pendidikan dalam bulan ramadhan yang dapat meningkatkan pemahaman keislaman umat muslim.

4 Hikmah Puasa dan Bulan Ramadan

Pertama, bulan Ramadan mengajarkan makna kesetaraan. Bahwa dalam berpuasa tidak hanya diwajibkan kepada para ulama atau ustaz, tetapi setiap Muslim laki-laki dan perempuan. Sehingga memberikan wawasan bahwa puasa mengandung nilai-nilai kesetaraan yang begitu jelas tanpa memandang status sosial seseorang.

Kedua, bulan ini mengajarkan bagaimana kita senantiasa menahan hawa nafsu atas perbuatan yang sia-sia. Terutama tidur yang berlebihan, berbicara yang tidak bermanfaat, atau menggibah sesama. Hal ini memberikan pemahaman yang sangat kompleks untuk mendapatkan kualitas puasa yang baik. Sehingga perlu membatasi diri akan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan menjadikan  puasa makruh bahkan batal.

Ketiga, bulan ini mengajarkan kepekaan dan kepedulian pada sesama. Maknanya memberikan pemahaman kepada umat Muslim untuk saling berbagi, satu rasa, membantu sesama terutama kepada orang-orang yang membutuhkan buka puasa. Ini sebagai momentum yang baik untuk memperbaiki silaturahmi kepada sesama tanpa memandang pangkat dan jabatan seseorang. Sehingga mampu mengimplementasikan kesadaran iman dengan perbuatan secara langsung.

Keempat, bulan ini sebagai spirit menambah wawasan dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan keislaman. Diramaikan dengan diskusi serta ceramah-ceramah agama yang sekiranya dapat menjadi wadah yang lebih untuk menambah pengetahuan. Agar memberi dampak positif terutama generasi-generasi muda yang mulai terdegradasi dan lebih cenderung kepada kegiatan yang sifatnya hura-hura semata.

Ramadan, Puasa dan Pendidikan

Jika dilihat hikmah-hikmah yang terdapat dalam pelaksanaan Ibadah puasa tersebut sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk mengembangkan segala potensi dalam diri manusia, baik potensi jasmani maupun potensi rohani.

Baca Juga  Syekh Nawawi Al-Bantani: Mufasir Mendunia Asal Banten

Sebagaimana dikatakan Hasan Langgulung, bahwa tujuan-tujuan pendidikan Islam harus mampu mengakomodasikan tiga fungsi utama dari agama. Yaitu fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman; fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah laku individual termasuk nilai-nilai yang menyangkut derajat manusia ke derajat yang lebih sempurna; dan fungsi sosial yang berkaitan dengan aturan sosial yang menghubungkan manusia dengan manusia lain. Atau masyarakat di mana masing-masing memiliki hak-hak dan tanggungjawab untuk menyusun masyarakat yang harmonis dan seimbang (Hasan Langgulung 1980, 21).

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam praktek ibadah dalam Islam memiliki nilai-nilai pendidikan. Ibadah puasa terdapat nilai-nilai pendidikan yang bisa menambah wawasan keislaman umat Muslim dalam memahami makna berpuasa bulan Ramadan.

Singkatnya, mari membangkitkan spirit mencari dan mengamalkan pengetahuan yang dimiliki; memaksimalkan ibadah dengan mengisi dengan berbagai kegiatan yang positif; membangun kesadaran sosial; memaknai secara mendalam hikmah di balik keistimewaan bulan Ramadan; serta memperbanyak ibadah agar kita tidak termaksud yang merugi.

Lebih dari itu, momentum yang sangat berharga ini kita manfaatkan sebagai bentuk intropeksi, sadar diri dan hadap diri akan dosa selama 11 bulan lainnya. Mari sucikan diri untuk menyambut hari yang fitri agar menjadi manusia yang menang di hari kemenangan.