Bumi merupakan salah satu planet yang ada di galaksi Bima Sakti. Selain itu bumi juga menjadi planet yang Allah SWT anugerahi banyak sumber air, oksigen dan memiliki jarak yang proporsional dengan matahari. Sehingga suhu udara tidak terlalu panas ataupun dingin dan memiliki tanah yang subur sehingga layak dihuni oleh makhluk-makhluk hidup.
Banyaknya anugerah yang dimiliki bumi termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati. Ada isyarat Al-Quran yang Allah SWT berikan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi bahan pengingat kepada Allah atas kebesaran-Nya.
Mengenal Istilah Biodiversitas
Biodiversitas atau keanekaragaman ialah suatu istilah yang mencakup semua bentuk kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi. Adanya arus globalisasi dan efisiensi menuntut suatu keseragaman, mengakibatkan krisis keragaman di berbagai bidang.
Saat ini keragaman dianggap sebagai in-efisien dan primitif. Di mana keseragaman ialah efisien dan modern. Hal yang sama ini juga terjadi pada keragaman hayati atau sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada saat ini proses penyeragaman sudah terjadi pada semua aspek. Sehingga terjadi penekanan pada perkembangan keragaman genetik.
Keragaman hayati mencakup interaksi berbagai bentuk kehidupan dengan lingkungannya. Sehingga bumi dapat menjadi tempat yang layak huni dan mampu menyediakan jumlah besar barang dan jasa bagi kehidupan manusia. Keanekaragaman ekosistem akan menciptakan keragaman bentuk kehidupan dan keragaman budaya.
Pusat keragaman hayati terkaya di dunia ada di Indonesia. Kepulauan Indonesia terdiri atas 17.000 pulau, sebagai tempat tinggal bagi flora dan fauna dari dua tipe yang berbeda asal usulnya. Indonesia memiliki flora dan fauna yang spektakuler dan unik, walaupun daratannya hanya 1,3% dari seluruh daratan di bumi.
Indonesia dengan Ragam Flora dan Fauna
Selain itu Indonesia juga memiliki keragaman hayati yang mengagumkan: 10% dari spesies berbunga yang ada didunia, 12% dari spesies mamalia dunia, 16% dari seluruh spesies reptil dan amfibi, 17% dari seluruh spesies burung, dan 25% dari semua spesies ikan yang sudah dikenal manusia. Tingkat endemis flora dan fauna di Indonesia sangat tinggi. Banyak pulau terisolir untuk waktu yang lama, mengakibatkan evolusi berbagai spesies baru yang berbeda.
Hutan Indonesia penting bagi kehidupan di muka bumi. Ia berfungsi sebagai cadangan sumber energi di bumi dan memainkan peranan penting sebagai pengendali cuaca dan pengatur berbagai siklus air. Hutan juga menjadi sumber berbagai makanan dan obat-obatan. Sebagian besar hutan yang ada di Indonesia ialah hutan hujan tropis, yang memiliki kekayaan hayati flora yang beranekaragam dan mempunyai ekosistem terkaya di dunia.
Indonesia memiliki kawasan hutan hujan tropis yang terbesar di Asia Pasifik, yaitu diperkirakan 1.148.400 km2 . Keragaman hayati hutan Indonesia termasuk yang paling kaya di dunia, sehingga Indonesia disebut sebagai negara mega biodiversitas yang artinya banyak keunikan genetiknya, tinggi keragaman jenis spesies, ekosistem dan endemisnya.
Biodiversitas dan Masalahnya
Namun, saat ini banyak ekosistem yang terganggu akibat perusakan habitat sehingga dapat mengancam kehidupan berbagai spesies. Eksploitasi spesies flora dan fauna berlebihan akan menimbulkan kelangkaan dan kepunahan spesies. Selain itu penyeragaman varietas tanaman maupun ras hewan budidaya menimbulkan erosi genetik. Hal ini semua dapat menimbulkan krisis keragaman hayati.
Keanekaragaman hayati baik ekosisem terestrial maupun akuatik terus mengalami kemerosotan. Hutan tropis sebagai gudang keanekaragaman hayati te!ah menyusut, begitu juga lahan pertanian telah terdegradasi. Kerusakan juga dialami oleh terumbu karang, mangrove dan kehidupan laut lainnya.
Eksploitasi sumberdaya hayati yang tidak terkontrol akan berdampak negatif pada kelangsungan hidup manusia. Secara umum pemanfaatan karagaman hayati secara ekonomis untuk mendapatkan keuntungan yang besar tanpa memperhatikan kerusakan pada lingkungan. Angka kepunahan spesies diperkirakan seperempat dari 30 juta spesies hewan dan tumbuhan telah punah pada tahun 2000. Kepunahan varietas suatu spesies tanaman atau ras hewan lebih sukar diperkirakan.
The Red Data Books of IUCN dan ICBP menyatakan bahwa 126 burung, 63 mamalia, 21 reptilia, dan 65 spesies hewan Indonesia lainnya kini terancam punah. Data lain menyebutkan bahwa yang tersisa 187 jenis mamalia endemik (37,4%) dari 500 jenis, 144 jenis reptilia endemis (7,2%) dari 2000 jenis, 121 jenis kupu-kupu endemis (44%) dari 53 jenis dan 162 jenis burung endemis (10,8%) dari 1500 jenis.
Isyarat Al-Quran
Timbulnya keanekaragaman hayati atau biodiversitas di alam raya ini merupakan suatu bukti dari kekuasaan Yang Maha Pencipta alam raya yaitu Allah SWT, agar manusia yang diberiNya akal dan pikiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahluk yang lain mampu mentafakuri sehingga menjadi lebih yakin dan meningkat tingkat ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Thaha ayat 53:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّىٰ
Artinya : Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya, kalimat فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّىٰ yang bermakna “maka Kami umbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam” memiliki kaitan dengan الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا artinya “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan. Kedua makna tersebut menunjukan adanya penumbuhan suatu jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam disuatu kawasan luas yaitu hamparan bumi seperti komunitas tumbuhan di hutan.
Dalam hal ini sudah cukup jelas bagi kita manusia untuk menjaga kesimbangan alam menunjukan bahwa hubungan manusia tak akan terlepas dari tiga aspek pokok yakni hablum minaallah (hubungan dengan Allah), hablum minannass (hubungan dengan sesama manusia), hablum minal alam (hubungan dengan alam).
Ketiganya merupakan aspek pokok yang harus dijalani oleh manusia secara baik. Termasuk pada aspek yang ketiga yaitu hubungan manusia dengan alam, keduanya adalah satu kesatuan yang Allah ciptakan untuk kelangsungan hidup, juga sebagai ujian bagi manusia itu sendiri. Adapun ujian ini adalah bagaimana manusia memperlakukan alam yang telah memberikan mereka segala yang mereka butuhkan. Apakah memperlakukannya secara baik atau kah sebaliknya.
Penyunting: Bukhari
Leave a Reply