Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

Al-A’raf 31: Menjaga Pola Makan Sebagai Zakat

pola makan zakat
Sumber: https://www.essentialmealdelivery.com

Makan adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia, sebab kegiatan tersebut dilakukan untuk bertahan hidup dan memperoleh energi. Makan juga bisa dibilang kegiatan menelan makanan untuk menghasilkan nutrisi bagi organisme atau untuk kebutuhan kesehatan. Meski demikian, ternyata banyak dari kita yang mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan porsinya. Hal ini jelas berdampak buruk bagi diri sendiri. Oleh sebab itu, agama Islam menganjurkan untuk memakan makanan sesuai dengan porsinya (tidak berlebihan). Menjaga pola makan merupakan bentuk zakat. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Araf ayat 31:

۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Penafsiran Ayat

Penjelasan ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah tidak menyukai orang yang makan berlebihan (al-akl fauqa asy-syiba’), pastinya semua umat Muslim tidak ingin tidak disukai Allah. Tentu ayat ini memiliki makna di balik diturunkannya. Ayat ini mengingatkan manusia agar tidak rakus dan ada manfaatnya di baliknya.

Manfaat dari makan-makanan yang tidak berlebihan, di antaranya dapat terhindar dari berbagai resiko penyakit sekaligus menghindari dari resiko yang menggangu aktifitas kita. Mengutip health.kompas.com memakan makanan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti kolesterol, jantung dan diabetes.

Tidak hanya itu saja, makan makanan berlebihan juga dapat memicu mudah buang angin sehingga dapat menggangu kegiatan ibadah kita sebagai seorang muslim. Tentunya masih banyak lagi kerugian yang kita dapat jika memakan makanan terlalu banyak. Makan makanan yang tidak kekurangan juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dan psikologis salah satunya yaitu sakit kepala, hal ini dapat terjadi karena Saat asupan makanan kurang (terutama karbohidrat), kadar gula darah bisa turun dan energi yang tersedia untuk tubuh menjalankan fungsinya juga berkurang.Sakit kepala juga bisa terjadi karena otak tidak mendapatkan cukup energi untuk melakukan fungsinya.

Baca Juga  Tafsir Psikologi: Menilik Makna Ar-Raja dalam Al-Qur'an

Tidak hanya memakan makanan berlebihan saja yang berdampak negatif, makan makanan terlalu sedikit juga memiliki dampak negatif. Namun, masih banyak saudara kita yang untuk makan saja masih belum berkecukupan dengan berbagai alasan, dengan alasan yang sering kita temui yaitu karena masalah ekonomi. Oleh sebab itu kita sebagai muslim diwajibkan berbagi untuk sesama muslim yang membutuhkan, seperti beramal zakat.

Menjaga Pola Makan Sebagai Zakat

Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf). Terutama sebagai salah satu dari rukun Islam yang dapat mensucikan harta. Maka dari itu kita sebagai muslim harus melaksanakannya.

Berkat adanya zakat, golongan yang terbilang kurang mampu dapat terbantu bebannya. Mereka juga layak mendapatkan hak seperti kita yang dapat makan dengan berkecukupan untuk menunjang kehidupannya. Melalui pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa memakan makanan secukupnya termasuk dalam gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah sebuah komitmen jangka panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh, sehingga berdampak baik bagi kesehatan.

Tentu semua orang pasti ingin selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, dengan tubuh dan pikiran yang selalu sehat, kesejahteraan dan kualitas hidup tentunya juga dapat meningkat. memang makan makanan secukupnya tidak langsung berdampak efeknya, akan tetapi pola hidup seperti ini dapat berdampakbesar ketika sudah membiasakannya dan kelak saat kita sudah berusia lanjut.

Perspektif Psikologi

Ditinjau dari segi psikologis makan makanan secukupnya juga memiliki dampak positif. Boleh jadi terlihat kecil tetapi hal seperti ini memiliki efek domino yang sangat berpengaruh dalam menjalankan aktifitas. Begitu pula dari pandangan Islam, makan makanan secukupnya memiliki makna yang indah dan kaya akan berkah. Mengingat kita sebagai mahluk sosial harus memiliki empati kepada sesama.

Baca Juga  Menyelami Kedalaman Lain Surat Al-Fatihah

Jika kita hidup berkecukupan, Jangan lah serakah, ingatlah kepada orang dibawah kita yang kesulitan dalam mencari makan. Hal ini perlu di ingat agar kita senantiasa memiliki sifat yang rendah hati dan suka berbagi, seperti amal dan zakat. Apabila kita hidup dalam kesulitan, kita memiliki hak untuk menerima pemberian dari yang lebih mampu. Jangan lupa perbanyak doa dan usaha agar kita dapat dilewatkan dari masalah sulit seperti ini.

Agama Islam mengajarkan kebaikan, maka dari itu kita sebagai muslim harus senantiasa berpedoman pada aturan agama dan aturan dalam bernegara. Selama kedua hal tersebut tidak bertentangan, tidak ada salahnya kita menerapkannya. Sekian terimakasih, semoga apa yang saya sharing dapat menambah wawasan dan dapat diamalkan kepada sesama kita. Jika bermanfaat tidak ada salahnya untuk dibagikan agar pengetahuan yang didapat tidak disimpan untuk diri sendiri.