Muhammad Ali al-Shabuni adalah seorang cendekiawan yang dapat dibilang produktif dalam menghasilkan karya tulis, khususnya di bidang tafsir al-Qur’an. Ia juga seorang Profesor di bidang syari’ah dan dirasah Islamiyah (Islamic studies) di Universitas King Abdul Aziz Makkah Al-Mukaramah.
Biografi Ali Al-Shabuni
Al-Shabuni memiliki nama lengkap Muhammad bin Ali bin Jamil Al-Shabuni. Ia lahir di Kota Helb Syiria pada 1 Januari 1930. Setelah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan di Syiria, beliau pun melanjutkan pendidikannya di Mesir, dan menyelesaikan program magisternya di Universitas al-Azhar yang mengambil tesis khusus tentang perundang-undangan dalam islam, pada tahun 1954 M. Saat ini bermukim di Makkah dan tercatat sebagai salah seorang staf pengajar tafsir dan Ulum Al-Qur‟an di fakultas syari‟ah dan dirasah Islamiyah Universitas malik Abdul aziz Makkah.
Syaikh Al-Shabuni dibesarkan di tengah-tengah keluarga terpelajar. Ayahnya (Syaikh Jamil) merupakan salah seorang ulama senior di Aleppo. Ia memperoleh pendidikan dasar dan formal mengenai bahasa Arab, ilmu waris, dan ilmu-ilmu agama di bawah bimbingan langsung sang ayah. Sejak usia kanak-kanak, ia sudah memperlihatkan bakat dan kecerdasan dalam menyerap berbagai ilmu agama. Diusianya yang masih belia, al-Shabuni sudah hafal al-Qur’an.
Tak heran bila kemampuannya ini membuat banyak ulama di tempatnya belajar sangat menyukai kepribadian al-Shabuni. Salah satu gurunya adalah sang ayah, Jamil al-Shabuni. Ia juga berguru pada ulama terkemuka di Aleppo, seperti Syekh Muhammad Najib Sirajuddin, Syaikh Ahmad al-Shama, Syaikh Muhammad Said al-Idibi, Syekh Muhammad Raghib al Tabbakh, dan Syekh Muhammad Najib Khayatah.
Rekam Jejak Intelektual
Ali memulai belajarnya dari kecil di suriah sehingga menamatkan Tsanawiyah (Setingkat SMU) itu merupakan akhir perjalanan di suriah. Kemudian ia meneruskan belajarnya di Universitas Al-Azhar Mesir, hingga dia mendapatkan gelar Lc (sama dengan gelar Sarjana/S1) pada tahun 1371 H/ 1952 M. Setelah selesai mendapatkan gelar tersebut Ali Al-Shabunimeneruskan belajarnya di Universitas yang sama sampai mendapatkan gelar Megister pada tahun 1954 M.
Dalam bidang spesialisasi hukum Syar’i. Ia menjadi utusan dari kementrian Wakaf Suria untuk menyelesaikan Al-Dirasah Al-‘Ulya (sekolah pasca sarjana). Menurut penilaian Syaikh Abdullah al-Hayyat, Khatib Masjid al-Haram dan penasehat kementrian Pengajaran Arab Saudi Ali Al-Shabuni adalah seorang Ulama‟ yang memiliki disiplin Ilmu yang beragam. Salah satu cirinya adalah aktivitasnya yang mencolok di bidang Ilmu dan Pengetahuan. Ia banyak menggunakan kesempatanya berkompetisi dengan waktu untuk menelorkan karya Ilmiyah yang bermanfaat dan memberi energi pencerahan, yang merupakan sebuah penelaahan, pembahasan dan penelitian yang cukup lama.
Karya Tulis
Dalam menuangkan pemikiranya Ali Al-Shabuni tidak tergesa-gesa dan tidak hanya sekedar mengejar kuantitas karya tertulis semata, namun menekankan bobot ilmiah, kedalam pemahaman, serta menegdepankan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan, agar mendekati kesempurnaan dan memprioritaskan validasi serta tingkat kebenaran. Sehingga karya-karyanya di lingkungan Ulama’ Islam dianggap memiliki karakter tersendiri bagi seorang pemikir baru lebih dari itu, hasil penanya dinilai tidak hanya penting bagi umat islam dan para pecinta Ilmu (intelek) untuk masa-masa yang akan dating
Sejarah telah mencatat bahwa Muhammad Ali Al-Shabuni merupakan seorang ilmuwan yang memiliki beberapa karya. Faktanya, karya-karya al-Shabuni telah menjadi rujukan di berbagai penjuru dunia. Bahkan di Indonesia pun sebagian besar perguruan tinggi maupun pesantren juga menjadikan kitab karya al-Shabuni sebagai kurikulum pendidikan mereka.
Diantara karya-karyanya ialah: Sofwah Al-Tafasir, Rawa’ul Bawan Fi Tafsir Ayat al-Qur’an, Al-Tibyan Fi Ulum al-Qur’an, Tafsir al-Wadih al-Muyassar, Qubs min al-Qur’an al-Karim; Dirasah Tahliliyah Muwassa’ah bi Alidaf wa Maqasid al-Suwar al-Karimah, Mukhtasar Ibnu Katsir Muhktasar Tafsir al-Thabari Jami’ al-Bayan, Al-Nubuwwah wa al-Anbiya’ Al-Mawarits fi al-Syari’ah al-Islamiyah Ala Dhu’i Al-Kitab wa al-Sunnah, Tanwiru al-Adzhan Minn Tafsir Ruh al-Bayan.
Wafat
Seiring berjalannya waktu, Syaikh Muhammad Ali al-Shabuni dipanggil oleh-Nya pada hari Jum’at tanggal `19 Maret 2021 atau dalam kalender Hijriyah tepat pada 6 Sya’ban 1442. Sifatnya (al-Shabuni) yang penuh kasih sayang kepada umat akhirnya Allah Ta’ala pun membalas cintanya dengan memanggil al-Shabuni untuk menghadap-Nya. Tiada kado terindah atas jasa-jasa al-Shabuni selain doa, Semoga Allah Menempatkan Syaikh Muhammad Ali Al-Shabuni di dalam Surga bersama orang-orang shalih dan mengampuni segala kesalahan-kesalahannya.
Editor: An-Najmi Fikri R
Leave a Reply