Tanwir.ID Kanal Tafsir Mencerahkan

4 Ibrah Utama Kisah Ashabul Kahfi dalam Al-Qur’an

ibrah utama
Sumber: https://fajernet.net

Kisah Ashabul Kahfi merupakan salah satu kisah penting dalam Al-Qur’an yang terdapat dalam surat Al-Kahfi. Kisah ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang memilih untuk memutuskan hubungan dengan masyarakat kafir dan melarikan diri ke gua. Mereka lari guna menghindari penganiayaan. Pada akhirnya mereka tidur selama 309 tahun. Artikel ini akan menguraikan kisah, ayat, penafsiran beserta ibrah utama di dalamnya.

Latar Belakang Kisah

Pada saat itu, agama Islam belum tersebar secara luas di Makkah, dan para sahabat Nabi masih mengalami penganiayaan dari masyarakat kafir Quraisy. Di antara penganiayaan tersebut adalah larangan untuk beribadah dan mempropagandakan Islam. Itulah mengapa Allah SWT mengutus surat Al-Kahfi sebagai dukungan dan motivasi bagi para sahabat untuk tetap bertahan dalam keimanan mereka.

Al-Qur’an menceritakan bahwa kelompok pemuda ini berjumlah tujuh atau delapan orang yang percaya pada Tuhannya dan memilih untuk meninggalkan kota dan mencari tempat yang aman untuk beribadah. Mereka akhirnya menemukan gua yang aman dan tinggal di sana. Mereka berdoa kepada Allah SWT dan Allah SWT mempertahankan mereka dengan membuat mereka tertidur selama 309 tahun dan kemudian membangunkan mereka.

Sekelumit Ayat Kisah

Dan kaukah engkau mengira, bahwa sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami ialah mereka yang berlindung di dalam gua selama tiga ratus tahun, dan bertambah sembilan.” (QS. Al-Kahfi: 9)

Ayat ini menjelaskan bahwa Ashabul Kahfi berlindung di dalam gua selama 309 tahun. Tidur di dalam gua selama itu merupakan satu tanda kekuasaan Allah. Kekuasaan Allah mampu membuat segala sesuatu menjadi mungkin. Pengaruh kekuasaan-Nya di luar batas nalar dan pikiran manusia sepanjang sejarah kehidupan.

Ataukah kamu mengira bahwa orang-orang yang telah kami berikan rahmat dari sisi kami dan mereka telah memperoleh kebaikan yang banyak itu, (akan merasa puas) dengan kenikmatan yang fana, dan mereka menunggu-nunggu adanya kiamat.” (QS. Al-Kahfi: 46)

Baca Juga  QS. At-Thur Ayat 6: Fenomena Anomali Al-Bahr Al-Masjur

Pesan ayat ini adalah kaum beriman akan selalu melakukan kebaikan dan tidak akan merasa puas dengan kenikmatan dunia semata. Karena mereka menyadari bahwa dunia hanya sementara dan mereka menantikan kehidupan akhirat. Keimanan atas kehidupan setelah kematian mendorong mereka mengharap kenikmatan yang maknawi.

***

Katakanlah: “Allah yang lebih mengetahui tentang berapa lamanya mereka tinggal (di dalam gua). Bagi-Nya, kerajaan langit dan bumi. Bagaimana Dia bisa memiliki seorang penolongpun, sedang Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula memiliki sekutu dalam kerajaan itu. Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menentukan ukurannya dengan tepat.” (QS. Al-Kahfi: 26)

Poin ayat ini menunjukkan bahwa hanya Dia yang mengetahui persisi jumlah pemuda Ashabul Kahfi. Selain itu, Dia menunjukkan bukti kebesaran dan ilmu-Nya yang tidak terbatas. Ayat ini juga menolak keyakinan bahwa Allah SWT memiliki anak atau sekutu dalam kerajaan-Nya.

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakannya besok pagi’, padahal tanpa mengatakan, ‘In syaa Allah’.” (QS. Al-Kahfi: 23-24)

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu merencanakan kehidupan kita dengan memohon izin dan bantuan dari Allah. Karena hanya Dia yang mengetahui masa depan dan rencana terbaik untuk kita. Sehingga segala rencana dan perbuatan kita dalam naungan Allah dalam rencana terbaik-Nya.

Ibrah Utama Kisah Ashabul Kahfi

Kisah Ashabul Kahfi memberikan beberapa pelajaran yang dapat dipetik bagi umat Islam. Karena tujuan kisah Al-Qur’an adalah memberikan ibrah utama dan pelajaran hidup. Bukan bertujuan sekadar kisah yang perlu diketahui kebenarannya. Berikut beberapa ibrah utama kisah Ashabul Kahfi:

  1. Menjaga keimanan: Kelompok pemuda dalam kisah ini memilih untuk meninggalkan masyarakat kafir dan melindungi keimanan mereka, sehingga kita harus selalu memperkuat iman kita dalam menghadapi tantangan hidup.
  2. Kekuasaan Allah SWT: Kisah ini menunjukkan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu dan kita harus selalu mengandalkan-Nya dalam segala hal.
  3. Rencana dan keinginan Allah SWT: Kisah ini mengajarkan bahwa kehidupan kita selalu dalam rencana Allah SWT, dan kita harus selalu berusaha sebaik mungkin, sambil tetap memohon bantuan dan izin dari Allah SWT.
  4. Keberanian dan keteguhan: Kelompok pemuda ini menunjukkan keberanian dan keteguhan dalam mempertahankan keimanan mereka, meskipun dihadapkan pada penganiayaan dan kesulitan hidup.
Baca Juga  Sebagian Manusia Perusak Bumi: Kajian Tafsir QS. Ar-Rum [30]: 41

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, kisah Ashabul Kahfi memberikan banyak pelajaran dan inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan hidup. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk selalu berpegang teguh pada keimanan kita. Serta mengandalkan kekuasaan dan rencana Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sebagai catatan, kisah di dalam Al-Qur’an bukan harus dicari siapa nama tokoh sebenarnya. Atau berapa jumlah sekelompok pemuda tersebut. Mencari tokoh, asal, jumlah bahkan tempat kejadian kisah hanya membuang waktu saja. Pertama, tidak akan sampai pada kesimpulan. Kedua, bukan maksud dari hadirnya kisah Qur’ani.

Membaca kisah Qur’ani harus ditujukan untuk mengambil ibrah utama dan hikmah. Pelajaran dan pesan utama kisah mampu memberika inspirasi dalam menjalani hidup dan menghadapi berbagai persoalan di dalamnya. Wallahu’alam.