Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Kritik naskah-naskah akademik secara umum menyasar pada dua hal, yaitu metodologi dan konten. Kritik bisa bermakna perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap kurang sempurna. Bisa juga bermakna penolakan total karena ketidaksesuaian pemahaman dengannya. Namun kritik itu sendiri mesti berangkat dari proses memahami, apakah pemahaman atas pikiran yang akan dikritik sudah sesuai dengan maksud produsen pikiran itu? Jika tidak, maka akan terjebak ...

Mengapa isu toleransi tetap saja dibicarakan? Sebab masih ada pihak-pihak bersimpati terhadap tindakan intoleran. Parahnya, kitab suci–khususnya Al-Qur’an–dijadikan sebagai justifikasi untuk membenarkan sikap itu, sikap yang dinilai sejalan dengan ketegasan ajaran Islam. Di sisi lain, sikap toleransi selalu dicurigai sebagai upaya untuk mencederai keyakinan. Pelaku kampanye toleransi antar umat beragama seringkali mendapatkan label sekuler, liberal, atau bahkan cacat secara akidah. ...

Cak Nun di dalam esainya–yang kemudian menjadi judul buku–“Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai” mengisahkan dua orang kiai yang berdebat tentang musik. Yang satu memandang musik tidak apa-apa. Kiai satunya lagi dengan berapi-api mengatakan musik itu haram. Secara bersamaan, samar terdengar dari jauh alunan musik mengganggu mereka berdua, dan tanpa terasa kiai yang melarang musik itu kakinya sambil mengangguk-angguk mengikuti alunannya; ...

Ketika Covid-19 datang memenuhi bumi, tak banyak yang bisa dilakukan umat Islam selain bertaklid kepada para ilmuwan mengenai protokol kesehatan, agar tidak terjangkit, atau bebas dari wabah itu. Di sisi lain, terjadi polemik sains di kalangan cendekiawan tanah air yang semakin menunjukkan ketidakberdayaan agama dan filsafat di hadapan sains. Ketika Sains Lebih Mampu Menjawab Tantangan Zaman Untuk menghadapi virus korona ...

K.H. Said Aqil Siradj–mantan Ketua Umum PBNU–dalam beberapa kesempatan mengatakan, kalau Islam diukur dengan prestasi politik, maka Islam seharusnya berakhir dengan runtuhnya kekhalifahan Islam di Turki. Nyatanya Islam bisa bertahan hingga kini. Tidak lain karena adanya para ulama yang menghasilkan karya-karya berupa kitab-kitab, yang dibaca oleh umat. Sehingga Islam tetap hidup walau kekhalifahan tak ada lagi. Pernyataan ini sepintas berlebihan. ...

“Sains bisa saja mengatur batas-batas ilmu pengetahuan, tetapi tak mungkin membatasi imajinasi.” (Bertrand Russel) Akhirnya, kali ini saya harus menulis hal yang sesungguhnya klise, amat klise: masalah integrasi ilmu dan agama. Sudah beberapa kali saya mendengar khutbah yang mengajak untuk memunggungi sains, masih seperti di tahun-tahun yang lalu. Alasannya sama: karena agama lebih menjanjikan keselamatan di atas segalanya, dan sains ...

Buku “Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan” karya Amhet T. Kuru, betapapun terhitung masih hangat (terbit tiga tahun lalu, 2019, di New York, Amerika Serikat, edisi bahasa Indonesia tahun 2020), namun karena pernah ramai dibicarakan di kalangan tertentu, jadinya jika dibaca saat sekarang ini, rasanya benar-benar terlambat. Namun ada yang menarik dari buku itu. Yakni pada bagian awal-awal, Ahmet mengutip Weber yang ...

Ketika para malaikat mengajukan sebuah pertanyaan, sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. al-Baqarah (2) ayat 30: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”. Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.“ ...

Padahal, adanya embel-embel Islam Nusantara, atau Islam Berkemajuan, adalah manifestasi dari zaman yang terus berkembang. Ia adalah akibat dari perkembangan pemikiran manusia. Sementara, Islam dengan doktrinnya yang bersifat tetap, perlu hidup berdampingan dengan realitas yang baru. Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz mengemukakan dalam salah satu ceramahnya–yang sesungguhnya adalah kajian buku yang ia tulis: “Mulia dengan Manhaj Salaf”, bahwa Islam ...

Cak Nur kita tahu adalah sapaan akrab dari Nurcholish Madjid, sosok raksasa pemikiran Islam Indonesia itu. Tanggal 17 maret ini (2021) diperingati hari kelahirannya oleh orang-orang yang masih bersimpati, bagi mereka yang mengidolakan pemikiran-pemikirannya. Dua tahun yang lalu, lima bulan berlalu usai Harlah Cak Nur, kumpulan karyanya diterbitkan: seluruh karya-karyanya dalam bentuk buku dihimpun menjadi satu buku setebal 5.030-an halaman. ...