Nama lengkapnya adalah Luqman bin Ba’ur bin Nakhur bin Tarikh. Beliau mempunyai nama lain yaitu Akhu Syadad bin ‘ad yang memiliki arti fisik yang kuat. Luqman merupakan seorang yang memiliki tubuh pendek, berhidung mancung dan memiliki bibir yang tebal. Namun dari kedua bibir tebal tersebut justru menjadi sumber hikmah. Ia laksana kitab yang menyimpan lembaran-lembaran hikmah dan nilai kemuliaan yang sangat banyak dan layak untuk diikuti oleh semua orang tanpa terkecuali.
Luqman adalah salah seorang yang hidup selama 1000 tahun dan ada pula yang mengatakan lebih dari itu. Ia hidup di zaman Nabi Daud A.S. Dahulu, Luqman merupakan seorang hakim sebelum Nabi Daud A.S. Luqman adalah putra dari saudari kandung Nabi Ayyub atau putra dari bibinya. Dan beliau menikah yang kemudian dikaruniai beberapa anak yaitu yang pertama bernama An’am. Dan yang kedua bernama Asykam dan yang ketiga bernama Tsaron.
Keistimewaan Luqman
Berbicara mengenai keistimewaan, Luqman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Pertama, nama Luqman dijadikan nama surah di dalam Al-Qur’an. Kedua, nasihat-nasihatnya diabadikan di dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah dengan perkataannya berupa nasihat-nasihat yang diterima oleh banyak orang. Juga kata-katanya banyak diikuti dan banyak ditiru oleh orang-orang. Tidak hanya itu, Luqman juga ditawari oleh Allah SWT untuk memilih antara Nabi atau hikmah dan Luqman memilih hikmah.
Dari kejadian tersebut, kemudian Jibril datang di waktu ia sedang tidur dan menyerahkan kepadanya hikmah. Lalu Jibril bertanya kepada Luqman kenapa mengambil hikmah? padahal Allah SWT memberikan pilihan kepadanya. Luqman pun menjawab “Seandainya diberikan kepadaku kewajiban dan perintah untuk memikul tugas kenabian. Pasti tidak ada sesuatu yang kuharapkan darinya keselamatan dan aku pasti akan berusaha untuk dapat menunaikan dengan baik. Akan tetapi, Allah SWT memberikan pilihan kepadaku pilihan. Maka aku takut menjadi orang yang paling lemah dalam menunaikan kenabian itu, sehingga itu aku lebih memilih hikmah kenabian”.
Luqman dalam Al-Qur’an
Dalam al-Qur’an, nama Luqman disebutkan hanya 3 kali yaitu dalam juz 21 dan sekaligus menjadi salah satu nama surah yang ke-31. Surah Luqman ini terdiri dari 34 ayat, 548 kata, 2110 huruf dan tergolong sebagai surah Makkiyah. Dalam buku Ruhul Ma’ani Fii Tafsiril Qur’anil Al-Adzim Wa Sab’i Matsani yang ditulis oleh Abi Fadl Syihabuddin menyebutkan bahwa dinamakan surah Luqman. Karena di dalamnya memuat kisah pengajaran Luqman kepada anaknya. Kemudian sebab turunnya surah Luqman ialah karena adanya orang Quraisy yang datang pada Rasullullah SAW. Mereka meminta agar dijelaskan kepadanya berkaitan dengan kisah Luqman dan anaknya.
8 Nilai Kemuliaan dalam Surat Luqman
Beberapa nilai kemuliaan yang terkandung dalam surah Luqman ini adalah:
Ayat 12 menjelaskan tentang pribadi Luqman. Berdasarkan ayat ini Luqman dikatakan seorang yang sangat bersyukur kepada Allah. Dalam tafsir al-Mishbah ayat ini menjelaskan tentang salah sorang yang bernama Luqman yang dianugerahi oleh Allah sebuah hikmah. Dan dari hikmah tersebut beliau sampaikan ke anaknya dan berkata “Bersyukurlah kepada Allah dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah. Maka sesungguhnya jika ia bersyukur untuk kemaslahatan dirinya sendiri dan barang siapa yang kufur yakni tidak bersyukur maka akan merugi”.
Ayat 13 menceritakan cara Luqman memberi pendidikan kepada anak-anaknya tentang bahaya syirik. Dalam tafsir al-Mishbah, Allah mengabarkan tentang wasiat Luqman kepada anaknya, yaitu yang bernama Tsaron sebagaimana yang telah disebutkan agar anaknya tersebut hanya menyembah Allah semata dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Ungkapan “Laa Tusyrik Billahi” dalam ayat ini memberi makna bahwa ketauhidan merupakan materi pendidikan terpenting yang harus ditanamkan oleh pendidik kepada anak didiknya.
Ayat 14 memerintahkan setiap orang anak harus berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam tafsir al-Mishbah ayat ini menjelaskan bahwa Luqman berpesan kepada anaknya agar selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.
Kemudian, ayat 15 menjelaskan dengan lebih lanjut tentang ketaatan kepada orang tua yang harus dilandaskan oleh ketaatan kepada Allah SWT, serta kewajiban mengikuti jalan orang-orang yang senantiasa bertaubat kepada Allah SWT.
Ayat 16 menjelaskan bahwa Luqman mengingatkan kepada anak-anaknya bahwa Allah SWT akan membalas semua perbuatan manusia, sekecil apapun semua akan mendapatkan balasan. Kemudian, ayat 17 Luqman menyuruh anak-anaknya untuk menegakkan sholat serta mengerjakan amal ma’ruf dan nahi munkar.
Sementara ayat 18 Luqman memerintahkan anak-anak supaya tidak bersikap angkuh dan sombong. Dalam tafsir al-Mishbah, ayat ini menjelaskan mengenai nasihat Luqman yang berkaitan dengan akhlak dan sopan santun berinteraksi dengan sesama manusia. Materi pelajaran akidah dan diselingi dengan pelajaran akhlak, bukan saja agar peserta didik tidak jenuh dengan satu materi tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa pelajaran akidah dan akhlak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ayat 19 menjelaskan tentang anjuran bersikap pertengahan atau sederhana dalam segala hal yang berakhlak yang baik.
Kanal Tafsir Mencerahkan
Sebuah media Islam yang mempromosikan tafsir yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya tafsir-tafsir keagamaan yang kaku dan konservatif.