Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Waktu memiliki sifat yang terus berjalan dan tidak akan berhenti. Dan di saat waktu berjalan, tentu saja kita melakukan banyak aktifitas. Kita bisa bekerja, bermain, tidur, dan sebagainya. Penting untuk melakukan manajemen waktu.
Sering kita terlalu fokus pada aktifitas yang sedang kita kerjakan, dan dari situ muncul fenomena “lupa waktu”. Fenomena ini membuat seseorang merasa sulit atau bingung terhadap apa yang harus dilakukan ketika sudah lupa waktu, sehingga jadwal-jadwal lain ikut berantakan tak teratur. Maka dari itu, kita perlu melakukan usaha manajemen waktu.
Manajemen Waktu
Manajemen waktu memiliki pengertian sederhana yakni mengatur waktu. Secara praktis merupakan kegiatan kegiatan mengatur, atau Menyusun sesuatu menjadi rapi dan terencana.
Dalam mengatur waktu, kita harus bersikap adil dalam membagi kegiatan, sehingga jadwal yang kita jalani tidak hanya pekerjaan terus menerus, tetapi ada waktu longgar yang bisa kita nikmati. Ini termasuk dalam “seni mengatur waktu”.
Karena waktu luang adalah nikmat dari Allah Swt. Namun, masih sering kita jumpai masyarakat dalam maupun luar negeri yang kesulitan mengatur dan tidak menghargai waktu. Padahal, sudah dicantumkan dalam al-Qur’an apa hikmah bagi orang yang menghargai waktu. Dan dari permasalahan di atas, penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang manajemen waktu.
Kontekstualisasi QS. Al-Ashr
Allah bersumpah dengan kata “waktu” atau “masa”. Secara tidak langsung, Allah menjelaskan bahwa waktu dalam islam sangat penting. Al-‘Ashr (عصر) memiliki arti menekan sesuatu sehingga apa yang terdapat pada bagain terdalam dari padanya nampak ke permukaan (memeras).
Para ulama sepakat mengartikan kata “al-‘Ashr” dengan waktu dalam konteks ayat pertama ini. Ada beberapa pendapat tentang waktu ini. Pertama, waktu atau masa dimana langkah dan gerak tertampung didalamnya. Pendapat berikutnya yakni waktu dilaksanakannya solat ashar. Dan pendapat ketiga adalah waktu atau masa kehadiran nabi Muhammad Saw. lafadh khusr (خسر) memiliki banyak arti, seperti rugi, sesat, celaka, lemah, tipuan, dan makna lain yang mengarah ke hal negatif. Di ayat ketiga, dijelaskan bahwa kecuali orang-orang yang beriman atau beramal sholeh dan orang yang saling menasehati dalam kebenaran dengan kesabaran.
***
Jika digabungkan keseluruhan ayat, dapat disimpulkan bahwa akan merugi orang yang tidak mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat selama di dunia. Surat ini mengisyaratkan betapa pentingnya waktu di agama Islam. Banyak dari kita memasuki fase yang dimana kita bersikap sangat malas dan tidak mau melakukan apa-apa. Tentu setelah membaca dan memahami surat al-Ashr kita harus memaksa diri kita untuk bergerak.
Tentu perlu paksaan dalam menghilangkan sifat malas atau menunda-nunda. Tapi lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang sangat bermanfaat bagi hidup kita. Dan ketika sudah terbiasa dalam beraktifitas tanpa menunda-nunda, kita perlu mengatur jadwal atau waktu keseharian kita. Kita memerlukan “seni manajemen waktu” agar tidak ada jadwal yang bertabrakan, selalu memilih hal yang paling penting dan diprioritaskan tanpa melewatkan jadwal-jadwal lainnya.
Seni Manajemen Waktu
Kita juga harus istiqamah dalam menjalankan jadwal yang telah kita susun, agar “seni” yang sudah kita susun tidak berantakan dan menghambat aktifitas kita.
- Terbiasa tepat waktu. Dalam melaksanakan aktifitas keseharian, terkadang kita lupa kapan kita harus istirahat, kapan kita harus melanjutkan, dan kapan kita harus berhenti atau berpindah aktifitas. Karena memperhatikan waktu yang sudah kita atur, kita tidak akan lupa dan tidak akan berlebihan dalam menjalankan suatu aktifitas.
- Hidup lebih teratur. Manajemen waktu adalah kegiatan mengelompokkan aktifitas agar lebih teratur.
- Menghindari stress. Kita pasti akan merasa stress ketika ada kegiatan penting yang terlewat atau terlupakan. Dari manajemen waktu yang benar, kita tidak akan merasakan hal itu.
Tips Praktis Mengatur Waktu
- Terus produktif, tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Islam sangat menjunjung tinggi waktu dan nilai-nilai produktifitas. Kita bisa meningkatkan dari nilai produktifitas dengan memperbaiki atau meningkatkan ibadah, atau kegiatan yang bisa menghasilkan karya atau manfaat
- Menghindari sikap menunda-nunda. Jangan sampai kita menunda-nunda dalam kebaikan, pekerjaan, apalagi menunda ibadah. Tentu sikap tersebut sangat dibenci oleh Allah Swt dan sebuah kebiasaan buruk bagi kita.
- Cepat dan tidak terburu-buru. Dalam melakukan aktifitas apapun, cepat bukan berarti terburu-buru. Kita harus menjaga fokus kita dan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan yang malah membuat kekacauan pada jadwal yang telah disusun.
Dari penjelasan yang penulis paparkan. Kesimpulan dari tulisan ini adalah isi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat agar kita tidak merugi atas waktu yang berjalan. Dan atur waktu seefesien mungkin guna mempermudah diri kita dalam melaksanakan aktifitas.
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.