Kadang kita menduga-duga bahwa ajal kita masih lama, umur kita masih panjang. Apalagi bagi mereka yang sedang menginjak masa remaja. Sehingga untuk berpikir tentang kematian, tentang akhirat, tentang surga dan neraka masih jauh dari gambaran.
Padahal sesungguhnya itulah sesuatu yang riil/hakiki yang nanti pasti akan kita hadapi. Sebab Allah yang menentukan kapan seseorang itu hidup untuk beberapa lama dan kapan Allah akan berhenti memberi rezekinya, yakni ketika ajal. Dan apakah Allah akan memasukkan kita ke neraka dengan azab yang pedih dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Padahal kita sering mendengar kematian yang merenggut siapa saja, tidak memandang usia, jenis kelamin, tempat, waktu, dan sebagainya. Kematian datang dengan tidak memperhitukan apakah amalan kita sudah cukup atau amalan kita kurang sama sekali. Kemungkinan kematian itu bisa terjadi tanpa kita duga. Orang yang terlihat sehat-sehat saja tetapi esok harinya kita dengar berita kematiannya. Benar-benar tidak terduga, dan hanya Allah-lah yang menentukan.
Oleh karena itu, kita siapkan bekal dari selagi masih muda, supaya kita selamat ketika sakaratul maut datang menghampiri kita. Salah satu bekal menuju surga-Nya adalah berpuasa. Mulailah berpuasa dari sekarang, bukan hanya pada bulan ramadhan saja.
Meraih Surga
Jika ada kata ‘surga’, pastilah setiap muslim mendambakannya. Bahkan, surgalah yang menjadi puncak keinginan orang-orang mukmin, merupakan kesuksesan dan kemenangan yang sebenarya. Allah SWT berfirman:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)
Surga adalah keindahan tertinggi yang sulit dibayangkan secara pasti. Gemerlap dan kemewahannya yang pasti tidak ada di dunia ini. Secara garis besarnya, gambaran umum mengenai surga ini diungkapkan Allah SWT dalam banyak ayat dalam al-Qur’an yang di antaranya adalah sebagai berikut:
“Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan ) surga dan pakaian sutera. Di dalam nya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Daun naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. (QS. Al-insan: 11-16)
Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakai kan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan).” (QS. Al-insan: 17-22)
Bagaimana agar kita bisa masuk surga? Jawabannya sudah pasti dengan kita beriman dan beramal saleh yang dapat diwujudkan melalui puasa yang khusyuk, puasa yang ikhlas sebagai bagian dari amal saleh yang menjadi modal dan kunci utama terbukanya pintu surga.
Berpuasalah dari Sekarang
Berpuasalah meski Ramadhan masih beberapa lama. Mulailah dari sekarang. Tahanlah lapar dan dahaga kita. Gantilah dengan semangat ketaatan kita kepada Allah SWT Zat yang kita cintai. Jangan bosan atau mengeluh dengan penderitaan yang kita rasakan sepanjang hari ketika berpuasa. Tetap tawakal dan menunggu hingga waktunya tiba.
Maka untuk mencapai surga. Kita mesti terus berjuang meningkatkan keimanan dari amal shaleh. Begitu pula puasa adalah sarana untuk meningkatkan derajat kita di mata Allah.
Semakin orang menjalankan puasanya dengan penuh keihklasan maka semakin banyak pundi-pundi amalan yang kita kumpulkan. Amalan-amalan tersebut akan membawa kita semakin mendekat kepada-Nya. Begitu pula dengan pintu surga akan semakin dekat dan terbuka lebar untuk kita.
Selain itu, sebuah hadis menyebutkan, “Setiap sesuatu itu punya pintu, dan pintu ibadah adalah puasa”. Bagaikan medan magnet dengan kekuatan yang dahsyat, puasa sanggup menarik apa saja yang ada di sekitarnya. Lebih sempurna jika dilengkapi dengan amalan-amalan penyerta yang semakin membuat puasa semakin sempurna, misalnya mengajar anak-anak membaca al-Qur’an sambil mengisi waktu sebelum waktu berbuka tiba, membantu menyiapkan makanan untuk berbuka, membersihkan masjid, dan amalan-amalan yang berfaedah lainnya.
Berpuasalah, karena puasa ibarat air hujan. Ia datang atas kehendak Allah Swt. Untuk membasahi bumi dan menyejukkannya. Ia turun untuk menyejukkan tanaman dan pohon-pohon, memberi kehidupan kepada seluruh makhluk. Begitupula puasa, akan mendatangkan berkah dan rahmat yang berlimpah bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Leave a Reply