Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Asbabul Wurud: Sarana Memahami Konteks Suatu Hadis

Muqātil
Sumber: https://www.freepik.com

Pemahaman masyarakat muslim dalam memahami makna suatu hadis terkadang terjadi kekeliruan. Hal ini dipicu oleh minimnya pengetahuan serta kurangnya dalam menggali informasi mengenai status hadis yang dibaca. Kerap kali seseorang berdalil menggunakan suatu hadis, sedangkan hadis yang digunakan tidak relevan dengan konteks yang dibicarakan.

Maka dalam hal ini, perlu kiranya menggali terlebih dahulu asal muasal dari suatu hadis. Kita perlu tahu latar belakang apa yang membuat suatu hadis itu diucapkan, dilakukan atau ditakrirkan oleh Nabi. Berangkat dari pemahaman inilah kita akan mengerti makna dan fungsi dari suatu hadis.

Bahkan terkadang suatu hadis dengan hadis lainnya mengalami kontradiktif. Untuk memahami hal seperti ini, dalam studi ilmu hadis dikenal dengan istiliah “asbabul wurud”.

Asbabul wurud merupakan salah satu ilmu dalam memahami suatu hadis. Sebuah hadis yang mengabaikan asbabul wurud cenderung akan memahami hadis secara tekstual dan mengabaikan latar belakang yang jauh lebih penting untuk memahami hadis tersebut. Maka pada artikel ini penulis mencoba untuk membahas mengenai peranan asbabul wurud dalam memahami makna suatu hadis.

Pengertian Asbabul Wurud

Asbabul wurud berasal dari kata asbab artinya sebab-sebab, dan al wurud artinya sampai, muncul dan mengalir.  Dari terjemahan perkata tersebut dapat difahami bahwa asbabul wurud ialah sebab-sebab kedatangan atau munculnya sesuatu.

Adapun menurut imam as-Suyuthi asbabul wurud ialah :

ما يكون طريقا لتحديد المراد من الحديث من عموم او خصوص او اطلاق او تقييد او نسخ او نحو ذالك 

Artinya: “segala sesuatu yang menjadi metode untuk membatasi makna hadis, baik dari makna umum, khusus, mutlaq-muqayyad, atau naskh dan semacamnya“.

Atau lebih jelas as-Suyuthi menyebutnya:

Baca Juga  Hermeneutika Gadamer: Bisakah Penafsir Menggapai Makna Asli Teks?

ما ورد الحديث أيام وقوعه

suatu kejadian yang mengiringi sebuah hadis pada masa terjadinya hadis tersebut“.

Adapun menurut Hasbi ash-Shiddiqy asbabul wurud diartikan sebagai “ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi ﷺ menuturkan sabdanya dan masa-masa nabi ﷺ menuturkannya”. Sedangkan menurut Yahya Isma’il ahmad memberikan definisi asbabul wurud ialah “ sesuatu (baik berupa peristiwa-peristiwa atau pertanyaan-pertanyaan) pada waktu hadis itu disampaikan oleh Nabi”.

Urgensi Asbabul Wurud

Asbabul wurud memiliki peranan penting untuk menyampaikan pesan dari suatu hadis. Sebab, hadis yang disampaikan Nabi biasanya bersifat kasuistik, kultural, bahkan temporal. Oleh sebab itu, memperhatikan latar belakang munculnya hadis secara konteks historisitas menjadi sangat penting. Hal ini agar menghindarkan kesalahpahaman dalam menangkap maksud suatu hadis agar tidak terjebak pada arti teks semata.

Berikut beberapa urgensi asbabul wurud antara lain:

  1. Mempermudah memahami hadis-hadis. Dengan mengetahui latar belakang suatu hadis, memberikan kemudahan dalam pemahaman makna suatu hadis.
  2. Membatasi pengertian hadis yang masih mutlaq. Sebagaimana pada contoh hadis berikut yang berbunyi :

انتم أعلم بأمر دنياكم

“kalian lebih tahu tentang urusan duniawimu”.

Secara sekilas jika difahami dari makna tekstualitas, hadis ini menjelaskan seakan-akan Nabi tidak ahli dalam urusan duniawi. Namun setelah ditinjau asbabul wurud dari hadis diatas, ternyata secara kontekstual hadis ini menjelaskan berkaitan dengan pencangkokan pohon kurma, yang dalam hal ini para sahabat lebih ahli. Maka Nabi menyerahkan urusan pencangkokan tersebut kepada para sahabat.

Hal ini tentu akan berbanding terbalik jika hanya difahami secara tekstual. Maka, itulah fungsi asbabul wurud untuk membatasi pengertian hadis yang masih mutlaq.

3. Mentafsil, merinci atau memperjelas hadis yang masih bersifat global.

Baca Juga  Matan Lengkap Hadis Niat

4. Menentukan nasakh dan mansukh. Jika suatu hadis terlihat ta’arud (saling bertentangan maknanya), maka asbabul wurud sebagai solusi mengetahui mana hadis yang telah dinasakh oleh hadis yang datang kemudian.

5. Menjelaskan suatu hadis yang masih musykil atau sulit difahami.

6. Mengetahui hikmah disyari’atkan suatu hukum.

Macam-macam Asbabul Wurud

Menurut imam as-Suyuthi asbabul wurud terbagi menjadi tiga macam, diantaranya

  1. Sebab untuk menjelaskan ayat al-Qur’an.

Apabila saat turun wahyu para sahabat kebingungan akan makna dari ayat tersebut, maka Nabi akan menjelaskannya kepada para sahabat.

2. Sebab untuk menjelaskan suatu hadis yang sulit difahami.

Biasanya hadis ini berupa Tanya jawab antara nabi dengan para sahabat. Ketika Nabi menyampaikan suatu sabda, tetapi ada kata yang tidak difahami oleh para sahabat, maka Nabi akan menjelaskan maknanya. Sebagai contoh hadis tentang cinta dunia dan takut mati:

 (الوهن, وما الوهن يا رسول الله؟ قال: حب الدنيا و كرهت الموت)

3. Sebab suatu hal yang berkaitan dengan para pendengar yang mendengar di kalangan sahabat.

Bahwa, suatu ketika seorang sahabat bernazar ketika terjadi fathu mekkah hendak sholat ke baitul maqdis, maka nabi bersabda agar tetap sholat dimasjidi haram, “masjidil haram lebih utama dari pada 100.000 kali shalat diselain masjid al haram”.

Asabul wurud merupakan kunci untuk memahami hadis secara kontekstualitas historisitas. Selain itu, menjadi dasar dalam menyikapi suatu hadis yang ta’arud (saling bertentangan). Dengan memahami asbabul wurud, memahami suatu hadis tidak terpaku dengan makna tektualitas semata.

Editor: An-Najmi Fikri R